Sindir Linera saat mereka sedang bersantai menikmati santap siang di kantin di sela-sela waktu istirahat. "Malu sendiri kan jadinya?" ledeknya lagi seolah belum puas membuat Senggani malu.
Keduanya atau lebih tepatnya Senggani sedang membicarakan soal Mahesa dan juga setumpuk penyesalannya karena sudah menganggap Mahesa macam-macam. Kejadian kemarin saat sudah membuka mata Senggani bahwa Mahesa memang berbeda, dia berbeda dari apa yang ada dipikiran Senggani selama ini terhadap cowok itu. Kebaikannya, tanggung jawabnya, perhatiannya, totalitasnya, kepintarannya dan masih banyak lagi hal yang membuat Senggani berdecak kagum akan sosoknya.
"Ya udah sih, nggak usah nyindir terus kali!" gerutu Senggani yang lama-lama panas juga kupingnya mendengar Linera yang terus-terusan mencibirnya. "Tahu gitu gue nggak akan cerita. Nyesel tahu nggak, cerita sama loe. Bukannya ngasih pendapat atau gimana kek, malah ngeledek terus." umpatnya lagi.
Linera cengar-cengir senang bisa membuat Senggani mati kutu di hadapannya. "Sorry, habisnya lucu sih. Loe sendiri yang ngasih penilaian buruk soal cowok itu eh, loe sendiri yang narik lagi penilaian itu. Kan lucu namanya,"
"Iya deh, gue ngaku salah udah mikir yang macem-macem soal cowok itu. Gue udah nuduh dia yang enggak-enggak, padahal aslinya baik banget orangnya. Puas?" mata Senggani melotot pada Linera yang sedang menyeruput jus jeruknya.
"Idih, kok gitu sih. Kalo salah ya ngaku aja salah, nggak usah pake melotot-melotot kayak gitu donk. Harus tulus kalo ngaku salah." Linera kembali cekikikan.
"Tahu ah!" kali ini Senggani kesal betulan pada Linera. Dia menangkupkan dagunya pada kedua tangannya yang dia letakkan di atas meja.
"Idih, Bete.. hahaha..." Linera tertawa lagi. "Kenapa malu ya sama diri sendiri soalnya loe udah terlalu jauh menganggap kalo Mahesa itu buruk. Copet lah, preman lah, bandel lah dan setumpuk hal-hal buruk lainnya. Padahal aslinya nggak seperti yang loe bayangkan, makanya loe udah terlanjur malu duluan buat bisa mengakui kalau sebenarnya Mahesa itu orangnya pintar, tanggung jawab, sopan, baik hati udah gitu ganteng lagi."
"Kok malah jadi ke ganteng sih urusannya? Ngaco ah." Senggani menegakan badannya kembali, entah kenapa waktu Linera bilang kalau Mahesa itu ganteng membuat sebuah reaksi kecil dalam tubuhnya. Ya, harus diakui Linera benar soal itu, Mahesa memang tampan. Senggani bisa menyetujui itu karena saat di Bus dalam perjalanan pulang kemarin dia bisa dengan leluasa menatap setiap inci wajah cowok itu saat Mahesa sedang tertidur di kursi seberang dengan wajah miring ke kiri menghadap Senggani. Mungkin kecapean, karena terlalu lelah mengurusi acara ini.
"Emang sih awalnya gue tuh sempat Underestimate sama dia. Habisnya penampilannya aja kayak gitu, kayak preman pasar, rambut gondrong acak-acakan, matanya merah terus kayak orang mabuk. Udah gitu kalo natap, nusuk-nusuk lagi, kan serem. Pokoknya siapapun yang lihat gaya tampilan dia yang kayak gitu pasti akan punya pikiran sama kayak gue." Senggani mencoba membela diri agar tidak terus menerus dipojokan oleh Linera dengan mulut tajamnya itu.
"Gue nggak!" semprot Linera cepat. "Gue lihat dia gondrong gitu malah kelihatan macho, laki banget," tandas Linera sambil bertopang dagu.
"Idih, sadar neng, awas loe tiba-tiba kecantol sama dia terus si Rico mau loe ke manain?"
"Ya kantongin aja dulu, abis yang di sini lebih segar sih kelihatannya. Lebih sexy, lebih hot gitu." Linera tiba-tiba terkekeh mendengar ucapannya sendiri.
"Linera ngaco deh, hati-hati kalo ngomong tuh bisa jadi doa tahu. Jangan sampai loe naksir beneran sama Mahesa. Jangan!" Senggani memperingatkan.
"Kenapa emangnya? Ngecengin cowok lain kan sah-sah aja selama gue belum resmi nikah sama Rico, lagian ini cuma sebatas ngeceng. Nggak naksir betulan. Kok lo malah sewot gitu kelihatannya. Atau jangan-jangan dari perjalanan kemarin ada yang udah nyangkut di hati nih kayaknya." Tembak Linera yang membuat Senggani hampir memuntahkan potongan bakso yang ada di dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love to Him (Belum Revisi)
عاطفيةTop rank #1 pendaki (September 2019) #1 lingkungan (September 2019) #1 jalan-jalan (September 2019) #1 global warming (September 2019) #1 gondrong (September 2019) #1 backpacker (September 2019) Mencintai seseorang yang telah melabuhkan hatiny...