[Unpublish Part] - QnA w/ Svmmerdose ala (Namakamu) | KIFF 2018 and ThursNight?

29.6K 1.2K 271
                                    

(Namakamu) tersenyum sambil menoel pipi chubby kekasihnya yang tengah dalam mode merajuk ini. Iqbaal menepis sedikit agak kasar tangan (Namakamu) dari pipinya, dia kesal, hatinya panas dan ah.. semua menjadi satu membuat Rinrin, Omen dan Agy tertawa kecil melihatnya. Apakah dalam mode seperti ini dia harus menyiptakan lagu juga? Ia rasa tidak perlu, ya tidak mungkin juga setiap kali keadaan nya buruk dia harus membuat lagu kan?

Semua ini berawal sejak beberapa jam yang lalu...

[Flashback On]

Seperti janjinya siang tadi, Iqbaal datang kembali ke rumah sakit bersama Rinrin, Agy dan juga Omen untuk menginap dan menemani (Namakamu) sampai esok pagi. Gadis itu masih diharuskan dirawat sampai botol infusan yang berisi air bening itu habis tak tersisa, barulah dia bisa pulang dengan tenang.

Membawa satu kantong plastik berwarna merah berisikan sekotak martabak manis keju susu yang di potong menjadi kurang lebih 8 bagian atas permintaan (Namakamu), Iqbaal melangkah dengan senyum manis yang tak pernah lepas sejak tadi dari bibir kecil nan merah menggodanya itu. Sampai di kamar (Namakamu), dia membuka knop pintu dan.. BOOM!

Iqbaal memberikan plastik bawaannya kepada Agy yang langsung diterima bersama keterkejutannya. Iqbaal merajuk kesal, tepat di depan matanya, di depan semua teman-temannya yang ada di ruang rawat inap (Namakamu) ini bahkan tak terkecuali Maura si perempuan berambut pendek itu sedang duduk di kursi dengan ranjang (Namakamu) sambil berbincang-bincang. Bukan masalah Maura yang duduk disana, melainkan masalah seorang laki-laki tidak tau malu yang duduk disamping (Namakamu)--tepat disamping kekasihnya yang bahkan tak sungkan menyandarkan kepalanya di bahu laki-laki itu.

"RAFTOOOOOOOOOOO!!!!!!"

(Namakamu) menoleh dengan wajah tanpa dosanya. "Eh, Ibay, mana pesenan aku? Mumpung ada Rafto disini, aku mau dia yang suapin aku."

"ENGGAK! GAK ADA SUAP-SUAPAN! GAK ADA RAFTO-RAFTOAN!"

Iqbaal berjalan mendekat membuat Maura langsung bangkit seraya mendorong kursi agar sedikit menjauh, lalu dia menarik kerah baju Rafto dengan kasar agar laki-laki itu pergi dari sisi kekasihnya.

"Siapa yang nyuruh lo kesini?!"

"Elo lah!"

"Lo boleh jenguk tapi gak nempel-nempel juga! Lo kan udah punya cewek! Hargain kek perasaan cewek lo! Udah gila kali ya lo!?"

"Kenapa elo yang sewot? Maura juga santai-santai aja kok!"

"Mending lo pergi deh Raf. Gue gak mau bikin keributan disini."

"Oh, lo ngusir gue? Ini kan rumah sakit umum, lagi pula yang nempatin kamar ini yang berhak ngusir gue, bukan lo."

Iqbaal mengepalkan kedua tangannya, sungguh Rafto berhasil menyulut emosinya, dia benar-benar panas karena terbakar api cemburu. Bagaimana tidak? Dia rela melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi hanya agar kekasihnya dapat menikmati martabak pembeliannya dalam keadaan yang masih panas. Tetapi, setibanya disini dia justru diperlihatkan dengan (Namakamu) yang bersandar ria di bahu Rafto tanpa merasa canggung sedikit pun bahkan Maura ada persis tepat di depannya.

"Kenap--"

Ucapan Rafto terpotong saat Iqbaal menarik kerah bajunya dengan kasar dan siap melayangkan bogeman mentah. Hal itu membuat mereka semua termasuk (Namakamu) terkejut, namun dengan cepat (Namakamu) menahan tangan Iqbaal dan memberikan puppy eyes nya kepada Iqbaal.

"Baal.. aku cuma ngerjain kamu kali.. aku gak mungkin ngelakuin itu di depan atau dibelakang Maura sekali pun. Emangnya aku cewek apaan.." ucap (Namakamu) lembut.

Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang