22. Farewell Party vers. Puasa

21.1K 1.3K 35
                                    

Farewell Party kali ini jatuh pada bulan ramadhan, niat untuk membuat party di sekolah pun di urungkan. Namun, bukan berarti acara perpisahan ini batal begitu saja, karena panitia acara memilih untuk melaksanakan buka puasa bersama dilanjut dengan menikmati live musik yang sudah di pesan, baik itu dari kalangan artis maupun dari band sekolah.

Seluruh murid alumni kelas 12 pun di wajibkan memakai baju muslim, sementara untuk yang perempuan diwajibkan mengenakan hijab kecuali yang non muslim.

Dan hari ini (Namakamu) datang bersama dengan kekasihnya, Iqbaal. Laki-laki itu ternyata memiliki waktu kosong yang tepat pada jatuhnya waktu farewell party.

(Namakamu) menoleh kala mendengar suara klakson di depan rumahnya. Dia meraih hand bag nya dan segera bangkit untuk menghampiri Iqbaal yang sudah menunggu di luar. Sebelumnya (Namakamu) sudah meminta izin kepada orangtua nya untuk menghadiri acara farewell party, lagipula orangtua nya juga akan buka bersama di kantor masing-masing.

Di luar, (Namakamu) sudah mendapati Iqbaal yang mengenakan baju muslim juga berwarna putih. Laki-laki itu sedang menggerakkan jemarinya mengetik sesuatu di layar ponselnya.

"Baal," panggilnya.

Iqbaal yang semula menunduk menatap layar ponselnya, langsung mengangkat kepalanya begitu mendengar suara (Namakamu). Kedua matanya membulat melihat wajah cantik (Namakamu) yang berbalut kain hijab sutra berwarna soft pink.

Ini adalah kali pertama baginya melihat (Namakamu) mengenakan hijab, dan ternyata gadis itu bisa secantik ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini adalah kali pertama baginya melihat (Namakamu) mengenakan hijab, dan ternyata gadis itu bisa secantik ini. 2 kali lebih canti dari biasanya, astaga.

"Baal?" panggil lagi (Namakamu).

"Ah? Iya, kenapa?" sahut Iqbaal terkejut.

"Kamu kenapa ngeliatin aku sampe kaya gitu? Aneh ya? Atau hijab nya kurang rapih?" tanya (Namakamu).

Iqbaal menggeleng pelan, "enggak. Aku cuma kaget aja, ternyata kamu tambah cantik kalo pake hijab gini, mirip Teh Ody jadinya," jawab nya.

Kedua pipi (Namakamu) merona mendengar pujian dari Iqbaal untuk yang kesekian kalinya. Entah kenapa sampai sekarang dia masih merona saja jika di puji oleh Iqbaal.

"Udah deh! Gak usah godain aku gitu!" ucap (Namakamu) kesal.

"Kenapa? Aku lebih suka lihat kamu kalo lagi merah gini pipi nya," kata Iqbaal lembut sambil mencubit pipi (Namakamu) dengan gemas.

"Ahh nyebelin!" ketus (Namakamu).

Iqbaal tertawa geli, dia meraih tangan (Namakamu) dan mengajaknya untuk masuk ke dalam mobil. Iqbaal membukakan pintu mobil untuk (Namakamu), kemudian menyuruh gadis itu untuk masuk ke dalam mobil.

Lalu, Iqbaal berlari kecil untuk masuk kedalam mobil dan menempati kursi pengemudi. Tak lama mobil pun kembali berjalan menuju ke sekolah (Namakamu) yang menjadi tempat dimana acara farewell party diadakan.

Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang