BAB 12 ー Sebuah Pelukan

14.1K 1.2K 75
                                    


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Jalan-jalan ke Jepang, jangan lupa beli kerupuk. Ngapain jauh-jauh ke Jepang, kalau cuma beli kerupuk." Andre berpantun sambil merampas kerupuk milik Aldi.

"Kerupuk gue, Ndro!"

"Bagi, Di. Laper nih gue dari pagi belom makan," curhat Andre sambil mengunyah kerupuk Aldi tanpa dosa.

"Gembel amat, makan nih." Bara menyodorkan kotak bekal berwarna merah muda ke hadapan Andre.

"Wadeh, asik nih. Kali ini dari siapa lagi ini bekel?" tanya Andre. Ia tahu, kotak bekal itu bukan milik Bara. Pastinya itu dari salah satu fansnya Bara yang masih setia memberinya bekal dan tidak peduli meskipun Bara membuangnya.

"Dari Sonya," jawab Bara cuek, ia meminum jus mangganya sambil bersandar pada sandaran kursi kantin.

"Soraya elah, dari dulu Sonya Sonya mulu," sambar Aldi.

"Ya bodo amat, ngapain juga gue inget-inget nama itu anak, ngabisin tempat di ingatan gue aja," ketus Bara.

"Isi kepala lo udah limit, mendadak penuh sama Stella, ye?" tanya Aldi dengan cengiran menggoda.

Bara tidak menyahuti ledekan Aldi. Ia meminum jusnya sambil sibuk mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kantin.

"Lah, Di? Maksud lo si Bara beneran naksir Stella?" tanya Andre kelewat antusias.

"Kemaren gue dah ngomong, Ndro. Elah lo," ujar Aldi gemas sambil mengetuk kepala Andre dengan sendok bekas sotonya.

"Lupa gue," kilah Andre diikuti ringisan.

"Lo perhatiin aja dah gerak-gerik temen kesayangan lo itu kalau lagi sama Stella di kelas," ucap Aldi lalu menyuapkan soto ke dalam mulutnya.

Aldi berkata apa adanya, Bara benar-benar banyak tingkah jika sudah berdekatan dengan Stella. Tak jarang Aldi memperhatikan apa yang sedang Bara lakukan pada Stella, Aldi mengamati perilaku sahabatnya itu, dan ia memang merasa ada yang lain dari sikap Bara pada Stella.

Andre yang sedang mengunyah makanan dari bekal yang diberikan Bara menggeleng takjub seraya memandangi Bara. Sementara Bara sendiri cuek saja dan sibuk mengedarkan pandangan mencari seseorang dikantin.

"Serius lo, Bar? Akhirnya, bisa naksir cewek juga lo," tukas Andre bangga.

"Lah? Apaan tai," sahut Bara pada akhirnya. Ia mendendang kaki kursi yang sedang diduduki Andre hingga cowok itu nyaris terjungkal.

"Lo kalau naksir bilang ae kali, pake malu-malu bangsat segal," ledek Aldi.

"Siapa yang naksir siapa?! Sotau lo pada," ketus Bara. Saat ia menoleh, ia mendapati Rara sedang berjalan sendirian dengan dua buah jus ditangannya. "Woy, Rara cebol," panggil Bara.

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang