Sudah tiga hari berlalu dan sikap Taehyung tetap tidak berubah. Bahkan Taehyung terlihat semakin dingin terhadap Yoon Jae.
Yoon Jae jadi merasa tidak nyaman jika tidur di samping Taehyung. Saat Yoon Jae melakukan pergerakan seperti menarik selimut, atau mengatur posisi tidur, Taehyung selalu terbangun lalu tidak bisa tidur lagi.
Yoon Jae berencana untuk tidur di sofa yang berada di ruang belajarnya.
Mungkin akan tidak nyaman, tapi Yoon Jae harus memikirkan posisi Taehyung yang sekarang sedang tertekan.
Sampai sekarang Yoon Jae belum mengetahui apa masalah yang dihadapi Taehyung. Saat Yoon Jae bertanya ada masalah apa, Taehyung selalu bilang tidak ada.
***
"Yoon Jae? Sedang apa di sini?"
Suatu kebetulan bertemu dengan Ayah mertua Yoon Jae di toko obat.
"Annyeonghaseo, si-abeoji," sapa Yoon Jae ramah. (Ayah mertua)
"Sedang apa di toko obat? Apa kau sedang sakit?" tanya Ayah Taehyung yang melihat Yoon Jae sudah memegang plastik berisi obat.
"Tidak sakit, hanya pusing saja." Jawab Yoon Jae sejujurnya.
Ayah Taehyung tersenyum melihat menantunya itu.
Beliau menggenggam tangan perempuan yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri itu. "Taehyung sedang menghadapi masalah. Perusahaan kami sedang terancam bangkrut. Untung saja ada Ayah mu yang membantu kami."
Kini Yoon Jae mengerti kenapa Taehyung bersikap seperti itu belakangan ini.
"Kami semua berharap, kau bisa selalu berada di sisi Taehyung saat dia mengalami kesulitan. Dia butuh seseorang untuk menjadi sandarannya. Jangan membenci Taehyung. Dia adalah anak yang baik." Ujar Ayah Taehyung.
Yoon Jae mengeleng cepat. "Aku tidak akan membenci Taehyung. Aku sangat menyukainya. Jadi aku akan melindunginya sebisa mungkin."
"Kau anak yang baik, Yoon Jae." Ayah Taehyung menepuk bahu Yoon Jae dengan perasaan bangga.
***
Semua makanan sudah Yoon Jae siapkan di meja makan. Dia tinggal menunggu Taehyung pulang.
Sakit kepalanya mulai reda saat dia minum obat yang baru saja dia beli. Yoon Jae pikir dia terkena sakit kepala karena terlalu banyak pikiran belakangan ini.
Mulai dari tugas kuliah yang harus dia kejar, memikirkan Taehyung yang sikapnya semakin dingin, dan juga dia harus mengurus keperluan rumah tangga.
Hal itu menguras tenaga dan pikirannya begitu banyak.
Klek!
Pintu di buka oleh Taehyung yang memakai kemeja hitam motif kotak-kotak. Tampilannya sangat kusut, tidak seperti biasa, terlihat menawan.
"Taehyung-ah, makanlah dulu, kau pasti lapar kan? Aku sudah menyiapkan makanan untukmu." Yoon Jae memasang senyuman termanisnya di depan Taehyung, berharap Taehyung mau menuruti perkataannya.
Yoon Jae membuatkan sup ayam selama 3 jam untuk Taehyung dengan sangat hati-hati agar rasanya lezat dan pas.
Taehyung menatap Yoon Jae seperti menatap jengah. "Aku lelah."
Dia berjalan ke kamar, dan menutup pintu dengan sedikit keras.
Yoon Jae menghela napas berat. Lagi-lagi dia merasa tidak berguna sebagai pendamping Taehyung. Harusnya dia menolak saja ketika ada perjodohan ini. Dia tidak bisa membantu Taehyung sama sekali.
Akhirnya Yoon Jae duduk di meja makan sendirian sambil menikmati sup ayam yang dibuatnya.
Setetes demi setetes air mata mengalir di pipinya dan bermuara di mulutnya, menyatu dengan sup ayam yang dimakannya dengan bibir bergetar.
***
Yoon Jae masuk ke dalam kamar untuk melihat keadaan Taehyung. Dia tidur dengan merentangkan tangan dan kakinya, membuat kasur yang tadinya muat untuk dua orang, bisa dia pakai untuk dirinya sendiri.
Kemeja dan sepatunya pun masih bertengger di tubuhnya. Dari wajahnya, Taehyung sudah terlihat terlelap.
Dengan sabar, Yoon Jae melepaskan sepatu dan kaos kaki Taehyung. Yoon Jae juga membenarkan posisi tidur Taehyung lalu menyelimuti badannya agar tidak kedinginan.
Saat tertidur wajah Taehyung terlihat damai. Yoon Jae ingin sekali mengelus wajah tampan milik suaminya itu.
Tangannya bergerak, berniat untuk menyentuh pipi Taehyung, tapi gerakannya berhenti di udara. Yoon Jae menurunkan tangannya perlahan. Dia masih belum berani mengelus pipi Taehyung.
Akhirnya Yoon Jae memilih untuk keluar dari kamar, dan segera tidur di sofa yang ada di ruang belajarnya. Saat dia sudah membaringkan tubuhnya di sofa, dia menggumamkan sesuatu yang sebenarnya sangat ingin dia katakan pada Taehyung.
"Saranghae, Taehyung-ah."
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAGMA[√]
FanfictionMenikah dengan Kim Taehyung adalah impian banyak wanita, tak terkecuali Lee Yoon Jae. Dia sangat senang ketika mendengar bahwa Taehyung akan dijodohkan dengannya. Tapi apa jadinya jika pernikahan yang Yoon Jae pikir romantis, ternyata tidak seindah...