Reuni : Kim Taehyung (1)

3.2K 148 0
                                    

Kim Yuna POV

Reuni. Aku sekarang benar-benar tahu bahwa hal itu memang tidak sepenuhnya baik. Bahkan tidak baik sama sekali. Karena hal itulah, aku jadi wanita jahat sekarang. Berakhir di tempat tidur bersama seorang pria yang tidak seharusnya. Tangan kekar pria ini masih melingkari tubuhku, hembusan nafasnya hangat menerpa bagian belakang leherku. Hanya selimut sebagai penutup tubuh kami sekarang.

Aku melihat keluar jendela kamar yang tentu bukan milikku ini, menangkap berkas cahaya matahari yang masuk sebagai tanda bahwa malam telah berakhir. Otakku tiba-tiba berfungsi kembali dan sekarang sedang berpikir banyak hal. Apa yang harus aku lakukan selanjutnya?

Flashback

"Hati-hati lo, biasanya akan ada yang tumbuh setelah reuni," ucap Hana padaku ketika aku memasang sepatuku untuk pergi reuni SMA malam ini. Aku hanya tertawa. Gadis itu menyandarkan tubuhnya di pintu rumah, menungguku pergi.

"Iya, akan hati-hati," jawabku.

"Aku sedikit kuatir karena hubunganmu dengan Namjoon sedang tidak baik sih. Tapi yah, let's see. Have fun ya, Yuna!" kata Hana lagi. Aku mengangguk, lalu benar-benar pergi meninggalkan rumah.

Setengah jam kemudian aku sudah sampai di sebuah resort bagian utara kota Seoul. Tawa teman-temanku SMA di dalam hall sudah bisa kudengar sebelum aku masuk ke dalamnya. Setelah 10 tahun, akhirnya aku akan bertemu mereka kembali. Sebenarnya aku bukan orang yang memiliki banyak teman waktu SMA, bahkan bisa dibilang sebaliknya. Tapi entah kenapa reuni ini membuatku cukup bersemangat. Aku sangat penasaran dengan kehidupan teman-teman SMA ku sekarang.

Mataku menscan perlahan ke dalam setiap sisi hall yang cukup luas ini. Banyak juga ternyata yang menghadiri reuni ini. Dan mereka benar-benar memakai gaun terbaik mereka. Aku menertawakan diri sendiri ketika sadar hanya aku mungkin yang memakai gaun yang cukup sederhana malam ini. Hanya gaun berwarna peach sebatas lutut, lalu sebuah blazer untuk menutupi punggungku yang terekspos karena gaun pilihanku. Rambutku kubiarkan tergerai, untung saja aku tadi masih sempat memblow rambutku.

"Yunaaa!" teriak seseorang yang masih sangat familiar rasanya, Soora. Kami berpelukan dengan penuh suka cita. Dia adalah teman yang sangat akrab ketika kami SMA. Bahkan bisa dibilang aku sepaket dengannya dulu karena saking akrabnya. Aku sampai menitikkan air mata merasakan betapa harunya pertemuan kami. Tapi tidak lama, karena setelah itu kami bercanda tiada habisnya. 

Yang bisa aku nilai dari diriku ketika SMA adalah bahwa aku termasuk siswa pintar di kelas. Biasanya siswa pintar itu sepaket dengan pendiam, tidak terlalu banyak teman, dan tidak terlalu bisa diajak have fun. Itulah aku dulu. Tapi ada beberapa teman SMA yang menjadi teman kuliahku, menyaksikan perubahan kepribadian di diriku. Sekarang aku merasa lebih terbuka, lebih luwes, dan berteman dengan orang yang lebih banyak.

Pikiranku masih sangat sempit ketika SMA, masih begitu idealis. Bahwa aku harus diterima di kampus terbaik di Korea dan masa depanku benar-benar ditentukan dari latar belakangku. Jadi yang kulakukan waktu itu hanya belajar, meminimalisir main dengan teman sekolah. Aku benar-benar menjadi siswa yang mementingkan pelajaran saja. Ekstrakurikuler pun aku tidak ikut sama sekali. Perkembangan apapun kecuali yang untuk mendukung nilaiku, tidak pernah aku ikuti.

Sewaktu aku kuliah, aku menyadari bahwa bukan itu yang penting. Komunikasi, skil berteman juga sangat penting untuk membangun masa depan yang bagus. Karena itulah, aku mulai belajar berteman, pergi bermain, camping, menginap di rumah teman, dan hal-hal yang tidak aku lakukan saat SMA. Maka saat reuni SMA ini, aku ingin membangun pertemanan kembali dengan teman sekolahku, memperbaiki hubungan dengan mereka.

Ternyata bersosial itu menyenangkan juga. Banyak pengalaman yang aku tahu tanpa aku harus mengalaminya sendiri. Kadang aku menyesal mengapa tidak dari dulu menjadi orang yang lebih terbuka dan bersosial. Tapi ini lebih baik daripada tidak berubah sama sekali. Aku sudah berkeliling menyapa hampir semua teman-teman seangkatanku di hall ini. Dan see, mereka menyambut hangat aku yang menanyakan kabar mereka.

Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang