Housemate : Min Yoongi (1)

3.6K 162 0
                                    

Aku tak tahu bagaimana semua ini bisa terjadi. Berawal dari sebuah pelukan, membawaku ke jalan yang semakin berliku. Aku tahu ini salah, tapi batinku terlalu keras melawan apa yang ada di otakku. Malam ini semua terjadi lagi. Aku kembali terkungkung dalam pelukan seorang Min Yoongi. Kami bergumul dalam satu selimut, kulit yang saling menyentuh, memecah kedinginan dan kehampaan malam yang sering mendatangi kami. Aku dan dia hanya dua orang yang mengalami kekosongan diri dan kehidupan yang cukup pahit. Aku tahu, ini bukan alasan untukku menjadikan Yoongi sebagai pelampiasan atas kesepianku. Tapi lagi-lagi, aku tidak bisa berbuat banyak ketika dia menawarkan kehangatan yang sungguh aku butuhkan. 

Min Yoongi. Sama sepinya seperti aku. Bagaimana perjuangan hidupnya yang sebatang kara sejak kecil di Seoul yang keras ini. Semua hal yang dialaminya, membuatnya seperti cerminan diriku. Tidak butuh banyak pembicaraan di antara kami untuk memulai kisah ini. Aku tak tahu bagaimana menggambarkan kisah kami. Yang membuatnya menjadi pahit adalah bahwa Min Yoongi bukan orang pertama yang seharusnya berbagi tubuh denganku. Menyebut dia sebagai selingkuhan juga terlalu buruk. Karena nyatanya dialah yang pertama datang ketika aku membutuhkan seseorang. Orang yang seharusnya ada di sini yang berstatus sebagai kekasihku, bahkan aku sudah lama lupa bagaimana mencium aroma tubuhnya, Park Jimin. 

***

Flashback

Aku memasuki sebuah rumah di pusat keramaian di Seoul. Seminggu lagi adalah hari pertama aku kuliah. Aku memutuskan menyewa tempat tinggal di dekat kampus karena aku tidak mau menghabiskan banyak uang untuk naik kendaraan umum. Menemukan rumah ini adalah suatu keberuntungan, aku membutuh waktu berbulan-bulan mencarinya. Rumah dengan fasilitas yang cukup memadai dan harga sewanya murah. Pemilik rumahnya adalah seorang pensiunan yang mungkin tidak terlalu membutuhkan uang. Tapi konsekuensinya aku harus tinggal bersama 6 orang lainnya. But its not bad, rumah ini besar. Terdiri dari 4 kamar, ruang tengah yang besar, dapur yang luas, dan 2 bathroom dalam rumah. 

"Namanya Min Yoongi. Dia seorang produser yang sudah lama tinggal di sini. Untuk orang ini, kau harus lebih berhati-hati, terutama pada barang-barangnya. Jangan sampai kau menyentuh barang-barangnya, karena dia akan marah," kata Hana, calon teman sekamarku. 

"Oh, ada juga pria seperti itu ya," kataku heran sambil mengeluarkan baju-bajuku dari dalam koper. 

"Hm, aku juga heran. Teman-teman serumah meminimalkan urusan dengan dia. Dia seperti memiliki dunia sendiri. Dia juga menyewa kamar sendiri."

Aku sekali lagi hanya mengangguk-anggukkan kepala. Lagipula siapapun yang menjadi housemate ku kali ini, aku akan mencoba tidak mencari masalah apapun. Niatku ke Seoul adalah untuk kuliah, bukan untuk hal lain. Kalau saja aku tidak mendapat beasiswa, aku juga tidak akan pernah menginjakkan kaki di kota terpadat se Korea ini. Yah, setidaknya aku masih memiliki otak yang pintar yang aku harap merubah kehidupanku jadi lebih baik. 

Dering handphone menggugah lamunanku. Muncul sebuah foto pria yang sangat dekat denganku, Jimin. Mungkin dia memastikan bahwa aku sudah sampai Seoul dengan selamat.

"Aku usahakan aku pindah tugas ke Seoul ya," ucap Jimin dari seberang setelah beberapa menit kami berbicara lewat telepon. 

"Oh, iya. Kalaupun belum bisa pindah secepatnya, usahakan kunjungi aku karena aku tidak akan sering pulang ke Busan," kataku pada Jimin dan pria itu mengiyakan. Dan mulai hari ini, kami akan menjalani LDR. 

***

Jadi ini pria yang bernama Min Yoongi. Kuperkirakan tingginya sekitar 170 cm lebih, kurasa dia sama tingginya dengan Jimin. Memiliki kulit putih pucat, membuatnya tampak seperti orang sakit. Kini dia tengah di dapur, membuat makanannya. Sedangkan aku masih sibuk dengan laptopku di ruang tengah. 

Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang