You're Beautiful : Kim Seokjin (2)

2.8K 138 2
                                    

Hyesung tak mengatakan sepatah kata pun sepanjang perjalanan. Kali ini Seokjin benar-benar menakutkan. Raut wajahnya yang kaku dan marah masih belum berkurang sedikitpun sejak mereka keluar dari restoran tempat Hyesung berkumpul dengan teman-temannya. Hyesung menautkan kedua tangannya, tanda bahwa ia benar-benar gugup berada di kursi penumpang di samping Seokjin yang sedang mengemudi. Beruntung malam ini Seokjin tidak mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi seperti orang-orang yang marah pada umumnya. 

Seokjin menghentikan mobilnya di depan rumah Hyesung. Tentu saja Hyesung heran, karena seharusnya Seokjin membawanya ke apartemen, jika ingin marah. Kemarahan Seokjin tidak main-main ternyata. Dengan isyarat matanya, Seokjin meminta Hyesung untuk membuka pintu rumahnya. Hyesung berusaha menenangkan dirinya sendiri, walaupun dalam hati bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Seokjin malam ini di rumahnya. Untung saja semua housematenya sedang pergi di acara tadi. Kemungkinan besar mereka bisa pulang pagi.

"Oppa, kau marah?" pertanyaan Hyesung sudah memiliki jawaban pasti. Kini mereka sudah berada di ruang tamu rumah Hyesung, masih dalam keadaan gelap karena lampu yang belum dinyalakan. Seokjin bisa melihat raut muka Hyesung yang takutnya bukan main di depannya. 

"Menurutmu?" Seokjin mengembalikan pertanyaan, masih dengan ekspresi yang marah. Tapi Hyesung justru sedikit salah fokus karena pada saat ini juga, di keremangan ruang tamunya, wajah marah Seokjin terlihat lebih seksi. 

"A-aku cuma ingin oppa mengerti, aku sudah mengatakan berkali-kali pada oppa, aku belum siap untuk tidak merahasiakan hubungan kita."

"Aku sudah tidak tahan."

"M-maksud oppa?"

"Alasanmu sungguh tidak masuk akal. Lalu kenapa kalau orang-orang mengetahuinya? Tidakkah kau egois dengan berpikir orang-orang akan membully mu? Aku juga butuh pengakuan dengan hubungan kita," kata Seokjin tidak terima.

"Tapi..."

"Akan aku buat kau tidak bisa merahasiakan bahwa aku kekasihmu," Seokjin benar-benar geram. Kakinya melangkah mendekati Hyesung yang masih kebingungan. Kini wanita itu terkukung di antara dinding dan tubuh Seokjin. Kedua tangan Seokjin berada di antara tubuhnya sehingga Hyesung tidak bisa berkutik sedikitpun. 

"Lihatlah, aku masih bisa mengurungmu seperti ini. Siapa bilang kau gendut? Sepertinya kau butuh pembuktian bahwa aku tidak peduli dengan bentuk tubuhmu," kata Seokjin dengan nada rendah, dengan jarak kedua wajah mereka tak genap satu senti. Sampai-sampai Hyesung merinding dibuatnya. 

Detik berikutnya, Seokjin menautkan bibirnya pada Hyesung. Bukan ciuman lembut yang dirasakan Hyesung kali ini. Seokjin melumat bibirnya sedikit terburu-buru, menyesap bibir bawah dan atas bergantian, bahkan sedikit memberi gigitan kecil. Hyesung tak bisa berbuat apapun, ciuman balasannya pun tidak terlalu berarti karena Seokjin sangat dominan kali ini. Tapi ini sungguh hebat. Kalau boleh jujur, Seokjin yang marah adalah Seokjin yang paling seksi. Karena biasanya mereka akan berakhir dengan make out yang panas. 

"Oppa....," ucap Hyesung ketika Seokjin melepas ciumannya sebentar, memberi kesempatan untuk menarik oksigen kembali. 

"Ada apa?" 

"Jangan marah," kata Hyesung sambil menyentuh kerah Seokjin dengan lembut, berharap Seokjin mengurangi emosinya.

"Kau tahu bagaimana cara menghentikan emosiku," ucap Seokjin lalu kembali melumat kasar bibir Hyesung. Kepala Hyesung sampai terbentur kecil pada dinding di belakangnya karena gerakan Seokjin yang sangat agresif. Tangan pria itu lalu menarik pinggang Hyesung dengan kencang membuat tubuh mereka menempel. Tidak bisa dikatakan bagaimana nyamannya berciuman dengan Seokjin. Membuat Hyesung benar-benar merasa memiliki pria tersebut. Jujur saja, mempunyai rasa memiliki dan dimiliki Seokjin adalah hal yang sulit untuk Hyesung. Karena selama ini dia selalu menjaga jarak agar hubungannya tidak bocor. 

Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang