Blurb

4.2K 98 1
                                    

Perjalanan hidup setiap orang berbeda-beda, sesuai dengan alur yang telah Tuhan pilihkan untuk hamba-Nya. Ada mereka yang hidup dengan cinta yang minim, tetapi bergelimangan harta yang membutakan, membuat mereka kehilangan akal dan lupa bahwa mereka berasal dari tanah yang akan kembali ke tanah. Ada pula mereka yang hidup sederhana, tetapi berlimpah kasih sayang yang membuat apa pun masih terasa menyenangkan. Ada lagi mereka yang hidupnya benar-benar dipenuhi nestapa, hidup dalam kubangan derita, minim harta juga minim kasih sayang apalagi cinta, aku adalah orang yang termasuk ke dalam golongan orang-orang menyedihkan itu.

Ingin tahu alasan mengapa aku termasuk ke dalam golongan orang-orang pecundang itu?

Pertama, aku tidak memiliki kasih sayang dari mana pun. Kau tahu, aku lahir dari rahim seorang wanita lemah yang hamil ditinggalkan suaminya. Wanita yang bahkan diam saja dianiaya oleh suami barunya, dan diam saja saat dia tahu bahwa anaknya dinodai oleh suami bejatnya! Ayolah, hati anak mana yang tak terluka saat ibunya sama sekali tak mau mendengar penjelasannya? Tak mau mempercayainya? Hati anak mana yang akan tetap bertahan dilecehkan oleh ayah tirinya!?

Kedua, aku tak memiliki harta yang berlimpah. Hidupku benar-benar pas-pasan. Aku bahkan pernah tidak makan tiga hari ketika suatu hari kuputuskan untuk pergi dari rumah yang lebih seperti neraka itu, sebelum akhirnya aku bertemu Madam Liya, wanita glamour pemilik rumah bordil besar di Jakarta. Dia membantuku memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

Jalan hidupku benar-benar berubah dari apa yang pernah kukonsepkan ketika pertama kali masuk SMA. Tidak ada kuliah jurusan hukum, karena nyatanya sekarang aku bekerja sebagai jalang. Tidak ada menikah dengan pangeran tampan berkuda besi yang baik hati, karena nyatanya sekarang aku tak memiliki impian untuk menikah. Segala asaku benar-benar mati, pun dengan hatiku.

***

GALABATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang