BAB 13 ー Ulah Bara

14.1K 1.1K 62
                                        

***

Lingkungan SMA Pranata sangat sepi, sebab kegiatan belajar mengajar sudah berakhir sekitar kurang lebih tiga jam yang lalu. Hampir seluruh murid sudah meningalkan aera sekolah dan pulang ke rumah. Keculi beberapa murid yang memang sengaja tinggal dan dipaksa tinggal di area kolam renang SMA Pranata.

Ketiga ondel-ondel menjadi yang dipaksa tinggal di area kolam renang sedari tadi, kaki dan tangan mereka diikat, mulut ketiganya juga ditutup oleh lakban. Mereka dalam posisi itu semenjak bel pulang berbunyi, baru saja mereka melangkah keluar kelas, ketiganya langsung diseret ke kolam renang dan disekap di belakang ruang bilas.

Lama sekali mereka ditinggalkan dalam posisi tidak bisa berbuat apa-apa, dan tentu saja mereka merasakan perasaan marah, bingung, dan takut.

Terdengar suara langkah-langkah kaki mendekati tempat penyekapan ketiga ondel-ondel, dan mereka tahu itu pastilah orang-orang jahat yang telah menyekap mereka. Tiga ondel-ondel sama sekali tidak mengetahui apa tujuan orang-orang itu melakukan tindakan seperti ini pada mereka. Tiga ondel-ondel itu merasa tidak pernah mencari gara-gara dengan orang-orang itu.

"Sekolah udah sepi, gedung atas juga udah dikunciin satpam."

"Oke, tunggu sampai pintu kolam renang dikunci, baru kita lepasin tiga cewek sinting ini. Ini enggak seru, harusnya kita lakuin rencana 1 sama 2."

"Jangan, itu beresiko. Lo mau bikin mereka mati? Jangan gila."

"Iye, iye."

"Eh tunggu, kalau akses kolam renang dikunci, kita gimana keluarnya? Masa ikutan nginep juga?"

"Gue punya kunci cadangan, santai."

"Kok bisa?"

"Lo lupa gue siapa?"

Ketiga ondel-ondel sibuk bergerak-gerak gelisah mendengar pembicaraan orang-orang yang sudah ada di hadapan mereka. Tidak lama, suara pintu ke area kolam renang terdengar ditutup. Itu pasti satpam yang bertugas mengecek lalu mengunci area kolam renang. Ketiga ondel-ondel mencoba berteriak dengan mulut yang dilakban, percuma saja, karena mereka berada di belakang ruang bilas yang jauh dari pintu masuk sehingga satpam pun tidak akan mendengar mereka.

"Aman."

"Seret mereka ke pinggir kolam."

Titahan itu benar-benar langsung dilakukan, ketiga ondel-ondel yang kaki dan tangannya terikat pun diseret hingga pinggiran kolam renang. Mereka berontak, sorot matanya terlihat marah pada orang-orang yang melakukan hal seperti itu pada mereka.

"Buka lakbannya."

Lakban hitam yang membekap mulut ketiga ondel-ondel itu dibuka satu per satu.

"Gila ya kalian!"

"Jahat banget tau ga!"

"Berengsek kalian bertiga!"

Berbagai makian keluar dari mulut ondel-ondel pada orang-orang yang melakukan tindakan jahat pada mereka. Pelakunya tidak ambil pusing pada apa yang diucapkan ketiga ondel-ondel itu, mereka berdiskusi di pinggir kolam dan mengabaikan teriakan para ondel-ondel.

StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang