"Tadi gue nyium bibir kak [ Name ]. Kenapa?"
Hening.
Gak ada yang mau buka pembicaraan gitu aja. Semua anak kost masih nyerna apa yang diomongin Renjun barusan.
Renjun. Nyium. Bibir. Kamu.
Oke.
Bilang ke Felix kalau si Renjun ini bercanda sama omongannya.
TOLONG BILANG, GAES.
Mau bilang gimana kalau itu emang kenyataannya, eh?
Bahkan Renjun nyium kamu dengan ekspersi datar gak bersalah gitu.
"Njun, plis ya, jangan bercanda. Gak lucu ini tuh," ringis Chanyeol. Tangan dia udah megang karungnya Winwin, niat ngarungin Renjun terus dia kasihin ke hiu peliharaannya yang ada di laut sana.
"Lho? Apanya yang bercanda? Gue serius padahal." Masih dengan muka polosnya, Renjun kembali membuka suara. Cowok itu natap satu per satu makhluk tak kasat mata--salah, makhluk penghuni kos-kosan itu dengan muka tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Kalau kata Changbin mah, polos nyerempet bego.
"KATA AING JUGA APA?! MBAK [ NAME ] GAK BOLEH TINGGAL PISAH SAMA GUE!!" Felix langsung ngejerit histeris kayak para cabe yang ngeliat cowok ganteng lewat. Dia guncang-guncang kedua bahu kamu dengan kasar. "MBAK, GAK USAH PINDAH-PINDAH NAPA DAH, YA ALLAH!!"
Kamu sweatdrop ngeliat perlakuan Felix yang histeris. Apalagia dia ngeguncang kedua bahu kamu nggak ngalem.
Emang salah ya kalau kamu nyoba berhubungan deket sama anak-anak kost?
"Ribut mulu napa sih?"
Anak-anak kost langsung noleh ke arah sumber suara dan mendapati Park Joy lagi jalan ngehampirin mereka dengan kedua tangan yang dia lipet di depan dada. Muka anak dari Park Jinyoung itu keliatan bete banget. Entah karena apa.
"Kenapa muka lo bete banget dah?" dan Chan yang kelewat sebel ngeliat muka bete Joy langsung nanya.
Tapi ya gak di tanggepin sama Joy. Soalnya dia masih punya dendam kesumat ke cowok itu.
Iya, gara-gara Chan ngelempar nampan ke muka dia.
Parah gak tuh?
"Kenapa, kak?" kamu ikut bersuara. Ditatapnya muka Joy yang makin lama makin keliatan bete.
"Ada yang mau nge-kost. Cewek sih, tapi...." Joy mutus ucapannya sendiri. Dia agak ragu ngelanjutin apa yang mau diomongin pas nangkep muka kamu yang.... prihatin menurut Joy mah. "Tapi dia maunya nge-kost di gedung tiga."
Anak-anak dari gedung tiga pada melongo, termasuk Felix. Kalau anak-anak dari gedung lain mah udah jingkrak-jingkrak seneng. Soalnya kamu bakal pindah ke gedung lain. Seenggaknya kamu bisa terhindar dari gangguan sakit jiwa yang mayoritas diderita sama anak dari gedung tiga.
Emang sih, anak-anak gedung tiga itu kewarasannya patut dipertanyakan.
"GAK! GAK BOLEH! MANA ADA YANG KAYAK GITU!" Felix yang tadi megang kedua bahu kamu awto meluk leher kamu dari belakang. Dia udah masang muka cemberut yang minta di sleding.
"Tapi...." Joy lagi-lagi ngerasa risih. "Dia nawarin bayaran gede dan bakal renovasi kos-kosan kalau dia bisa tinggal di gedung 3."
Kamu cuma bisa masang senyum lembut. Ya udah, kalau bayarannya gede, bukannya itu keuntungan bagi kamu, Joy, sama Bangchan juga? Lagipula, kamu pengen buat nyai Sooman seneng. Kalau bisa, senengnya sampe dia mampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan Bobrok [ ✔ ]
FanfictionApa jadinya kalau kamu tinggal bersama dengan 43 cogan yang bobroknya udah gak bisa diobatin lagi?