Tok!
Tok!
Tok!
"Sebentar.."
Gadis itu menuruni anak tangga satu persatu dengan cepat sebelum melangkah ke pintu teras untuk membukakan pintu pada tamu yang entah siapa datang hari ini. Sejenak dia berhenti di belakang pintu untuk menguncir asal rambutnya, kemudian barulah ia membuka pintu rumahnya yang di susul dengan ekspresi keterkejutannya. Sementara tamu yang datang itu hanya memberikan senyum manisnya yang semakin mempertambah kadar ketampanan nya saat ini.
Tiba-tiba saja laki-laki itu memeluknya dengan erat sambil memejamkan matanya. Dia suka berada di pelukan sang pemilik rumah ini, apalagi ketika mencium aroma tubuhnya yang seperti bayi yang baru selesai di mandikan.
"Kamu udah pulang? Dari kapan?" Tanya gadis itu pelan.
"Dari semalem, tadinya mau langsung kesini tapi aku tau kamu pasti bakalan marah banget makanya aku langsung ke rumah aja dulu." Jawabnya lembut.
"Yaudah ayo masuk gak enak di lihatin tetangga nanti." Ajak gadis itu, (Namakamu) sambil merenggangkan pelukannya.
Laki-laki itu tersenyum dan melangkah masuk mengikuti si pemilik rumah. Rumah hatinya. Dilihatnya rumah minimalis ini kosong, seperti tak ada kehidupan.
"Mama mertua kemana? Kok gak ada?" Tanya laki-laki itu sambil duduk di sofa ruang tengah.
"Lagi ke sebelah, arisan," (Namakamu) melangkah ke meja pantry. "Kamu mau minum apa?"
"Apa aja asalkan buatan kamu." Jawab laki-laki itu disertai senyuman mengjengkelkannya.
(Namakamu) mendesis sebal. "Ada ulekan nih belom aja gue lempar!"
Laki-laki itu sontak tertawa mendengar gumaman (Namakamu). Dari dulu sampai sekarang gadis itu sepertinya anti sekali ia goda, padahal mereka sudah resmi pacaran sejak lama tetapi (Namakamu) tetaplah (Namakamu). Tak lama (Namakamu) membawakan suguhan 2 gelas orange juice dengan potongan kue bolu kukus dan cookies yang sudah berada di dalam toples kaca bening. Duduk bersampingan dengan Iqbaal yang langsung membaringkan kepalanya berbantalkan kedua paha (Namakamu), istirahat paling nyaman setelah di pelukan bunda nya adalah di pangkuan (Namakamu) gadis yang serba mengetahui keadaan nya tanpa harus diberitahukan lebih dulu.
(Namakamu) mengusap rambut Iqbaal sambil sesekali memijit kepala laki-laki itu membuat Iqbaal memejamkan matanya menikmati usapan lembut dari kekasihnya.
"Kemaren gimana di Jogja?" Tanya (Namakamu) lembut.
"Seru, ya walaupun belum fix syuting sih cuma seru aja. Tempat-tempat nya, rumah-rumahnya, wah asik deh!" jawab Iqbaal disertai senyuman manisnya.
"Denger-denger Mawar berangkat nya gak bareng kamu ya?" tanya (Namakamu) lagi.
Iqbaal berdeham. "Iya, pas aku berangkat katanya dia masih ada nobar gitu di beberapa daerah, nah pas giliran nobar di Jogja baru deh dia dateng sepulang acaranya ke Desa Gamplong."
"Iya.. aku sempet nonton kok filmnya, Serendipity 'kan?" tanya (Namakamu) kepada kekasihnya.
Iqbaal membuka matanya dan mengangguk tersenyum. Dia senang melihat (Namakamu) yang mendukung segala macam bentuk project yang tengah ia jalani selama ini, perasaan bangga pun menghiasi relung hatinya yang tak henti memberitahukan kepada publik bahwa dia memiliki kekasih yang mampu mengerti pekerjaan nya dan semua tentang kehidupan nya yang tak banyak dimengerti orang lain.
"Filmnya dari cerita novel itu bukan sih? Di Wattpad ada tuh yang judulnya Serendipity, udah di novelin, buku itu 'kan ya yang di film-in?" Tanya (Namakamu) pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]
RomanceAntara fans dan idola yang tidak sengaja dipertemukan.