"Kim Namjoon?" tanyaku pada seseorang di seberang telepon.
"Aku kira kau memang sudah mendengar dengan jelas tadi," ucap Yeri kesal.
"Aku sedikit lupa dengan pria bernama Kim Namjoon."
"Oke setelah ini aku kirim fotonya."
Aku hanya mengiyakan saja. Aku benar-benar tak ingat dengan laki-laki yang dulu teman SMA ku itu. Kalau dihitung, sebenarnya aku hanya baru lulus SMA 4 tahun yang lalu. Ini berarti aku memang bukan tak ingat, mungkin aku tak tahu kalau ada siswa bernama Kim Namjoon di sekolah dulu.
Ah, entahlah.. Yang jelas aku hanya perlu menghubunginya begitu sampai di Moscow.
Oh iya, aku Jung Ji Hyo. Sekarang aku sedang dalam perjalanan ke Moscow. Omong-omong, aku masih di dalam mobil menuju ke bandara. Jadi bisa dipastikan sampai ke Moscow masih beberapa jam lagi. Aku ke Moscow untuk melanjutkan S2 ku. Ya, dari dulu memang aku bercita-cita tinggal di luar negeri walau hanya sebentar, untuk sekolah misalnya.
***
Aku menyeret koper satu-satunya yang aku bawa ke Moscow. Sambil melihat foto yang dikirim Yeri, sambil mencari orang bernama Kim Namjoon pada tempat penjemputan penumpang. Tapi tidak ada. Tidak mungkin aku salah lihat. Sudah jelas tidak ada pria dengan wajah seperti di foto ini sedang menungguku.
Oke, aku hanya harus mencari penginapan dekat dengan universitasku. Aku sudah mempelajari rute ke kampus dan asrama di sekitarnya. Jadi walaupun pria bernama Kim Namjoon tidak datang, its no problem for me.
"Jung Ji Hyo?" aku mendengarnya. Seseorang menyebut namaku. Tidak pelan juga tidak keras. Sedang saja. Tapi entah kenapa suara ini seolah menusukku hingga jantung. Suara deep yang dipadu dengan visual yang tidak main-main tampannya. Aku merasa dadaku sesak, jantungku seolah berhenti, waktupun membeku. Aku berlebihan.
Seorang pria yang bisa kuperkirakan lebih dari 180 cm, memakai setelah jas dan kemeja dengan kancing paling atas membuka, tanpa dasi. Pria ini memperlihatkan foreheadnya yang seperti memancarkan cahaya untukku. Laki-laki ini berdiri di depanku dengan senyum berlesung pipitnya. Kalau diperhatikan, susunan wajahnya memang tidak istimewa. Hidung yang tidak mancung, mata yang tidak terlalu besar. Tapi kenapa perpaduan wajahnya begitu sempurna.
Tak disadari, aku sedikit tumbang. Detik berikutnya pria ini menangkap lenganku agar tidak terjatuh. Sungguh, biarkan aku jatuh saja. Biarkan aku sakit dan sadar bahwa ini bukan mimpi.
"Oh, mungkin kau kelelahan. Maaf terlambat menjemput," suaranya seperti alunan lagu yang mendamaikan. Mungkinkah aku jatuh cinta? Ah, bukankah ini bukan dongeng. Helo, ini dunia nyata Ji Hyo! Tak ada yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Aku membisu. Pria yang sudah memperkenalkan diri bernama Kim Namjoon itu hanya langsung membawa koperku menuju sebuah mobil. Mobil yang cukup mewah di Moscow. Tanpa sepatah katapun, dia mengendarai mobilnya. Satu-satunya yang membuat kami membisu adalah aku. Dengan wajah letihku dan bibirku yang sama sekali tak mengeluarkan suara, kemungkinan dia sungkan mengajakku bicara. Ingin sekali aku berbicara, tapi aku kaku. Entahlah....
***
"Kau bisa tinggal di sini bersamaku. Rumah ini cukup dekat dengan kampusmu. Yeri sudah menceritakan semuanya. Kau hanya perlu membayar sewa setiap bulan kepada pemilik rumah. Kebetulan rumah ini hanya berisi aku. Jika ada kau, hanya kita berdua yang tinggal di sini. Jadi kau bisa belajar dengan tenang. Karena aku biasanya akan bekerja seharian."
Aku mengangguk. Aku masih duduk di sofa, seolah mengumpulkan kesadaran. Akupun tak tahu kenapa aku harus kehilangan kesadaran. Tunggu, aku harus tinggal dengan Kim Namjoon? Aku tidak yakin akan bisa belajar dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]
FanfictionMenceritakan kisah pendek (oneshoot) bangtan. Bagaimana jika mereka menjadi pria dengan karakter tertentu? Warning, karena ini No Child !!!! #18 btssuga out of 514 stories #26 btsjimin out of 669 stories #13 btsjhope out of 266 stories #1 btsjin ou...