16. Aku-kamu-Danish

21.2K 1.5K 41
                                    

Mengetahui Trans Studio di tutup karena ada acara, alhasil Iqbaal dan (Namakamu) mengajak Danish untuk jalan-jalan ke Paris Van Java, mall terkenal di kota Bandung sebelum nanti mereka mengunjungi alun-alun kota Bandung dan berfoto di depan Gedung Sate.

Kedatangan Iqbaal dan (Namakamu) pun berhasil menyorot perhatian publik yang sudah dapat dipastikan berita ini akan muncul di media social, lihat saja nanti. Iqbaal menggandeng tangan kanan Danish, sementara (Namakamu) menggandeng tangan kiri Danish. Mereka berjalan memasuki mall untuk mencari store mainan atau setidaknya playzone agar Danish tidak merasa sedih lagi.

Di mall tersebut ternyata ada banyak yang menyadari keberadaan Iqbaal, hingga tak jarang ada yang menyapanya atau meminta foto padanya. Hal yang lumrah bagi seorang Iqbaal Dhiafakhri menanggapi itu, karena dia tidak akan seperti ini jika bukan karena fans nya.

"Teh mau main kesitu!" pinta Danish sambil menarik tangan (Namakamu) dan Iqbaal bersamaan saat melihat playzone yang ada disana.

Iqbaal dan (Namakamu) pun menurutinya. Mereka memasuki playzone untuk menikmati beberapa arena bermain yang ada disana. Iqbaal yang ada disana lebih dulu membeli kartu berikut dengan mengisi saldo agar bisa memulai permainan.

Tidak lama Iqbaal kembali membawa satu kartu gesek dan memberikannya pada Danish, bocah laki-laki itu pun langsung menarik tangan (Namakamu) untuk mencari permainan yang menurutnya menyenangkan.

Tak ingin kehilangan, (Namakamu) langsung menyambar tangan Iqbaal dan menggenggamnya erat membuat laki-laki itu tersenyum manis tanpa (Namakamu) ketahui.

"Teh, Danish mau main ini, bola," kata Danish meminta.

Iqbaal mengangkat tubuh mungil Danish untuk duduk diatas permainan itu, "Danish mau main bola basket? Sama Aa Ale aja ya?" tawarnya.

"Yaudah," jawabnya.

"Gesek kartunya disini," kata (Namakamu) memberi instruksi.

Danish pun menggesek kartu permainan nya lalu memberikannya pada (Namakamu). Tak lama enam buah bola basket pun keluar membuat Iqbaal dan Danish bersamaan untuk memasuki bola ke dalam ring, tak jarang (Namakamu) turut membantu.

(Namakamu) tertawa saat Danish memasang raut tegang nya melihat waktu yang berjalan mundur, terlebih mereka baru memasukan 4 buah bola basket ke dalam ring.

"Ayo Danish masukin lagi bola nya!" kata (Namakamu) menyemangati.

"Aa Ale ayo cepetan!!" ucap Danish geregetan.

Tringg!!

"Yeayy!!" sorak Danish saat melihat Iqbaal berhasil memasukan bola ke dalam ring dan mencetak score sebanyak 15 kali.

Mesin pun mulai bergerak mengeluarkan rentetan tiket atau semacam kupon yang nanti bisa di tukarkan dengan mainan. Danish yang sudah Iqbaal turunkan dari atas mainan pun langsung mengambil tiket-tiket itu dan memberikannya pada (Namakamu).

Iqbaal meminta kartu pada (Namakamu) untuk memainkan permainan ambil boneka. Permainan yang hampir disetiap playzone ada dan tak jarang banyak orang kesal karena selalu gagal mendapatkan boneka itu.

"Danish, mau ambil boneka gak? Nanti kasih ke Teh (Namakamu) ya?" ucap Iqbaal berbisik.

Danish mengangguk setuju. Iqbal pun menggendong tubuh mungil Danish, lalu menggesek kartu bersaldo itu sebelum memulai permainan. Dia membawa tangan mungil Danish untuk menggerakan alat pencapit boneka itu kearah boneka yang menurutnya mampu untuk diambil.

"Tekan tombol warna merahnya," kata Iqbaal pada Danish.

Danish pun menekan tombol berwarna merah, membuat alat pencapit itu bergerak meraih boneka yang sudah di tuju oleh dua laki-laki berbeda generasi itu. Dan ternyata boneka yang mereka capit itu....

Iqbaal adalah Iqbaalku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang