[Unpublish Part] - Svm@abstrak_vii |Svm@rootationfestival |Svm@UAJ

23.7K 1.1K 158
                                    

Hai, maaf untuk late pub, dll nya.
Setelah kemarin ada moodbreaker, ditambah ada orang yang neror aku dengan 'kasar' seperti yang aku buat di message board, akhirnya cerita lanjutan IAI di up juga, hehe.

Oh ya untuk grup udah aku buat, kalian bisa join lewat link disini atau dm aku langsung:

[ https://chat.whatsapp.com/Gvd1pH86iA0BVpJJBIEndu ]

Aku minta maaf banget kalo part ini bakalan ngebosenin, atau apa intinya maaf banget. Dan... oh ya, lagu-lagu disini sebenernya aku asal aja karena aku gak tau mereka nyanyiin apa selama perform di sekolah sekolah ini jadi daripada nganggur dan gak ada kepastian untuk next akhirnya aku up dan itu gak full lirik semua kayak biasanya karena ini mencangkup 4 kegiatan Iqbaal sekaligus.

Ini juga jadi alasan aku kenapa cerita IAI ini partnya always more than 5 thousands words. Jadi, buat kalian yang nanya kenapa panjang-panjang, terutama untuk 'kamu' yang kemarin bolak balik ngirim Dm dengan segala macam bentuk ketidaksukaan kamu sama ceritaku, satu page part ini mencangkup lebih dari 2 kegiatan Iqbaal, jadi kalo panjang menurut aku itu wajar. Kalo aku buat satu part satu kegiatan udah pasti kalian akan lebih lama lagi nunggu aku up cerita karena, tau sendiri sibuknya Iqbaal.

Jadi, i hope u guys enjoy, happy with this part, even ur not, it doesnt matters tho. Well, dont forget to vote, comment, and share if u want, idc. Intinya voteeee dan komennn!

-o0o-

"(Namakamu).."

Gadis itu berhenti melangkah tanpa berbalik untuk menatap lawan bicaranya.

"Kita harus bicara."

Gadis itu tersenyum miring. "Gak ada yang harus dibicarain, Pa."

"(Namakamu), tolonglah.. kamu ini anak Papa, kamu sudah besar dan kamu mengerti ini juga tidak mudah untuk Papa."

Dia berbalik dan menatap Jo dengan tatapan yang menusuk untuk yang pertama kalinya ia lakukan.

"Kalo Papa tau ini gak mudah kenapa Papa ngelakuin ini?!" sentaknya.

Dia tau perlakuannya ini salah, untuk pertama kalinya dia berani membentak Jo di depan keluarga besarnya yang lain. Selepas Iqbaal dan Ody pulang keluarga besarnya datang satu persatu termasuk Olla dan Jo. Mereka ingin merundingkan masalah antar 2 keluarga besar ini, baik dari pihak Jo maupun pihak Olla, mereka ingin merundingkan solusi apa yang tepat untuk mereka berdua dan tentu (Namakamu) sebagai anak satu-satunya mereka turut diwajibkan untuk hadir.

"Papa.." Jo menelan salivanya dengan sulit, suaranya memberat. "Papa khilaf."

(Namakamu) tertawa lepas bersamaan dengan airmatanya yang mengalir di sudut matanya begitu deras. "Khilaf? Khilafnya lama juga ya? Sampe berbulan-bulan.."

"(Namakamu), Papa tau ini--"

"Papa tau apa?" potong (Namakamu) dengan cepat.

Ada banyak pasang mata yang menatap perdebatan antara anak dengan ayah kandungnya ini. Namun tak ada satu pun dari mereka untuk melerai, mereka membiarkannya karena sebuah alasan. Mereka tau (Namakamu) akan sulit menerimanya, mereka tau tidak mudah menjadi (Namakamu) yang kehidupannya tak lagi memiliki privacy, mereka tau akan tercium aroma tidak sedap dari keluarga (Namakamu) yang bisa saja mencuat dan membuat dirinya hancur sehancur-hancurnya.

Mereka membiarkan (Namakamu) mengeluarkan seluruh isi hatinya kepada Jo, sebagai perempuan, tentu (Namakamu) tau jelas perasaan Olla. Di tinggal untuk bekerja dan ternyata semua itu hanya alasan semata.

Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang