Walaupun timbul banyak pertanyaan yang ingin diajukan kenapa Mahesa membawanya ke sebuah panti asuhan sekaligus taman baca untuk anak-anak itu, tapi Senggani lebih memilih untuk diam dan mengekor Mahesa masuk ke dalam. Di halaman, sudah terlihat banyak anak-anak yang sedang berkumpul. Ada yang sedang serius membaca sebuah komik, ada yang asyik mewarnai dan sebagian lainnya sedang duduk tertib mengelilingi seorang wanita yang sedang membacakan sebuah dongeng. Saat Mahesa berjalan melewati mereka, anak-anak itu ribut memanggil-manggil namanya. Mirip artis saja.
“Assalamualaikum..” ucap Mahesa saat masuk ke dalam dan menyalami seorang perempuan paruh baya yang sedang membereskan buku-buku di rak.
“Waalaikum salam. Sama siapa, Sa?” tanya Bu Rahma yang baru sekali bertemu Senggani.
“Ini teman, Bu. Ke sini mau cari hiburan katanya.” Ucapnya menjelaskan.
“Ibu pikir pacar kamu, Sa. Habis Ibu baru pertama ini lihat kamu datang sama cewek.” Bu Rahma sempat sudah salah duga terhadap Senggani.
“Halo, saya Rahma pengelola panti ini.” Ucap Bu Rahma sambil menyodorkan tangan.“Saya Senggani, Bu. Panggil Gani aja,” Senggani menyalami Bu Rahma dengan sopan.
“Silahkan lho Mbak Gani, kalau ingin baca-baca. Tapi maaf buku-buku di sini semuanya untuk anak-anak.” Bu Rahma tersenyum lagi. “Ibu ke dalam dulu ya, Sa. Mau bikin minum sebentar, ayo Mbak Gani jangan malu-malu. Ibu tinggal dulu ya,” Bu Rahma masuk ke dalam setelah Senggani mengangguk sopan sambil tersenyum.
“Nah, sekarang kamu mau baca buku atau main di depan sama anak-anak?” tanya Mahesa yang melanjutkan tugas Bu Rahma merapihkan buku-buku di rak.
“Aku nggak nyangka kalau kamu ajak aku ke sini.” Senggani ikut-ikutan membantu Mahesa menata buku-buku komik di rak-rak kayu yang sudah diberi label sesuai jenis bukunya.
“Memangnya kamu berharap aku ajak kamu ke mana? Ke mall, restoran mewah atau shoping? Aku ini kere, nggak mungkin aku ajak kamu ke tempat-tempat seperti itu. Sorry ya kalau kenyataannya jauh dari ekspektasimu.”
“Nggak, bukan itu maksudku. Aku nggak kepikiran aja kalau tempat hiburan yang kamu maksud itu ke sini.”
“Mungkin untukmu tempat seperti ini masih aneh kalau disebut tempat hiburan, tapi buatku ini yang namanya tempat hiburan. Berbaur dengan anak-anak dan bermain bersama mereka itu sangat menyenangkan, bisa jadi hiburan tersendiri untuk kita. Kalau aku lagi capek, penat atau stress aku tinggal ke sini aja. Lihat anak-anak itu tersenyum saja sudah membuat aku bahagia.” Mahesa yang sudah selesai merapihkan buku dongeng, sekarang bergabung dengan Senggani untuk merapihkan buku komik yang paling parah berantakannya. Maklum, komik selalu menjadi genre buku yang paling laris dibaca anak-anak.
“Bahagia itu kita yang ciptakan sendiri. Nggak perlu mahal atau ribet untuk mendapatkannya, kadang bahagia itu bisa kita dapatkan dengan gratis. Singkatnya bahagia itu sederhana.” Sambungnya.
“Kamu sering ke sini? Tahu tempat ini dari mana?”
“Panti asuhan dan taman baca ini hasil swadaya anak-anak Dharmapala dari berbagai angkatan. Semua biaya operasinalnya kita semua yang tanggung bersama. Tapi, tanah dan bangunannya milik Jamal dan keluarganya. Mereka orang berada. Jadi kalau kita semua lagi nggak bisa bantu banyak biaya, Jamal pasti yang menutupi semua kekurangannya. Alhamdulillah banget ada dia.” Mahesa tersenyum mengingat salah satu sahabatnya itu.
“Wow, kalian tuh amazing banget ya. Semakin aku bergaul sama kalian, semakin aku tambah kagum lho sama kalian.” Senggani nggak bisa menutupi rasa kekagumannya terhadap anak-anak Dharmapala.
“Semakin aku banyak tahu tentang kalian, ada aja yang bikin aku salut sama anak-anak muda seperti kalian. Kalian tuh keren tahu! Jarang ada anak muda yang pemikirannya itu seperti kalian. Nggak hanya peduli terhadap alam dan lingkungan saja tapi juga kepedulian terhadap sesama manusia itu nggak kalah jadi prioritas kalian. Hebat!” Senggani sampai geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love to Him (Belum Revisi)
RomanceTop rank #1 pendaki (September 2019) #1 lingkungan (September 2019) #1 jalan-jalan (September 2019) #1 global warming (September 2019) #1 gondrong (September 2019) #1 backpacker (September 2019) Mencintai seseorang yang telah melabuhkan hatiny...