Sugar Daddy : Kim Seokjin (1)

4.2K 182 5
                                    

Sebelumnya aku kayak mau udahin ini oneshot nya BTS di ff ini. Tapi gara-gara Jin pakek kacamata pas KBS GAYO 2019 kemarin, aku menggila.

Kim Jisoo POV

Hujan masih turun dengan deras, petirnya terdengar menggelegar, menambah horor malam ini. Aku berdiri di sebuah ruang - aku tidak tahu ruang apa ini - karena rumah tempatku berada luar biasa besarnya. Mungkin bangunan ini terlalu sederhana jika disebut sebagai rumah. Bahkan nafasku bisa terdengar jelas karena ruangan ini cukup besar untuk menggemakan suaranya. Tapi sungguh, aku tidak tersesat. Ayahku mengatakan memang ini alamatnya. Buktinya ketika aku datang ada security yang menyambut dan membenarkan alamat yang aku cari, kemudian menyuruhku masuk.

Detak detak suara kaki melangkah tiba-tiba terdengar, membuat aku menoleh untuk mencari sumber suara. Tepat di depanku, adalah tangga yang cukup besar. Sumpah, rumah ini memang seperti istana. Ada tangga besar tepat di tengah ruangan, menghubungkan lantai tempatku berada dan lantai dua. Ketika kau melihat ke atas, maka ada koridor yang terhiasi dengan dekorasi yang unik ala eropa. Aku baru tahu bahwa ada orang yang memiliki rumah se eksotis ini di korea.

Langkah kaki yang terdengar adalah langkah kaki seorang pria yang menuruni tangga. Dengan menggunakan piyama satin berwarna merah hati, pria ini sungguh terlihat sangat mahal, sesuai dengan tempat kami berada. Pasti dia orangnya, Kim Seokjin. Aku bisa melihat romannya yang cukup tampan ketika dia masih berada separo dari tangga yang dia turuni.

"Jadi, siapa namamu? Ada apa datang ke rumahku malam-malam begini?" tanyanya sambil terus berjalan menuruni tangga.

"Ehm nama saya Jisoo, Kim Jisoo... Saya ingin meminta tolong pada anda, ajusshi."

Alisnya menukik, seperti kaget mendengar kalimatku. Ketika dia sudah berada di lantai yang sama denganku, matanya menscan keadaanku lamat, mulai dari atas sampai bawah. Pandangannya begitu intens, membuatku bergidik hingga aku menyilangkan tanganku ke bawah, menutupi entah apapun, karena sekarang pakaianku sedang basah karena kehujanan.

"Minta tolong apa?"

"Ayah saya bekerja di perusahaan anda dulu, baru sebulan ini pensiun. Tapi sekarang beliau terbaring sakit, kami tidak memiliki biaya lagi untuk pengobatannya yang tiada henti. Saya tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa, saya pikir anda adalah atasan yang baik karena ayah saya sering menceritakan kebaikan anda."

"Lalu bagaimana aku bisa menolongnya?"

"Saya meminta bantuan anda untuk biaya pengobatan ayah saya, biarkan saya bekerja untuk anda sebagai gantinya."

Alisnya terlihat terangkat, lalu senyum asimetris muncul tiba-tiba dari wajah tampannya.

"Pekerjaan apa yang kau inginkan dariku?"

"Apapun, asalkan saya bisa membiayai pengobatan ayah saya."

"Nona, anda ke sini tengah malam dalam keadaan hujan dengan pakaian basah dan mengatakan padaku membutuhkan uang. Kau ingin aku mempekerjakanmu yang masih sekolah SMA. Kau tahu, apa yang kupikirkan?"

Kedua tanganku saling menggenggam di depan. Rasanya malam ini semakin horor mendengar kalimatnya. Bibirku terkatup, selain kedinginan, aku tiba-tiba menyesal karena ke sini malam-malam dengan keadaan seperti ini. Apa dia baru saja berpikir bahwa aku menjual diriku? Tidak, sungguh, bukan itu maksudku. Aku benar-benar menginginkan pekerjaan, entah menjadi pembantunya atau tukang cuci, apapun, asalkan aku bisa mengobati ayahku yang sedang sakit jantung sekarang.

Seokjin mendekat padaku, mengamati wajahku dengan seksama. Aku sampai menelan ludah karena matanya yang terlalu intens. Selain itu, dia tampannya luar biasa. Ya Tuhan, aku meminta pekerjaan kepada orang setampan ini. Dan dia malah mengira aku menjual diriku.

Lost in Your Love (BTS Oneshots) [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang