[Selingan] - About Hacker. | 6 November, Don't shake Ale!

20.8K 1.1K 146
                                    

Tok!

Tok!

Tok!

"Assalamualaikum.." Laki-laki itu menunduk menatap buket bunga mawar putih ditangannya seraya tersenyum manis di bibirnya. Hari ini adalah sebagian kecil day off  dari padatnya jadwal perform band yang dibentuknya sejak akhir tahun 2017 itu, Svmmerdose. Meskipun setiap bandnya perform, kekasihnya akan selalu ada disampingnya---setidaknya untuk saat ini karena paksaan dirinya sendiri---dia tidak akan pernah bisa menahan rindu dengan gadis yang akhir-akhir ini sedang manja-manjanya karena ada banyak fotonya saat reading untuk film Dilan 1991 tersebar di instagram.

"Waalaikumsalam.." sahut seseorang dari dalam yang ia kenali dari suaranya adalah suara Olla, ibu dari kekasihnya.

Clekk!

Pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita cantik berpakaian santai ala rumahan yang menyambutnya seraya tersenyum manis. Meskipun masih manis senyum kekasihnya..

"Eh, kamu Baal, nyari (Namakamu) ya? Dia ada di belakang, ayo masuk-masuk.." ucap Olla lembut.

Iqbaal mengangguk tersenyum. "Makasih Tante.."

Olla tersenyum seraya menutup pintu kembali usai membiarkan kekasih anak gadisnya itu masuk ke dalam rumah. "Mau dibuatin minum apa Baal? Atau mau (Namakamu) aja yang buatin?"

Iqbaal berdeham. "Biar (Namakamu) aja deh Tan, ada urusan penting, menyangkut masa depan nih Tan, maaf ya.."

Olla terkekeh geli. "Iya.. iya.. udah sana dia dibelakang tuh sendirian."

Iqbaal mengangguk. "Permisi ya Tan.."

Olla mengangguk kecil dan kembali ke ruang keluarga untuk menikmati kembali siaran televisi siang ini. Laki-laki itu, Iqbaal berjalan menuju halaman belakang rumah kekasihnya dengan mengendap-endap berniat untuk mengejutkan gadis itu dengan buket bunga mawar putih bawaannya.

"Gak usah sok ngagetin! Aku lagi kesel ya sama kamu!"

Iqbaal menghela nafasnya panjang, dia berjalan menghampiri kekasihnya dan duduk disampingnya dengan santai. "Kenapa sih yangg?? Dari kemarin kesel mulu deh kayaknya."

"Tau! Pikir aja sendiri!" ujar gadis itu lalu duduk memunggungi Iqbaal.

Iqbaal memeluk tubuh gadisnya dari belakang dan memberikan buket bunga mawar putih itu pada (Namakamu) seraya tersenyum manis. "Kenapa sih yang.. suka gitu deh kamu jangan bikin aku bablas disini deh ya.."

"Ihh apaan sih! Lepas-lepas! Aku lagi males sama kamu!" ketus (Namakamu) kesal.

Iqbaal menyergitkan sebelah alisnya, namun tidak melepaskan pelukannya malah semakin ia eratkan. "Kenapa sih? Ada apa? Cerita sini diomongin baik-baik jangan kayak gini kamunya sayang.."

(Namakamu) berdecak sebal, dia hanya diam sambil memainkan ponselnya---memainkan games yang ada di ponselnya tanpa menghiraukan Iqbaal beserta buket bunga dihadapannya. Tanpa buang waktu lama, Iqbaal merebut ponsel (Namakamu) dan menyimpannya dalam saku celana nya, dia menatap gadis yang saat ini juga tengah menatapnya dengan kesal.

Iqbaal memberikan tatapan khasnya yang membuat (Namakamu) mau tidak mau mendengus kesal dan memilih untuk mengalah. Dia memukul bahu Iqbaal dengan kesal namun tidak sama sekali membuat Iqbaal merasa kesakitan.

"SEBEELLLL POKOKNYA AKU SEBEL SAMA KAMUU!"

"Iya kenapa sayang, bilang dong jangan kayak gini terus, aku gemes jadinya sama kamu."

"Belum syuting aja udah kayak gitu! Tuh aku gak tahan ah! Aku mau berangkat ke Belanda secepetnya!"

Iqbaal tersenyum menggoda. "Oohh.. cemburu ceritanya.."

Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang