Konservasi Penyu Pantai Goa Cemara

317 58 15
                                    

Hari ini Senggani akan melakukan peliputan ke Yogyakarta bersama Mahesa tentunya.  Artikel tentang Mangrove yang mereka tulis membuat Mas Rizal mantap memasangkan mereka sebagai partner permanen, ke mana pun dan apapun jenis liputannya Senggani dan Mahesa adalah kombinasi yang pas untuk mengeksekusi setiap cerita perjalanan yang mereka lakukan. Senggani adalah partner kerja yang tepat untuk Mahesa.

Mereka berdua pergi untuk meliput tentang kegiatan Konservasi Penyu di pantai Goa Cemara yang terletak di Dusun Patihan, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul, DIY dengan menggunakan kereta api. Mereka janjian bertemu di stasiun, Senggani sengaja datang terlambat karena ingin bertemu dulu dengan Hendra dan meminta cowok itu untuk mengantarkannya sekalian ke stasiun, kapan lagi bisa diantar seperti ini dengan cowok yang super duper sibuk seperti Hendra.

Sementara Mahesa datang lebih awal, yaitu dua jam sebelum jadwal keberangkatan kereta yang akan mengantarkannya ke Yogyakarta. Dia sengaja menunggu Senggani datang terlebih dahulu baru akan melakukan boarding pass tiket, namun sudah hampir satu jam dia menunggu tidak juga ada tanda-tanda dari cewek itu sampai di stasiun. Mahesa bolak-balik mengecek arlojinya, dan berkali-kali pula mengembuskan nafas pendek-pendek. Dasar cewek, pasti dandan dulu deh!

Setengah jam sebelum keberangkatan, Mahesa mulai geregetan. Dia berjalan ke area parkir siapa tahu bisa menemukan cewek itu di sana, dan benar saja Mahesa melihat sosok Senggani yang baru saja keluar dari dalam sebuah mobil bersama seorang cowok. Matanya langsung menyipit saat melihat seorang laki-laki yang mengantar Senggani itu, Mahesa merasa kecewa sekali lagi. Pertama, saat dia dan Senggani tidak sengaja bertemu di lampu merah sewaktu meminta sumbangan dana untuk penanaman Mangrove kemarin, dia juga melihat Senggani bersama pria itu. Dan saat ini, Senggani lagi-lagi bersama pria itu. Tak percaya dengan apa yang dilihatnya bahwa Senggani benar-benar bersama dengan seseorang, Mahesa langsung kembali masuk ke dalam dan melakukan boarding pass sendirian agar tidak bertemu dengan keduanya yang sedang berjalan masuk ke area Stasiun. Mahesa langsung masuk ke dalam kereta api yang sudah terparkir apik di jalur 2 Stasiun pagi itu. Mereka menumpang kereta api express pagi. Setelah menemukan kursinya, Mahesa langsung meletakkan Backpack-nya di bagasi atas dan duduk dengan bersandar nyaman sambil memejamkan matanya. Dia sedang tidak mood bicara.

Tak lama Senggani menyusul dan duduk tepat di kursi dekat jendela, Senggani memperhatikan Mahesa yang sedang tidur, mungkin dia masih mengantuk karena jadwal kereta berangkat sangatlah pagi. Tak ada yang saling bicara, sampai akhirnya suara dering ponsel milik Senggani terdengar.

“Hallo, Ndra...” sapa Senggani ceria.

Mahesa tak sengaja menguping pembicaraan Gani dengan pacarnya itu, mendengar semua kata-kata mesra yang keluar dari mulut Gani untuk pria itu membuat amarah Mahesa kembali memuncak, untuk mengalihkan perhatiannya dia menyumpal telinganya dengan earphone yang dia bawa lalu kembali menutup matanya rapat-rapat.

“Nanti kita nyampe Yogya jam berapa sih?” tanya Senggani sambil menepuk bahu Mahesa agar terbangun, Hendra bertanya mereka akan tiba pukul berapa di Yogyakarta.

“Lihat aja di tiketnya, kan ada.” Jawab Mahesa ketus, tanpa membuka matanya sedikitpun.

Judes banget sih! Gue kan nanya baik-baik, tahu gitu nggak usah ditanya aja sekalian! Nyebelin... Senggani misuh-misuh sendiri dalam hati. “Sebentar Ndra, aku lihat dulu.” Senggani mengeluarkan tiket keretanya dan mengecek sendiri jam tiba kereta yang ditumpanginya itu.

Dengan sikap Mahesa yang seperti itu membuat penilaian Senggani akan sosok Mahesa berubah lagi, ternyata dia tidak sebaik yang Senggani pikir. Ternyata dia memang orang yang menyebalkan dan banyak minusnya, persis seperti yang Senggani sangka sebelumnya. Don’t judge the book by its cover apanya? Kalau yang satu ini cover sama isinya sama-sama jelek!!!

A Love to Him (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang