[Unpublish Part] - Love from Macau to Amsterdam | Sweet Talk

23.2K 1K 118
                                    

Part ini penuh adegan (Namakamu) sama Iqbaal, percakapan (Namakamu) sama Iqbaal. Gak penuh sebenernya, cuma lebih banyak ke mereka karena sesuai judulnya, sweet talk (percakapan manis) yang itu berarti cuma ada mereka berdua. Kalo bosen ya maaf, aku cuma pengen bikin satu part ini penuh sama mereka tanpa gangguan yang lain juga wkwkwk.

Gimana hari ini? Udah menjelma jadi fans yang sehat? wkwkwk

Semangat terus ya buat kalian! Kita berjuang untuk LDR, cukup doanya aja, dan.. jangan buat apa-apa sebelum dapet info terakurat ya guys!

Much love for y'all!

***

Tok!

Tok!

"Assalamualaikum..."

Seorang perempuan berhijab melangkah mendekati pintu teras kemudian membukanya.

"Waalaikumsalam... Eh adek ipar.. Ayo masuk-masuk.."

(Namakamu) tersenyum dan melangkah masuk ke dalam rumah. Teh Ody menyambutnya dengan hangat--selalu begitu, perempuan berhijab itu merangkul bahunya sambil sedikit berteriak memanggil sang Ibunda.

"Bundaaaa!!! Calon mantu dateng Bundd!!!"

(Namakamu) terkekeh. "Apaan sih Teh! Jangan gitu dong malu tau!"

"Ih, kayak punya malu aja kamu!"

Tidak lama kemudian seorang wanita paruh baya datang menghampiri mereka dari arah dapur. Bunda Rike, tersenyum manis menyambut kedatangan (Namakamu) dengan sebuah pelukan hangat selayaknya seorang Ibu dan anak perempuannya yang baru saja bertemu.

"Aduh.. calon mantu Bunda makin cantik aja..." puji Bunda Rike selepas mereka berpelukan.

(Namakamu) terkekeh. "Bunda bisa aja.. Oh ya, Ayah kemana Bund?"

"Ah biasa deh bapak direktur itu, menuju liburan malah sibuk." kata Bunda Rike seraya mengajak (Namakamu) untuk duduk di ruang keluarga bersama Teh Ody yang mengikutinya.

"Bunda lagi apa?" tanya (Namakamu) lembut.

"Masak.. si Ale minta dimasakin tadi, eh malah tidur dia." jawab Bunda Rike lembut.

"Kecapekan kali Bund.." ucap Teh Ody pelan.

"Denger-denger kemaren kamu ke Bandung ya?" tanya Bunda Rike lembut, dia mengusap rambut sebahu (Namakamu) yang tergerai dengan lembut dan penuh kasih sayang.

(Namakamu) tersenyum disertai anggukan kecil. "Iya Bunda.."

"Omen udah cerita sama Bunda. Semuanya." kata Bunda Rike lembut.

(Namakamu) merasa tak enak hati seketika, pasalnya Kak Omen pasti menceritakan perihal dirinya yang satu kamar dengan Iqbaal. Mendadak jantungnya seakan berhenti berdetak.

"Maaf Bunda.. aku gak maksud buat--"

"Bunda yang seharusnya minta maaf." potong Bunda Rike dengan lembut. Dia menggenggam tangan (Namakamu) dengan sangat erat. "Maaf karena Ale selalu ngerepotin kamu, mungkin Bunda bisa bilang kalian berdua salah, tapi terlepas itu Bunda tau ada Omen disana jadi Bunda bisa sedikit lega. Kamu gak perlu minta maaf Nak.."

Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang