Tension : Kim Namjoon (3)

3.5K 136 6
                                    

Ini benar-benar di luar imajinasiku. Bahwa aku sekarang berada di atas tempat tidur dosenku, terkurung di bawah tubuh kekarnya. Bibirnya terus bergerak apik pada bibirku, perlahan membuat kesadaranku semakin menghilang. Mataku terus terpejam menikmati betapa manisnya setiap inchi kulit kami yang bersentuhan.

"Baby.... Are you sure?" tanya Namjoon ketika jari jemarinya telah bergerak meraba dadaku. Aku mengangguk tidak berdaya. Tidak mungkin aku menghentikan ini semua. Akan sangat menyiksa hormonku yang sudah memuncak.

"Aku tidak ingin ada kalimat penyesalan besok darimu. Aku benar-benar ingin memulainya denganmu, dengan serius," jelas Namjoon lagi.

"Buat aku tidak menyesal, oppa... Jadilah milikku," kataku, lalu menarik kembali tengkuknya untuk mempertemukan bibir kami kembali. Aku bisa merasakan bibirnya mengukir smirk di antara ciuman kami yang telah memanas. Decak-decak bibir kami menghiasi ruangan beserta desah nafas yang semakin menjadi. Aku tidak tahu bahwa berciuman dengan Namjoon membuat duniaku seketika menjadi penuh warna. Rasanya seperti naik dan terjun bebas ke udara, membuat adrenalin tubuhku semakin menderu.

Namjoon. Pertama kali aku mengenalnya, hanya ada dua kata yang menggambarkan wujudnya. Seksi dan menarik. Aku tidak pernah tidak tertarik pada orang yang cerdas. Dan Namjoon adalah orang cerdas yang dianugerahi keseksian luar biasa. Aku yakin bukan hanya aku yang berpikir begitu pada dosen matematika dasarku ini, bahkan mungkin seluruh mahasiswi di kelas. Karena itu aku tidak pernah berharap lebih dari sekedar menyimpan ketertarikanku dalam hati. Aku hanya cukup berbahagia dan berpuas diri memberi atensi pada setiap gerak-geriknya di hari selasa.

Mungkin aku seperti wanita gampangan yang terlihat sangat tertarik padanya. Duduk di paling depan, berusaha menjawab semua pertanyaannya. Ya, aku berusaha aktif ketika mengikuti kuliahnya. Tapi bukan hanya untuk menarik perhatiannya sih. Aku tidak ingin mendapat nilai jelek di matematika dasar, karena mengulang makul berisi kalkulus itu adalah malapetaka bagiku.

"Kau tahu, mungkin aku gila. Selalu membayangkan seperti ini padamu," kata Namjoon sambil terus memberiku sentuhan. Kali ini tangannya mempermainkan dadaku yang sudah tidak tertutup apapun.

"Kau mungkin orang mesum, oppa," candaku. Namjoon tertawa kecil, lalu menggigit begitu saja puncak dadaku, membuatku mendesah kembali.

"Hanya padamu. Entah kenapa, hanya padamu," kata Namjoon lagi di sela bibirnya yang terus mempermainkan puncak dadaku bergantian. Aku terus mencengkram rambutnya di sela-sela jariku, mengikuti gerakan kepalanya yang masih memuja tubuhku. Semoga ini bukan mimpi. Kalaupun ini mimpi, aku tidak ingin bangun sama sekali. Gigitan-gigitan kecil pada tubuhku sekali lagi meyakinkan aku bahwa ini bukan semu.

Bibir Namjoon terus bergerak ke bawah dadaku, menuju ke perut dan menciumi pusarku gemas. Jujur saja aku sedikit risih, perutku tidak seramping wanita korea pada umumnya. Hingga tanpa sadar aku menjambak rambutnya sedikit. Namjoon menolehkan wajahnya padaku dengan bertanya.

"Namjoon oppa, perutku tidak ramping, aku..... malu," ucapku sambil meringis menahan desahan karena tangannya terus bergerak di atas kulitku.

"Kau cantik, percayalah... Aku menyukainya, apapun.... Aku tidak peduli."

Ucapan Namjoon menghilang tertutup decakan bibirnya yang terus memberi tanda di perutku, seolah meyakinkan diriku bahwa kalimat yang dia keluarkan dari bibirnya adalah benar. Tubuhku sampai melengkung merasakan hisapan-hisapannya yang begitu kuat pada perutku. Ini lebih indah dari imajinasi yang aku miliki selama ini. Lengan kekarnya, dadanya yang bidang dan berotot bersentuhan dengan tubuhku. Ah, aku bahkan tidak menyangka aku masih eksis di dunia ini ketika melihat tubuhnya yang seindah itu di atas tubuhku.

Jari jemarinya mulai meraba pusat tubuhku yang tinggal tertutup dalam tipis, yang entah sejak kapan dia menyingkirkan celana jeans yang aku pakai seharian. Tubuhku tercekat cukup kaget dengan sentuhannya yang berlanjut memasukkan jarinya ke dalam pusat tubuhku.

Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang