Setelah hampir lima hari disibukkan dengan kegiatan sekolah, hari ini (Namakamu) langsung jatuh sakit karena kemarin dia benar-benar disibukkan oleh tugas-tugas sekolah yang menumpuk, apalagi ini adalah tahun baru dan semester baru untuknya dimana kelas 12 di penuhi oleh banyaknya test-test harian dan tugas-tugas untuk melengkapi kolom nilai.
Namun, biarpun jatuh sakit, (Namakamu) tetap tidak meninggalkan waktu Me-time nya yang selalu jatuh pada hari Sabtu. Seperti hari ini, dia berada di sebuah caffe yang sering ia kunjungi karena letaknya tak jauh dari rumahnya.
Pong Me Lounge adalah satu-satunya tempat yang paling sering (Namakamu) kunjungi. Hampir setiap sabtu dia duduk di sudut caffe lantai dua sambil menatap jalanan yang terkadang dipadati oleh transportasi kota Jakarta. Dan hari ini dia datang tidak sendiri, dia sudah memiliki janji dengan seseorang.
Ditemani dengan secangkir coklat hangat dan sebuah novel ber-genre romantis yang kini tengah ia baca sambil mendengarkan lagu melalui earphone nya.
Pandangan nya teralih pada layar ponselnya yang menyala dan menampilkan sebuah notifikasi dari direct message instagram. Dia membuka notifikasi pesan yang dikirim oleh Iqbaal, sang idolanya itu.
Iqbaal.e
(Nam..)
Gue udah sampe, lo dimana?
Naik aja keatas, gue duduk di pojok deket jendela
Oke see you there!
(Namakamu) mematikan lagu yang terputar di earphone nya, kemudian dia mencopot earphone nya untuk ia masukan ke dalam slingbag nya setelah ia gulung dengan rapih. Dia juga sudah memberi penanda di lembar novel yang sedang ia baca agar nanti bisa ia lanjutkan lagi.
Tidak lama kemudian dia mendapati Iqbaal yang baru saja sampai di lantai kedua caffe sambil mencari dimana keberadaan nya. (Namakamu) melambaikan tangannya sambil memanggil Iqbaal, membuat laki-laki itu menoleh dan langsung berjalan menghampirinya.
"Sorry, lo nunggu lama ya?" tanya Iqbaal tak enak hati.
"Enggak kok. Kalaupun lama santai aja, gue emang suka habisin waktu di caffe ini," jawab (Namakamu) kali ini sedikit lebih lembut.
Iqbaal tersenyum menanggapi perlakuan gadis itu yang tidak lagi cuek padanya.
"Oh ya, lo udah mesen?" tanya Iqbaal.
(Namakamu) mengangguk, "udah, lo pesen aja dulu, gue gak buru-buru kok," jawab (Namakamu) santai.
Iqbaal mengangguk, dia akhirnya memanggil pelayan untuk memesan minuman dan makanan ringan untuk menemaninya berbicara dengan (Namakamu). Setelah itu pandangan nya kembali beralih pada (Namakamu) yang sedang asik menyeruput secangkir coklat hangat nya sambil memandangi jalanan kota Jakarta yang sedang ramai.
Kalau dilihat-lihat (Namakamu) itu cantik juga, wajah nya bulat, hidungnya mancung, pipinya tembam, dan bibirnya yang kecil membuat gadis itu semakin terlihat cantik ketika sedang tersenyum.
"Jadi, lo mau apa?" tanya (Namakamu) to the point.
"Apa ya? Gak tau sih mau apa," jawab Iqbaal santai.
(Namakamu) memutar bola matanya malas, lalu buat apa laki-laki itu mengajaknya bertemu di caffe ini kalau tidak ada maksud dan tujuan nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]
RomantizmAntara fans dan idola yang tidak sengaja dipertemukan.