Sunbae : Jeon Jungkook (1)

4K 213 5
                                    

Pernahkah kau memiliki perasaan terintimidasi hanya dengan melihat seseorang? Maksudku, padahal orang itu sama sekali tidak berbuat apapun padamu. Aku merasakannya pada sesosok pria bernama Jeon Jungkook. Tidak, Jungkook itu tidak jahat. Bahkan dia adalah orang yang terkenal baik, pada siapapun.

Jungkook adalah salah satu pelatih jujitsu yang aku ikuti di kampus. Sejak mengenalnya beberapa bulan yang lalu, aku selalu merasa terintimidasi olehnya. Terintimidasi tidak dalam hal yang mengerikan sebenarnya. Aku merasa seperti itu karena dia itu tampan, berbadan bagus, seksi, pintar, seperti semua kesempurnaan para pria berkumpul di dirinya. Sayangnya dia telah memiliki kekasih. Sayangnya lagi, kekasihnya juga sama-sama sepopuler Jungkook, Mina.

Aku tidak pernah berhenti menyadarkan diri atas statusnya yang merupakan kekasih Mina. Bisa gawat kalau aku suka pada Jungkook, karena jawabannya sudah jelas. Patah hati, bertepuk sebelah tangan, intinya tidak akan pernah berakhir happy ending. Inilah yang aku sebut terintimidasi. Menyukai pria yang tidak mungkin aku raih.

Sekarang ini aku sedang mati-matian mengontrol perasaan dan hormonku yang naik hebat karena sedang berada di rangkulan Jungkook. Kami sedang berlatih bantingan sekarang. Dan sialnya, aku dijadikan contoh untuknya. Bulir-bulir keringat memenuhi bagian samping dahinya dan sumpah itu membuatnya berkali lipat lebih seksi. Nafasnya memburu membuat dadanya naik turun ketika aku masih dalam kurungan tangannya.

Aku lalu membalik posisi dengan mengurung lehernya di ketiakku, lalu memindah kedua tanganku ke lengan kirinya. Jungkook kini tengkurap di atas badanku yang membungkuk. Tanpa ragu, aku membanting tubuhnya dengan mencondongkan tubuhku ke depan sehingga dia jatuh di atas matras dengan punggungnya terlebih dahulu. Pria itu sedikit meringis, melirikku sebentar lalu mengembalikan ekspresinya segera sebelum menghadap kepada yang lain.

"Nah, bagus. Jika kalian bisa melakukan seperti Jisoo, maka kalian sudah bisa menggabungkan gerakan bantingan ini dengan sebelumnya," ucap Jungkook di antara nafasnya yang sedang di atur.

Aku mengangguk ketika Jungkook kembali bertatapan denganku, melemparkan senyum terimakasihnya karena aku sudah melakukan contoh bantingan yang benar. Senyumnya itu selalu membuatku mengumpat, sial, tampan sekali.

***

Momen yang selalu terjadi adalah, aku sedang duduk bersama Taehyung di kantin lalu Jungkook bersama Mina datang ke kantin yang sama dengan kami. Aku dan Jungkook akan saling menatap sebentar, lalu memperhatikan ke pasangan masing-masing. Tunggu, bukan berarti Taehyung itu pasanganku, hanya saja aku dan dia sedang dekat.

Dimana ada Jungkook, di situ aku merasa grogi. Aku berulang kali berpikir, mengapa aku seperti ini? Bahkan mengobrol panjang dengannya pun aku tidak pernah. Tapi wajar sih, Jungkook itu tampan dan populer. Sangat mungkin setiap wanita yang memperhatikannya grogi seperti aku. Iya kan? Berarti ini perasaan wajar bagiku seorang wanita yang memperhatikan pria tampan.

Taehyung melambaikan tangan ke arahku, mengetes apakah aku sedang melamun. Kemudian aku tersenyum, lalu kembali mengobrol dengannya. Kalau dilihat, Taehyung ini juga tampan. Bukan hanya tampan, dia perhatian, dan baik, lalu dia sepertinya menyukai aku. Aku juga menyukainya, karena itulah kami dekat. Tapi kenapa setiap ada Jungkook, Taehyung seperti tidak masuk lagi dalam otakku?

***

Sudah pukul 5 sore dan aku masih sibuk memperbaiki pintu lokerku di koridor kampus sekarang. Tidak tahu kenapa tiba-tiba saja lokerku tidak bisa ditutup dan aku harus mencari akal untuk memperbaikinya. Sudah sekitar 30 menit aku memutar otak dan mengutak atik, tapi tidak berhasil juga. 

Sebenarnya tidak apa sih aku meninggalkan lokerku begitu saja tanpa terkunci. Tapi aku harus membawa banyak barangku, sementara tas yang aku bawa hari ini adalah tas kecil yang hanya muat diisi satu sampai dua buku. Jika aku meninggalkan barang-barangku di loker yang tidak terkunci, jujur saja aku takut kalau tugas-tugasku untuk minggu depan tercuri yang lain. Karena itulah aku tetap di sini, berusaha memperbaiki walaupun belum berhasil sama sekali. Sialnya lagi, jarang sekali mahasiswa yang mengambil kuliah jumat sore, sehingga sekarang ini aku benar-benar sendirian di kampus.

Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang