52

21.2K 2.7K 154
                                    

Bagai petir di siang bolong, kalimat yang baru aja diucapin sama Renjun seakan ngebuat Felix kesamber petir. Panik, cowok itu langsung ngambil ponsel yang ada di saku celana dan ngehubungin nomor kamu berulang kali.

Gak ada jawaban. Gak ada satupun panggilan Felix yang kamu angkat. Otomatis hal itu ngebuat Felix makin panik. Dia coba untuk ngehubungi kamu lagi dan lagi tetapi yang terdengar malah suara operator yang bilang kalau pulsanya udah habis.

Memang kadang suka ngaco anaknya.

"Banyak gaya, anjir," sinis Jaemin sambil ngambil ponsel dari dalem saku celana. Ia juga nyoba buat ngehubungi kamu karena perasaannya mulai gak enak. Tetap sama. Gak ada jawaban sama sekali dari kamu. Yang didapat cuma operator yang kembali bilang bahwa ponsel tengah diluar jangkauan. Hal itu ngebuat Jaemin mendencak kesal dan ngusak kasar rambut hitamnya.

"Coba telepon Babeh gue, Jaem."

"Ogah."

"Jaemin, anying!" Felix teriak sambil menarik rambut temannya itu dengan kasar.

"Ya sabar! Nih, nih, telepon nih!" jawab Jaemin sambil ngasih ponselnya pada Felix yang langsung direbut oleh si cowok.

Felix menekan beberapa digit angka yang udah dia hafal di luar kepala, sebelum akhirnya menekan ikon telepon supaya sambungan terhubung. Di dering ke tiga, telepon di angkat. Disusul dengan suara Sooman di seberang sana.

"BEH, BABEH!"

Sooman segera terdiam. Dia jauhin ponsel tersebut dari telinganya buat ngeliat nama kontak pada layar ponsel. Namanya Jaemin, tapi kenapa yang kedengeran malah suara Felix? "Kamu toh, Lix. Kenapa? Ganggu Bapak pacaran aja."

Felix terdiam. Jemari tangannya dia gunain buat memijat kepala yang kerasa pening. Cowok itu ngelupain fakta bahwa Lee Sooman masih kemusuhan sama dirinya. "Beh, si mbak gak ada di kamarnya."

"Ah, itu mah dia lagi kencan kali sama Chan."

"Serius, Beh, Ya Allah. Dia gak jawab panggilan telepon Felix."

"Dia tuh gak mau diganggu. Udah, kamu gak usah ganggu dia yang lagi kencan."

"Tapi Beh--" ucapan Felix terhenti pas ngeliat Chan jalan mendekati mereka. "Beh, Chan ada di sini, anying!"

"Yang sopan kamu tuh sama bapak sendiri!"

"Bodo amat, bodo!  Babeh aja gak sopan sama Felix!"

Ya gak gitu juga, bodoh.

"Mah, kartu keluarga mana? Nama si Felix mau aku coret!"

PRAK!

Felix diem natap ponsel yang udah hancur itu dengan miris. Kembali refleknya ngehancurin barang milik orang lain. Sedangkan Jaemin keliatan shock ngeliat ponsel isi degem-nya hancur dengan tragis begitu aja.

"Lix?!?!"

"Santuy, nanti gue minta Bang Suho buat beliin hp baru lagi buat lo," ucap Felix santai sambil ngibas-ngibasin tangannya seolah gak peduli dengan Jaemin yang udah jatuh berlutut dengan dramatis menatap nanar ponsel malangnya itu.

"dikira saya bank berjalan kamu?!"

"Ada apa?"

Jisung noleh ke arah Chan yang baru datang. "Kak [ Name ] nggak ada di kamarnya. Ngabarin kak Chan dulu gak?"

Kening Chan berkerut heran. Dia segera ngambil ponselnya dari dalem saku hoodie dan ngeliat notifikasi di sana. Gak ada pesan, telepon, atau apapun itu dari kamu. Yang ada cuma spam chat dari Irene.

Sampai akhirnya Chan tersadar,

Kalau kamu emang gak nyimpen nomor ponsel punya Chan.

"Coba telepon temen-temennya," usul Namjoon kini ikut khawatir pada keadaan kamu saat baru aja ngedenger kalau kamu ilang tanpa kabar.

"Emang si mbak punya temen?"

"Itu Yuqi sama Vivi, anying."

"Mbak Vivi 'kan katanya ada urusan keluarga? Dia baru aja pergi tadi sama Lucas."

"Ya udah, Yuqi dah."

"Aku? Kenapa?"

Ini buruk. Kedatangan Yuka ngebuat kepanikan mulai mencapai titik tertinggi. Harapan kamu baik-baik aja sama Yuqi jadi sirna pas sosok manis gadis itu tiba-tiba muncul di hadapan mereka semua. Erangan marah Felix perdengarkan, keliatan jelas di wajah tampan miliknya bahwa saat ini Felix udah bener-bener khawatir dengan keadaan kamu. Dasarnya, kamu gak akan pergi tanpa ngasih tau Felix terlebih dahulu. Karena sebelumnya Felix sendiri udah ngewanti-wanti supaya kamu bilang kemana pun kamu pergi supaya si cowok dapat nemuin kapanpun.

Pada akhirnya, dia cuma bisa teriak frustasi, "MBAK GUE SAMA SIAPA, ANYING?!"

Pada akhirnya, dia cuma bisa teriak frustasi, "MBAK GUE SAMA SIAPA, ANYING?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kos-Kosan Bobrok [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang