(Namakamu) menekan tombol hijau kala laptopnya berdering menandakan adanya panggilan video yang masuk dari aplikasi berinisial S nya itu. Ternyata ada panggilan video dari Iqbaal, laki-laki itu memang selalu datang tepat waktu.
Dilihatnya Iqbaal tersenyum setelah usai mengusir teman-teman sekamar nya. Namun, sayang sekali laki-laki itu hanya mendapat wajah datar (Namakamu) saja. Padahal laki-laki itu sudah berharap kalau gadis itu menyapanya atau sekedar memberikan senyum manis untuknya.
Ada apa dengan gadis itu? Kenapa raut wajahnya seperti menahan kesal? Apa ada kesalahan yang tidak Iqbaal sadari?
Iqbaal tersenyum tipis, "lo kenapa cemberut gitu?" tanya nya.
"Tau!" jawab (Namakamu) asal.
"Happy valentine's day, ya," ucap Iqbaal tersenyum lembut.
(Namakamu) menatap Iqbaal dengan hati yang menghangat. Ingin rasanya dia berteriak kesenangan saat ini, dia juga ingin mengungkapkan kalau ia merindukan laki-laki itu.
"Maaf gue gak bisa ngasih apa-apa. Tapi, lo tenang aja, gue ngasih hati gue sepenuhnya buat lo kok," ucap Iqbaal lagi sambil tersenyum manis.
Hal itu berhasil membuat kedua pipi (Namakamu) merona bukan main. Rasa amarahnya bahkan langsung lenyap dalam hitungan detik saja. Dia tak bisa berkata-kata sekarang, seolah ungkapan Iqbaal itu menjadi kunci yang menggembok bibirnya tanpa jarak.
(Namakamu) mengangkat kepalanya untuk menatap mata Iqbaal. Laki-laki itu tersenyum sambil melayangkan tangannya menyentuh layar macbook nya, mungkin.
"Baru beberapa hari, tapi kenapa gue bisa sekangen ini sama lo?" tanya Iqbaal lirih.
Iqbaal tersenyum tipis, bisa dilihat ibu jarinya bergerak ke kanan dan ke kiri seolah sedang mengusap wajah (Namakamu) meski dari jarak jauh. Astaga, (Namakamu) menangis saat ini juga, kenapa? Tentu karena Iqbaal yang entah kenapa mampu meluluhkan kerasnya batu yang tertanam di hatinya.
Laki-laki itu dengan segala cara membuat (Namakamu) diam-diam tersenyum sendiri. Ini adalah kesempatan yang emas, dan sudah pasti tidak akan datang dua kali makadari itu dia harus memanfaatkannya baik-baik. Dan dia harus mengatakan ini,
"Baal," panggilnya.
Iqbaal berdeham, dia tersenyum manis walau tipis.
"Gue kangen. Kangen banget," ucapnya bersamaan dengan satu tetes air mata di pipi nya.
Melihat adanya airmata yang mengalir di pipi (Namakamu) meski dengan cepat di usap oleh gadis itu, Iqbaal langsung kelabakan sendiri. Dia menatap gadis yang kini terkekeh pelan sambil mengusap pipi nya yang basah karena airmata.
"Yah, jadi nangis gue, mood gue hancur banget hari ini," ucapnya pelan dengan suaranya yang serak.
"Stop (Nam..)! Jangan nangis gitu, jangan buat gue pengen pulang sekaran," kata Iqbaal.
"Gue gak usah ngucapin valentine ya?" tanya (Namakamu) pelan.
"Kenapa?" tanya Iqbaal pelan.
"Gue udah sayang sama lo sejak 2011, 8 tahun yang lalu," jawab (Namakamu) pelan.
Iqbaal tersenyum, tidak apa jika gadis itu masih menganggap dirinya sebagai sang idola saat ini. Tidak apa jika gadis itu menyayanginya karena dia adalah idolanya, yang terpenting Iqbaal akan selalu menunggu (Namakamu) untuk mengakui kekalahan nya.
Merasa waktu untuk bersedih-sedihan ini sudah cukup. Iqbaal kembali mengeluarkan jurus gombalan nya yang membuat (Namakamu) malas melanjutkan video call ini, lihat saja bagaimana datarnya wajah (Namakamu) saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]
RomanceAntara fans dan idola yang tidak sengaja dipertemukan.