Jihyo mendengus kesal sambil menatap seksama seorang gadis di depannya. Ada meja bundar di antara mereka dan terdapat beberapa dokumen di atasnya. Gadis itu menatapi salah satu dokumen dengan raut muka yang takut. Dia mengintip sebentar pada Jihyo yang masih sama posisinya, melipatkan kedua tangan, bersandar di kursi, dan menatapnya penuh ancaman.
"Kau tidak lupa bagaimana memberikan sign kan?" kata Jihyo penuh penekanan. Memaksa gadis itu mengatakan tidak, lalu menandatangani dokumen yang telah dipelajarinya bermenit-menit.
Sesaat setelah gadis itu membubuhkan tanda tangan, Jihyo langsung menarik dokumennya.
"Terimakasih nona, saya harap hal ini tidak terjadi lagi. Hargai privasi BTS, terutama Kim Namjoon a.k.a RM," kata Jihyo tanpa nada tinggi, tapi dengan penekanan yang diikuti sorot mata yang mengancam, membuat gadis itu tersentak lalu kembali menunduk.
"I-iya... Unnie," kata gadis itu. Jihyo menyunggingkan senyum kemenangan. Kemudian dia pergi meninggalkan gadis itu. Yang harus dilakukannya sekarang adalah menemui Namjoon dan meluapkan kekesalannya atas kecerobohan leader BTS itu.
***
Jihyo terpaku pada sosok Namjoon yang kini sedang duduk di depan komputernya, mengaransemen lagu, hingga wanita itu hanya bisa memandangi punggung Namjoon. Bagaimana caranya mengungkapkan kekesalan pada pria ini, sedangkan melihatnya saja membuat hatinya bahagia bukan main. Punggung Namjoon bergerak seirama dengan musik yang keluar dari speaker komputer di studionya. Namjoon belum menyadari bahwa ada seseorang yang terus menatapnya dengan perasaan yang campur aduk.
"Ya, Namjoon!" panggil Jihyo dengan suara lantang, seperti seorang ketua geng yang menantang ketua geng lainnya. Namjoon langsung menoleh dan memutar kursinya.
"Jihyo noona, ada apa?" tanya Namjoon begitu inosen, padahal Jihyo sedang mengeluarkan tanduknya. Melihat Namjoon yang inosen, Jihyo melembutkan suaranya.
"Bagaimana bisa sasaeng memiliki fotomu tanpa pakaian? Kecerobohan apalagi yang kau lakukan di Jepang kemarin?" tanya Jihyo sambil menunjukkan foto Namjoon yang tanpa pakaian. Bukan sepenuhnya telanjang memang, Namjoon masih tampak memakai celana dalamnya sedang berdiri di depan meja rias sebuah kamar hotel.
"What???"Namjoon cukup kaget dan menyambar fotonya yang berada di tangan Jihyo.
"Namjoon-ah, please be carefull. Ah, chinca..., sudah berapa kali aku mengeluarkan banyak tenaga dan uang untuk kecerobohanmu," kata Jihyo lagi.
"Miane, noona," ucap Namjoon sambil terus mengamati fotonya. Sebenarnya Namjoon sangat malu menyadari Jihyo memegang fotonya tanpa pakaian. Sekalipun mereka telah mengenal lama, Jihyo juga wanita baginya.
"Kau pasti lupa tidak menutup pintu kamar atau sejenisnya ketika menengok Jin," kata Jihyo penuh selidik.
"Bisa jadi," kata Namjoon lagi.
"Besok saat kita di US kamarku akan bersebelahan dengan kamarmu," ucap Jihyo membuat Namjoon cukup kaget. Tidak biasanya Jihyo bersebelahan kamar dengan member ketika mereka tour. Rupanya Jihyo sudah cukup gemas dengan kelalaian Namjoon seperti ini.
***
JIHYO POV
Namaku Jung Jihyo. Aku bekerja di BigHit sejak kantor ini lahir. Bukan berarti aku sudah tua. Aku sudah berada di BigHit sejak aku masih di sekolah dasar dan menjadi trainee nya. Karena banyak hal, aku tidak didebutkan. Yah, kalian tahu bahwa BigHit itu agensi laki-laki setelah terjadi skandal di salah satu girl grupnya terdahulu. Daripada meninggalkan BigHit, aku memilih meneruskan bekerja di perusahaan ini. Kebetulan aku kuliah di jurusan teknologi komunikasi dan terlahir sebagai keponakan Bang Shi Hyuk. Di BigHit, Aku memiliki tugas mengawasi keamanan bangtan melalui dunia maya. Termasuk mengecek aktifitas sasaeng fans yang akhir-akhir ini semakin menggila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]
FanfictionMenceritakan kisah pendek (oneshoot) bangtan. Bagaimana jika mereka menjadi pria dengan karakter tertentu? Warning, karena ini No Child !!!! #18 btssuga out of 514 stories #26 btsjimin out of 669 stories #13 btsjhope out of 266 stories #1 btsjin ou...