Sunbae : Jeon Jungkook (2)

3.3K 179 4
                                    

"Aku sudah putus dari Mina," ucap Jungkook sambil membenarkan posisi duduknya. Kini kami duduk berjejer setelah ciuman panas itu terjadi. Jungkook membenarkan seragamnya yang berantakan setelah aku membantingnya. Aku juga melakukan hal yang sama. Tapi sayangnya perasaan berantakanku sekarang tidak bisa ditata secepat menata seragamku.

"Oh....," gumamku tidak fokus. Ayolah bagaimana aku bisa fokus karena apa yang baru saja terjadi di antara kami tadi. Bahkan jantungku rasanya masih mau loncat sekarang juga dari tempatnya.

"Maafkan aku...," kata Jungkook sambil menatapku setelah dia selesai membereskan seragamnya. Tangannya menyibakkan rambut basahnya karena keringat. Entah kenapa hal sederhana begitu saja untukku sudah terlihat sangat seksi. Lalu ingatanku terputar kembali bagaimana keringatnya tadi menetes ke dahiku juga.

"Tentang apa yang aku lakukan padamu tadi," jelas Jungkook setelah melihat wajahku yang bingung. 

"Oh...," ucapku masih sama dengan sebelumnya. Jujur saja aku tidak tahu apakah akan memaafkan atau tidak. Kalau memaafkan, berarti aku telah mengakui bahwa kejadian tadi tidak terlalu berarti untuk kami. Padahal aku yakin bahwa setelah ini aku akan sulit tidur untuk beberapa hari karena memikirkannya.

Jika tidak memaafkan, aku tidak mau Jungkook menganggapku orang yang terlalu sensitif - walaupun sebenarnya iya. Lagipula kalau boleh melawan, aku ingin sekali marah atas kalimatnya yang mengatakan bahwa aku telah membohongiku sendiri karena terus dekat dengan Taehyung. Yang benar saja, maksudku, apakah aku harus mengakui perasaanku pada Jungkook sementara dia memiliki hubungan yang ideal dengan seorang Mina?

Aku tidak sadar mendecih kesal karena mengingat perkataannya. Dan itu membuat Jungkook menajamkan matanya padaku. Lalu aku hanya bersikap seolah tidak tahu dengan tatapannya, malah mendirikan tubuhku meninggalkannya.

"Jisoo, kau mau kemana?" tanyanya dengan nada rendah yang serius. Sesaat kemudian dia mengikuti langkahku.

"Aku mau ke ruang ganti. Sudah waktunya pulang."

"Pulang?"

"Iya. Sebentar lagi hari gelap, aku tidak perlu menunggu Taehyung."

"Maksudku, setelah apa yang terjadi di antara kita, kau pulang begitu saja?"

Aku menghentikan langkahku, tepat di pintu kamar ganti. Kemudian membalikkan badan, membuat kami berhadapan.

"Aku minta maaf karena menciummu tanpa izin. Tapi aku serius dengan pertanyaanku," jelasnya kemudian.

"Pertanyaan apa?"

"Kenapa kau tidak mengatakan kalau kau menyukaiku?"

"Pertama, aku tidak ingin. Kedua, kau memiliki kekasih. Ketiga, aku akan melupakanmu dan menjadi kekasih Taehyung. Keempat, aku tidak ingin melukai harga diriku."

"....."

"Dan apakah kau akan menanyakan hal ini pada setiap wanita yang menyukaimu? Aku yakin hampir semua wanita di kampus ini menyukaimu."

Aku lalu menutup pintu kamar ganti, tetapi kaki Jungkook telah masuk dan membuatku gagal melakukannya.

"Kau.... Kau ini tidak peka ya?" ucap Jungkook membuatku bingung untuk ke sekian kalinya. "Seharusnya kau tahu bahwa aku selalu memperhatikanmu, menungguimu pulang, membantu apapun untukmu selama ini. Kau pikir aku melakukannya pada semua orang?"

"Maksudmu?"

Dan tiba-tiba saja wajah Jungkook memerah bukan main. Dia ini sedang salah tingkah atau bagaimana? Seorang Jeon Jungkook? Aku tidak pernah melihat raut wajahnya yang seperti ini sejak kami saling mengenal. Dan iya, dia memang selalu baik padaku, membantuku kapanpun dan dimanapun selama dia tahu aku membutuhkannya. Jujur saja sikapnya padaku itu cukup membuatku terbawa perasaan, sehingga mati-matian aku membunuh rasa sukaku padanya walaupun selalu gagal.

Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang