"H-hoseok.... S-Sooyoung?" ucap Jihyo terbata ketika menyaksikan pemandangan yang tidak disangka-sangka. Melihat dua sosok manusia tersembunyi dalam satu selimut yang sama. Pakaian yang terserakan di kamar cukup menjelaskan apa yang terjadi semalam.
Jihyo adalah kakak Hoseok yang baru saja pulang dari Rusia. Dia memutuskan untuk pulang karena mendengar Hoseok yang dijodohkan dengan Sooyoung. Jihyo kira dia akan membantu Hoseok dan Sooyoung supaya tidak dijodohkan. Tapi melihat adiknya dan Sooyoung pagi ini membuatnya merasa sia-sia pulang ke Korea.
***
Sooyoung dan Hoseok duduk berjejer dengan wajah tertunduk di ruang tamu. Kakak Hoseok menatap mereka bergantian. Ini seperti anak SD yang sedang menunggu hukuman yang diberikan oleh gurunya.
"Jadi kalian mengatakan tidak ingin dijodohkan, tapi...." Jihyo tidak bisa meneruskan kata-katanya.
"Maafkan aku, eonni...," hanya itu yang bisa Sooyoung ucapkan pada Jihyo.
"Kalau tahu begini, mending pernikahan kalian segera dilakukan saja. Untuk apa menunggu," sentak Jihyo.
"Tapi nuna," protes Hoseok.
"Ya!!! Kau sudah menyetubuhi Sooyoung dan kau masih protes dengan perjodohan ini? Mau kupukul??" Jihyo mengeluarkan kemarahannya pada Hoseok.
"Bukan seperti itu, nuna... Tapi aku tidak yakin Sooyoung sudah menyetujui perjodohan ini."
"Ya!!! Tentu saja aku sudah setuju. Mana mungkin aku mau denganmu semalam kalau aku masih tak mau dijodohkan denganmu. Bodoh!!" kini Sooyoung yang memarahi Hoseok.
Jihyo hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat dua orang itu justru bertengkar di depannya.
"Sudahlah, aku pergi dulu. Kalian cepat mandi. Ah, jorok sekali!" kata Jihyo kemudian meninggalkan apartemen Hoseok.
Kini tinggal Sooyoung berdua dengan Hoseok dengan posisi yang masih duduk berjejer di ruang tamu. Salah tingkah, serba salah, bingung ingin bicara apa, itulah yang mereka rasakan saat ini. Sangat berbeda dengan semalam yang mereka habiskan dengan sangat panas. Sekarang justru mulut mereka membeku, tidak sanggup mengeluarkan sepatah kata pun. Malu, senang, lega, tidak disangka, mereka telah melakukannya semalam.
Perlahan Sooyoung bangkit. Dia yang telah mengenakan pakaian Hoseok itu bergegas meninggalkan ruang tengah, tapi terhenti dengan pertanyaan Hoseok.
"Kau mau kemana?" tanya Hoseok sambil menahan tangan Sooyoung yang akan meninggalkan sofa.
"Mandi," Sooyoung menjawabnya singkat, padat, jelas, dan tanpa melihat wajah Hoseok. Dia tak ingin Hoseok melihat mukanya yang sekarang dirasa sangat merah karena malu dan salah tingkah.
"O-oh, aku juga ingin mandi. Kau jangan lama-lama ya," sebuah kalimat aneh terucap dari mulut Hoseok yang luar biasa salah tingkah juga.
"Hmmm, atau kita mandi bersama saja biar lebih cepat?" kata Hoseok membuat Sooyoung bertambah malu. Mungkin mukanya sekarang telah memerah seperti tomat.
"Ya! Aku masih sangat malu sekarang ini," jawab Sooyoung masih membelakangi Hoseok. Entah kenapa kalimatnya sungguh membuat Hoseok senang. Pria itu bangkit dari sofa dan mendekati Sooyoung. Dengan perasaan yang luar biasa berbunga-bunga, Hoseok menuntun Sooyoung menuju kamar mandi.
"Tapi aku ingin. Aku ingin selalu denganmu," kata Hoseok tidak lagi diprotes Sooyoung. Hoseok merangkul Sooyoung dari belakang dan menuntun mereka berdua menuju kamar mandi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]
FanfictionMenceritakan kisah pendek (oneshoot) bangtan. Bagaimana jika mereka menjadi pria dengan karakter tertentu? Warning, karena ini No Child !!!! #18 btssuga out of 514 stories #26 btsjimin out of 669 stories #13 btsjhope out of 266 stories #1 btsjin ou...