PROLOG

1.9K 166 44
                                    

Samar-samar terdengar suara seorang perempuan yang begitu ia kenal, perempuan itu menangis di sampingnya sambil menangkupkan kedua tangan di wajah. Suaranya parau, terdengar begitu sangat putus asa, dia tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan setelah semua musibah ini menimpa dirinya.

"Apa? Kamu hamil?" terdengar seperti petir yang menyambar-nyambar telinganya begitu dia tahu bahwa perempuan yang duduk di sampingnya sambil menangis itu sedang mengandung.

"Sekarang aku harus gimana, Sa?" rintihnya putus asa dengan air mata yang terus mengalir, matanya sembab karena banyaknya air mata yang perempuan itu keluarkan. "Apa yang harus aku lakukan? Aku benar-benar bingung..." dia kembali menangkupkan tangan di wajah. Seolah tidak sanggup lagi menahan derita yang sedang dia alami. Dia sudah tidak sanggup mengangkat wajahnya.

Ditanya soal hal itu, membuatnya juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menyelamatkan gadis cantik itu dari murka orang tuanya jika mereka mengetahui tentang apa yang sudah menimpa putri tercintanya itu.

"Kamu harus bicara sama orang tua kamu." Hanya itu solusi yang bisa dia utarakan untuk si gadis. Hanya itu... selebihnya otaknya masih macet.

"Kamu gila, aku bisa dibunuh Papaku kalo tahu anaknya hamil di luar nikah!" Gadis itu kembali menangis, dan semakin keras suaranya.

"Terus sekarang kamu maunya gimana?" dia pun bingung.

"Aku udah mengambil keputusan, Sa. Yang terbaik untuk aku dan aib ini."

"Kamu nggak akan berfikiran untuk Abor...."

"Cuma itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan aku sekarang! Sebelum semuanya terlambat!" suara gadis itu meninggi.

"Nggak, aku nggak akan izinin kamu melakukan hal itu! itu dosa, sama aja dengan kamu membunuh anak ini. Aku nggak setuju!" sergahnya, dia sangat tidak bisa membenarkan tindakan bodoh yang akan dilakukan gadis itu terhadap janin yang bersemayam dalam rahimnya itu.

"Sa, nggak ada jalan lain. Aku harus tetap melakukannya...."

Dikumpulkannya segenap keberanian, ini demi gadis yang sangat dia cintai itu.

Bismillahirrohmanirrohim.... "Aku akan bertanggung jawab atas anak ini." Tandasnya mantap sambil menatap lekat kedua bola mata indah itu.

🍁🍁🍁

A Love to Him (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang