BRAKKK!
"IQBAAAAAALLLLL!!!!!"
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!!
"Kamu tuh ngapain sih gangguin aku mulu?! Aku lagi mau beres-beres Baal! Jam 3 nanti 'kan mau ke GIS, kamu kalo rusuh aku lempar ke bawah nih!"
Iqbaal menghentikan tawa tetapi tetap memberikan kekehan khas nya. Dia menjatuhkan di atas tempat tidur (Namakamu), sedari tadi ia sudah berada di rumah (Namakamu) sejak pukul 1 siang tadi. Hari ini adalah hari dimana mereka akan pergi ke Bali bersama para anak Oxigen sesuai janji yang Iqbaal dan anak Oxigen buat---meskipun agak ngaret cukup lama dari jadwal yang diharuskan. Selain karena kesibukkan, Iqbaal juga sulit mencari waktu yang pas untuk mengosongkan 1 minggu di tahun ini mengingat begitu padat jadwalnya di pertengahan tahun ini
Dan sedari tadi pula Iqbaal turut mengganggu (Namakamu) yang sedang memilih baju yang akan dibawa untuk dimasukkan ke dalam koper. Laptopnya pun sudah terhubung dengan aplikasi panggilan video berinisial S yang menyambungkan dirinya, Zidny, Dianty, Namira, Khalda dan Maura. Ya, mereka juga sedang sibuk mem-packing barang-barang yang akan dibawa. Sebenarnya (Namakamu) tidak mau ikut, tetapi ini atas bujukan Zidny, Dianty dan Maura. Parahnya sempat Rafto katakan;
"Biar Zidny sama Dianty aja yang ngebujuk (Namakamu). Dia pasti lebih percaya mereka berdua, secara mereka mantan-mantannya Iqbaal. Ya 'kan?"
(Namakamu) tak habis pikir dengan apa yang Rafto katakan. Pasalnya dia tidak mau ikut itu karena ini acara angkatan mereka, dan ya dia juga harus tau diri kalau dia bukanlah bagian dari angkatan 11 Oxigen. Dia juga tau kalau Iqbaal butuh refreshing bersama teman-teman sekolahnya dulu itu. Tetapi mau diapakan lagi, anak-anak Oxigen mendukung akan kehadiran dirinya, terlebih Iqbaal yang juga menjadi dalang atas semua rencana ini. Menyebalkan bukan?
"Punya pacar dateng bukan bantuin malah ngerusuhin. Kalo bukan artis gue serut juga nih." Gumam (Namakamu) yang tentu di dengar oleh Iqbaal, hari ini dia berhasil membuat gadis itu badmood, sangat sangat badmood.
"Aku mau bantuin, tapi kamu bilang gak usah, ya terus aku harus gimana dong?" Tanya Iqbaal heran. Lebih tepatnya heran yang dibuat-buat.
(Namakamu) berdecih. "Jangan nyesel ya ngajak aku. Aku bales kamu!"
"Ulululuh.. Ngambek. Jangan ngambek dong nanti makin jelek." Ucap Iqbaal tertawa.
Dengan kesal (Namakamu) melempar bantal sofa ke arah Iqbaal yang tepat mengenai wajah tampan laki-laki itu. Namun, bukannya berhenti Iqbaal justru semakin semangat menertawai kekasihnya yang kini merengut sebal. Entah mengapa Iqbaal tampak menyebalkan sekali hari ini, dia menutup kopernya dan mendirikannya di dekat sofa. (Namakamu) bangkit dan menghela nafasnya panjang.
"(Namakamu), bisa gak lo usir si Iqbaal? Nyampah banget di layar gue." Ucap Maura sinis.
"Dih, apa-apaan lo nyuruh-nyuruh cewek gue?" Tanya Iqbaal yang langsung meraih laptop (Namakamu) dan membuat seluruh layar laptopnya di penuhi oleh wajah Iqbaal.
"Bukan cowok gue ini Ya Allah.." Ucap (Namakamu) sambil mengusap wajahnya.
"Mampus lo! Gak diakuin 'kan!" Ledek Zidny tertawa.
"Heh mantan! Bacot ya kamu!" Ucap Iqbaal kesal.
"Si anjir emang Iqbaal ya!" Ketus Zidny sebal.
"Kalian mau ke GIS kapan? Kita beneran nih berangkat sore? Naik bis 'kan?" Tanya Maura.
"Iyaa Raa! Lo udah berapa kali nanyain itu hari ini." Jawab Khalda dengan sabarnya.
"Kita nyampe sana jam berapa sih?" Tanya Iqbaal bingung, dia melirik arlojinya. "2 hari semalem atau 2 hari 2 malem?"
"2 hari semalem kayaknya ya?" Tanya Namira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]
Любовные романыAntara fans dan idola yang tidak sengaja dipertemukan.