Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]

In Your Control : Kim Namjoon (2)

Aku memasuki ruang make up BTS dan mataku langsung menscan semua apapun yang berada di ruangan ini. Bahkan aku harus menghafal seluruh staff yang menangani BTS, dari yang paling lama bekerja di BigHit hingga yang masih magang. Tidak menutup kemungkinan mereka bisa menjadi salah satu orang yang membahayakan bagi BTS. Lagi-lagi mataku menangkap sesuatu yang tidak aku inginkan. Dan selalu seperti ini.

Namjoon sedang berada di dekat jendela bersama Seokjin. Kulihat Seokjin sedang merapikan kerah Namjoon. Sedangkan Namjoon sedang menghafalkan script yang akan dia bacakan sebagai co host Grammy nanti. Dengan gayanya yang tenang, Seokjin menenangkan Namjoon yang terlihat lebih gugup dari yang lain. Tanganku terlipat di depan dada mengamati mereka, lagi-lagi aku menghembuskan nafas pasrah. Apapun, asalkan Namjoon bahagia. 

***

Sudah sekitar jam 1 malam dan acara Grammy hampir berakhir. BTS ikut berpesta sebentar dengan para performer di Grammy. Sangat bangga ketika para artis ingin mengenal mereka. Bagaimanapun BTS sekarang satu level dengan mereka. Diundang ke Grammy? Siapa yang pernah menyangka jika melihat bagaimana awalnya mereka debut. Mengingat perjuangan mereka membuatku tersenyum haru. 

Ting! Bunyi lift berhenti di lantai kamar hotelku. Ada pemandangan aneh ketika aku keluar dari lift. Aku melepas higheelku ketika melihat seseorang baru saja keluar dari kamar Namjoon. Terjadi lagi, sasaeng lagi, padahal aku sudah memastikan bahwa lantai ini hanya untuk BTS dan beberapa staff terdekat.

"Hei!!!" teriakku. Sial, sekalipun aku kembali kehotel lebih dulu, tetap saja aku melewatkan salah satu sasaeng lagi. Aku langsung masuk ke kamar Namjoon untuk memeriksa apa yang dilakukan wanita itu. Aku mempunyai semua kunci kamar member karena pekerjaanku.

Mataku mengamati setiap benda yang aku lewati begitu memasuki kamar Namjoon. Mulai dari kamar mandi, bar kecil, meja rias, hingga tempat tidurnya, aku memeriksanya satu persatu. Lukisan dan beberapa aksesoris dinding tak luput dari pemeriksaanku. Tidak ada apapun. Semoga saja wanita itu memang tidak sempat memasang kamera di kamar Namjoon. Aku duduk di pinggir tempat tidur Namjoon sambil terus mengamati ruangan, kalau saja ada yang terlewatkan. 

Berarti bukan karena Namjoon ceroboh, tapi sasaeng telah benar-benar mengincarnya. Lalu wanita yang menandatangani perjanjian itu? Mungkinkah ini sasaeng yang berbeda? Shit, aku punya pekerjaan baru. Aku berdiri dan bergegas meninggalkan kamar Namjoon setelah memastikan tidak ada apapun yang membahayakan di kamarnya.

Cekrek, pintu kamar terbuka membuatku sedikit kaget.

"Oh, Jihyo, kau di sini?" tanya Seokjin yang masuk ke kamar Namjoon, bersama pemilik kamar. Kesialan apalagi ini? Haruskah pemandangan ini aku saksikan lagi? Namjoon sepertinya mabuk dan Seokjin merangkul tubuhnya untuk kembali ke kamar. Yang kulakukan selanjutnya adalah mengundurkan diri karena aku yakin mereka akan menghabiskan waktu bersama.

"Jihyo..., bisakah kau membantuku? Namjoon cukup berat," ucap Seokjin yang kulihat kesusahan menyeret tubuh Namjoon yang semakin melemas. Aku membantunya dengan merangkul tubuh Namjoon pada sisi yang lain.

"Kenapa bisa mabuk seperti ini?" tanyaku.

"Kau tahu Namjoon tak kuat minum. Tapi member lainnya belum mau pulang dari pesta. Mau tidak mau, Namjoon terus minum untuk mereka."

Seokjin membaringkan tubuh Namjoon dengan sempurna di tempat tidurnya. Setelan yang dia pakai sudah berantakan. Dan kuakui Seokjin cukup menggoda dengan keadaan seperti itu. Lalu aku melihat Namjoon yang kondisinya tak jauh berbeda dengan Seokjin. Sumpah, dua laki-laki seksi ini kenapa tidak tertarik pada wanita.

"Jihyo, bisakah kau menemani Namjoon malam ini? Aku ada janji dengan seseorang," ucap Jin padaku dan aku sukses membelalakkan mataku.

"Kau, tak bersamanya malam ini?"