10. The Luckiest ever!

20.8K 1.5K 34
                                    

Seperti janjinya, hari ini tepat hari Sabtu, (Namakamu) datang ke rumah Iqbaal. Kali ini bukan untuk mencari Iqbaal, melainkan karena dia ingin menepati janjinya untuk membantu Teh Ody dan Bunda Rike untuk membuat kue. Yah, seputar masak-memasak lah.

(Namakamu) sampai di rumah Iqbaal pukul sebelas siang, kata Bunda Rike, mereka akan membuat kue sehabis makan siang bersama, karena kue tersebut akan diberikan ke Ayah Herry untuk acara di tempat kerjanya.

Usai menyalami Ayah Herry dan Bunda Rike, (Namakamu) langsung menghampiri Teh Ody yang sedang sibuk di dapur menata masakan untuk makan siang. Dia tidak menyangka kalau kehadirannya sangat diterima oleh keluarga Iqbaal. Ini sudah pasti menjadi harapan banyak perempuan di muka bumi ini, terutama bagi penggemar Iqbaal.

"Gimana rasanya LDR sama Ale? Dia pasti jarang ngehubungin kamu ya?" tanya Ayah Herry membuat (Namakmu) malu.

"Enggak juga kok yah, cuma aku yang minta dia buat ngehubungin pas hari libur aja, atau pas hari Jum'at. Biar gak ganggu sekolah juga kalo tiap malem telfonan, apalagi beda jam juga," jawab (Namakamu) sopan.

Ayah Herry mengangguk tersenyum, "dia itu kalo udah disana kalo gak ngehubungin keluarga disini pasti repot, beberapa jam pasti ngehubungin," katanya.

"Terus gimana sama penggemarnya Ale, ada yang ngebully gak?" tanya Bunda Rike lembut.

Kini, mereka berada di meja makan, berbincang-bincang kecil di sela-sela makan siang bersama ini.

(Namakamu) tersenyum geli, "ya udah jadi resiko deket sama Iqbaal yang fans nya banyak, bund. Tapi, so far, baik-baik aja kok," jawabnya.

"Bund, Yah, tau gak? (Namakamu) kalo nyanyi itu bagus banget! Kemarin teteh join live instagramnya," kata Teh Ody dengan bangganya.

(Namakamu) terkekeh, dia jadi malu.

"Masa? Wah cocok dong sama Ale, jadi bisa duet gitu," kata Bunda Rike tersenyum geli.

"Ah teteh berlebihan, jangan gitu, (Namakamu) malu," ucap (Namakamu) jujur dengan kedua pipi yang merona malu.

"Loh kenapa malu, orang bagus kok suaranya," kata Teh Ody terkekeh.

Suasana diruang makan itu pun terasa hangat ketika mereka berbincang-bincang kecil membahas soal (Namakamu) atau Iqbaal. Apalagi saat Herry berniat menjodohkan mereka, rasanya seperti ketidakmungkinan yang labil.

Usai makan siang, (Namakamu) membantu Teh Ody untuk membawa piring kotor ke dapur, sambil bersiap-siap membuat kue. Rencana nya Bunda Rike mau membuat kue bolu dan cheese cake spons.
Sambil Teh Ody mencuci piring, (Namakamu) dan Bunda Rike mengeluarkan bahan-bahan apa saja yang akan digunakan untuk membuat kue bolu. Mengingat Bunda Rike memiliki satu sisir pisang, alhasil (Namakamu) mengusulkan untuk membuat bolu pisang saja.

Kesibukan (Namakamu) hari ini membuat ponsel (Namakamu) tidak tersentuh sama sekali.

(Namakamu) meraih mangkuk berukuran besar untuk mencampurkan bahan-bahan dasar pembuatan kue bolu, diantaranya ada tepung, mentega, dan telur. Dia mencampurkannya menggunakan mixer, dengan kecepatan sedang karena Teh Ody akan segera mencampurkan pisang yang sudah di haluskan ke dalam bowl untuk segera (Namakamu) campurkan kembali.

Sementara (Namakamu) mempersiapkan adonan, Rike meraih cetakan kue untuk ia beri olesan mentega lebih dulu sebelum dimasukkan ke dalam oven.

Setelah itu (Namakamu) menuangkan setengah adonan ke dalam loyang, sementara adonan lainnya ia berikan bubuk coklat dan susu bubuk coklat untuk membuat warna lainnya. Setelah tercampur rata dan adonan berubah warna menjadi coklat, (Namakamu) kembali menuangkan nya hingga tandas tak tersisa.

Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang