Prolog

231K 13.3K 1.7K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






.
.
.
.
.
.
.
.






"IH, APAAN SIH?! KENAPA AKU HARUS NGELOLA KOS-KOSAN PAPA DAN PINDAH KESANA?!" kamu mendengus pelan kala ayahmu--Lee Sooman--memintamu buat ngelola kos-kosan yang dia punya. "KENAPA NGGAK SI ADEK AJA SIH?"

Sooman ngehela nafas pelan. Di detik berikutnya, dia senyum. "Walaupun Felix itu cowok, tapi tetep kamu yang paling dewasa. Lagian papa gak bisa percaya sama si Felix. Kamu tau 'kan segimana bobroknga adek kamu itu?

Iya, Papa tau kalau kamu tuh masih belum bisa ngelola usaha Papa. Tenang aja, kamu bakal dibantuin anaknya Om Jinyoung, sama anaknya om Sihyuk kok."

"Tapi Pa, gak bisa gitu dong! Aku juga masih kuli--"

"Ma, menurut Mama, bagusan uang jajan ditambahin, atau uang jajan di potong, ya?"

Kamu diem.

Ini nih yang paling kamu gak suka dari ayah kamu. Kalau kamu nggak mau ngikutin keinginan dia, yang jadi korbannya pasti uang saku kamu. Ya mau gak mau kamu harus ngelakuin apa yang ayah kamu mau.

Ribet ya?

Pastinya.

"Iyaaa, aku mau. Tapi bisa nggak kalau aku nggak pindah ke kos-kosan?" kamu cemberut.

"Gak bisa."

"IH!!"

"Papa tambahin uang saku kamu 2x lipat deh."

Kamu tetep diem sambil buang muka ke arah lain.

"3x lipat?"

Gak ada respon dari kamu.

"Iya, iya. Papa tambahin 10x lipat."

"OK!"

Ingin rasanya Sooman menghujat kamu, tapi apa daya? Kamu itu anaknya.

Ingin rasanya Sooman menghujat kamu, tapi apa daya? Kamu itu anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kos-Kosan Bobrok [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang