Tidak pernah sekalipun pria itu tidak mengusik pikiranku ketika melihatnya. Mengenakan kemeja putih lengan panjang, Namjoon menyincingkan lengannya hingga bawah siku. Kadang aku berpikir mengapa dia tidak memakai kemeja lengan pendek saja biar bisepnya sekalian terlihat. Tangannya yang memegang spidol tidak luput dari perhatianku. Betapa ototnya tampak kekar hanya dengan menulis rumus-rumus di papan tulis. Dia adalah dosenku matematika dasar, Kim Namjoon.
Aku berkali-kali menyadarkan diri sendiri bahwa tidak sopan memperhatikan dosenku dengan cara seperti ini. Memperhatikan setiap detail tubuhnya yang menarik. Kaki yang panjang dibalut celana hitamnya yang tampak ketat hingga aku bisa membayangkan betapa kekarnya otot-otot paha dibaliknya. Apalagi dengan posisi seperti sekarang, salah satu tangannya masuk ke dalam saku celananya, aku tidak bisa mengontrol imajinasiku yang berlebihan.
Lalu mungkin hanya Namjoon dosen yang mengecat rambutnya blonde. Dan itu sangat sesuai dengan wajahnya berkarisma dan sensual dalam waktu yang sama. Sekarang dia menaikkan salah satu alisnya seperti biasa, menscan semua mahasiswa yang berada di kelasnya dengan matanya yang tajam setelah menuliskan rumus di papan tulis, meminta salah satu dari kami menyelesaikan satu soal matematika. Satu tangannya memainkan spidol sementara tangan yang lainnya tetap berada di saku celananya.
"Jihyo-ssi...," panggil Namjoon tiba-tiba. Mata kami bertemu dan rasanya seperti tertusuk dengan cara yang menyenangkan, tertangkap basah sedang mengaguminya.
"Ah, ndee.... seonsaengnim....," jawabku. Mata kami masih saling bertatapan. Rasanya seperti terintimidasi sekarang juga.
"Silahkan selesaikan persamaan yang saya tulis di papan," kata Namjoon sambil mengacungkan spidolnya padaku. Sial, mungkin ini hukuman karena aku terlalu tamat memperhatikan setiap detail tubuhnya tadi. Aku beranjak dari tempat dudukku dan menuju ke depan kelas. Tangan kami tidak sengaja bersentuhan ketika aku mengambil spidol dari tangannya.
Aku masih merasakan atensi dari mata Namjoon ketika aku menulis penyelesaian persamaan yang dia tulis di papan. Tidak butuh waktu lama untukku menyelesaikan rumus, kemudian aku berbalik untuk mengkonfirmasi apakah jawabanku benar atau perlu pembenaran lagi. Namjoon sedang menyandarkan bokongnya di meja, kakinya menyilang dengan kedua tangannya kini masuk ke saku celananya. Aku menelan ludahku ketika matanya menscan jawaban yang aku tulis di papan. Dia ini sedang berpikir, tapi kenapa bisa sangat seksi. Aku bahkan sudah pasrah apakah jawabanku benar atau tidak.
"Ok, jawaban Jihyo-ssi sudah benar. Silahkan kembali," kata Namjoon setelah memeriksa jawabanku. Aku mengangguk dan kembali ke tempat dudukku. Akhirnya aku merasa lega, bukan karena jawabanku benar tapi karena mata dosenku itu sudah tidak memperhatikanku lagi.
"Beri aplouse pada Jihyo karena persamaan yang dia selesaikan lumayan sulit," kata Namjoon lalu tersenyum dan kembali menatapku. Tepuk tangan teman-teman sekelas bisa aku dengarkan, membuatku tersenyum sambil terus mengangguk ke belakang karena kebetulan aku duduk di bangku paling depan. Aku kembali membalikkan badanku ke depan untuk duduk dengan benar, tapi lagi-lagi mataku dengan Namjoon bertemu. Pria itu masih tersenyum menyisakan lesung pipinya dengan manis.
"Karena waktu sudah habis, saya akhiri pertemuan hari ini. Sampai jumpa minggu depan," kata Namjoon mengakhiri kelasnya. Aku lalu merapikan bukuku untuk berganti ke kelas berikutnya. Akhirnya sesi kuliah bersama Namjoon selesai. Setiap hari Selasa aku selalu menahan gejolak karena mengikuti kuliahnya. Mungkin perkembangan hormonku sedang tinggi sekarang.
"Jihyo-ssi," panggil Namjoon ketika aku masih merapikan buku. Aku menoleh padanya. Tak terhitung berapa kali mata kami kembali bertatapan.
"Ya, ssaem?"
Aku mendengar ketuk-ketuk sepatunya melangkah mendekatiku, dan saat ini juga dadaku berdebar seirama dengan itu. Namjoon menghentikan langkahnya tepat di depanku, membuat jarak antara kami cukup dekat hingga aku bisa mencium aroma parfumnya yang mendistract kembali otakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]
FanficMenceritakan kisah pendek (oneshoot) bangtan. Bagaimana jika mereka menjadi pria dengan karakter tertentu? Warning, karena ini No Child !!!! #18 btssuga out of 514 stories #26 btsjimin out of 669 stories #13 btsjhope out of 266 stories #1 btsjin ou...