Menjadi seorang Bridesmaid dari sahabat sendiri sudah tentu bukan hanya menjadi pendamping sang calon pengantin wanita pada saat hari 'H' saja. Tapi, tugas seorang Bridesmaid sudah dimulai sejak jauh-jauh hari. Ikut meeting dengan WO, ikut sibuk ngurusin undangan, ikut ribet nyariin pernak-pernik pernikahan dan ikut kena omel sang calon pengantin juga jika tugas yang diberikan tidak dijalankan dengan baik oleh sang pendamping pengantin wanita itu.
Dan hal itu juga yang dialami oleh Senggani. Sejak Linera memberitahunya bahwa Rico melamar dan berencana menikahinya, cewek ceking berkulit eksotis itu sudah meminta atau lebih tepatnya memaksa Senggani untuk mau menjadi Bridesmaid untuknya. Dan ini adalah kali pertama Senggani menjadi seorang Bridesmaid yang ternyata baru dia sadari mempunyai tugas dan tanggung jawab yang cukup besar juga untuk kesuksesan acara pernikahan karibnya itu. Tak jarang, dia kena semprot Linera jika Senggani terlambat atau bahkan teledor dalam menjalankan tugasnya. Senggani tidak marah, dia bisa mengerti kenapa Linera berubah galak dan serba cerewet seperti itu karena Linera pasti sedang didera stress menghadapi penikahannya ini. Dan Senggani harus memaklumi hal itu.
Senggani yang sengaja menginap sejak kemarin malam di rumah Linera tampak baru selesai dirias. Dia mengenakan kebaya modern bernuansa peach dengan kain batik parang serta selop yang senada dengan kebayanya. Wajahnya dipoles make up tipis saja dan tidak terlalu mencolok, dia sengaja request kepada asisten sang perias pengantin agar menggunakan warna-warna soft dan natural untuk merias wajahnya karena Senggani tidak terbiasa ber-make up. Sedangkan rambut panjangnya disanggul rapi dan diberi hiasan bunga untuk mempercantik tatanan rambutnya.
Dia meminta izin masuk ke kamar pengantin untuk mengantarkan sarapan Linera. Saat masuk, dia melihat Linera yang masih sibuk berhias dengan dibantu dua orang penata rias untuk merias wajah sekaligus menata rambutnya. Senggani tersenyum sesaat jika mengingat sahabatnya itu akan segera menjadi seorang istri.
"Wah loe cantik banget, Gani. Loe lebih cantik dari gue pengantinnya, jadi minder deh. Mbak, saya dibikin lebih cantik ya supaya calon suami saya nggak ngelirik sahabat saya itu," seloroh Linera disela-sela riasan matanya.
"Apaan sih loe, jangan lebay deh. Nih gue bawain sarapan, Mama loe yang suruh." Senggani meletakkan nampan yang dibawanya di samping meja rias Linera.
"Gue lagi stress banget sekarang, nggak bisa mikirin makan dulu," jawabnya yang hanya bisa menatap Senggani lewat cermin besar di hadapannya.
"Nggak bisa gitu, loe harus makan. Kalau nunggu nanti, bisa-bisa loe nggak bisa makan. Nanti loe sibuk banget lho salaman sama para tamu undangan. Apa gue suapin aja ya," Senggani mulai menyuapi Linera yang masih berkutat dengan riasan wajahnya. Segala macam warna dan alat make up bertumpuk semua di wajah Linera yang mungil. Riasan untuk pengantin memang jauh lebih rumit, karena sang pengantin harus terlihat yang paling cantik di antara yang lainnya karena dia akan menjadi ratu sehari. Jadi sudah barang tentu, dialah yang nantinya akan menjadi pusat perhatian banyak orang.
Riasan rambut, wajah dan pakaiannya sudah rampung dikerjakan setelah hampir 4 jam lamanya. Linera terlihat sangat berbeda. Dia memang bak seorang ratu yang kecantikannya tidak ada yang bisa mengalahkan. Sang perias pengantin dan asistennya pamit untuk memeriksa persiapan para anggota keluarga yang lain di kamar sebelah. Saat di dalam kamar hanya tertinggal dua orang sahabat itu, Linera tiba-tiba menggenggam kedua tangan Senggani dengan begitu eratnya.
"Gue nervous banget sekarang. Pikiran gue kosong. Gue masih nggak tahu apa Rico memang yang terbaik untuk gue atau bukan. Ada perasaan takut kalau semua yang akan gue jalani sama Rico nanti nggak akan berjalan dengan lancar dan sempurna. Gue takut, aku salah memilih." Ungkap Linera yang sudah menunjukan wajah seriusnya.
Senggani mencoba menenangkan Linera dengan senyumannya. Dia berbalik menggenggam erat tangan Linera dan meyakinkan gadis itu bahwa semua akan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love to Him (Belum Revisi)
RomanceTop rank #1 pendaki (September 2019) #1 lingkungan (September 2019) #1 jalan-jalan (September 2019) #1 global warming (September 2019) #1 gondrong (September 2019) #1 backpacker (September 2019) Mencintai seseorang yang telah melabuhkan hatiny...