Taehyung masih menempelkan hp di telinganya. Dia mendengar semua dengan jelas tanpa ada yang terlewat. Dia bahkan bisa merasakan kalau suara Yoon Jae sedikit bergetar karena menahan tangis saat berbicara dengan Jimin.
Apa yang harus dia lakukan? Dia telah menghancurkan mimpi gadisnya hanya karena keegoisan semata.
Taehyung tak tahu bahwa Yoon Jae menyukai memasak sampai sedalam ini. Kalau sudah ada yang menawarkan kerja sama dengan Yoon Jae, berarti gadis itu memiliki talenta yang patut dipertimbangkan. Dia benar-benar merasa bodoh karena harus menjauhkan Yoon Jae dari hal yang gadis itu sukai.
Perlahan Taehyung jauhkan hp dari telinganya dan menekan tombol merah di sana.
Tapi dia juga mendengar bahwa kalau Yoon Jae menerima tawaran itu, gadisnya akan berada di Jepang selama tiga tahun lamanya.
Entah kenapa hati Taehyung jadi terasa berat. Dia hanya belum siap jika tidak melihat Yoon Jae selama itu, namun di sisi lain dia sadar bahwa dirinya tak boleh egois.
1 jam kemudian, Yoon Jae kembali ke apartemen dengan membawakan kue beras supaya bisa dinikmati bersama Taehyung sambil menonton TV.
"Taehyung-ah, aku bawa kue beras untukmu." Yoon Jae menyodorkan sekotak kue beras pada Taehyung yang tengah menonton TV.
Taehyung menerimanya sambil tersenyum dan menyuruh Yoon Jae untuk duduk di sampingnya.
"Apa saja yang kau bahas dengan Jimin tadi?" tanya Taehyung membuka percakapan.
"Tidak banyak." Jawab Yoon Jae seadanya. Yoon Jae membuka kotak kue beras itu dan mulai memakannya.
"Apa semuanya berjalan dengan lancar?" tanya Taehyung lagi.
Yoon Jae mengangguk. "Eoh, semuanya berjalan dengan lancar."
Taehyung kembali diam. Matanya menatap layar televisi, tapi pikirannya berkelana. Sejenak dia meneguk ludah kasar sebelum kembali melanjutkan ucapannya. "Kalau kau ingin pergi ke Jepang, pergilah."
Seketika Yoon Jae terdiam. Dia menatap Taehyung dengan lebar.
"Kau ... kau bilang apa tadi?" Yoon Jae mengambil remote dan mengecilkan volume TV yang sedang menampilkan Plankton mencuri resep rahasia Tuan Krab.
"Kalau itu bisa membuatmu bahagia, aku akan mengizinkanmu pergi ke Jepang." Taehyung berbicara dengan suara yang kecil dan tidak berani menatap mata Yoon Jae.
"Jeongmal?" Yoon Jae langsung bangkit berdiri. (Benarkah?)
Taehyung mengangguk kecil.
"Kyaaaaaaaa!" Yoon Jae berlarian kesana-kemari seperti orang yang sangat kegirangan. Taehyung yang melihat hal itu seketika ikut tersenyum dan tertawa. Tak pernah dia melihat Yoon Jae segirang ini sebelumnya.
"Gomawo, Taehyung-ah," Yoon Jae berlari ke arah Taehyung dan langsung memeluk lelaki itu. Taehyung yang mendapat perlakuan tiba-tiba itu jadi gelagapan sendiri.
Tapi ada satu hal yang mengganjal di pikiran Yoon Jae. Segera gadis itu melepaskan pelukannya.
"Kau tahu dari mana aku akan ke Jepang?" tanya Yoon Jae penasaran.
Taehyung tersenyum. Dia mencubit pipi Yoon Jae dengan gemas. "Kau lupa mematikan sambungan teleponnya, jadi aku bisa mendengar semua pembahasanmu dengan Jimin."
"Apa? Kau dengar semuanya?" Yoon Jae terkejut.
"Iya, semuanya, tanpa ada yang terlewat." Jawab Taehyung. "Maaf, karena selama ini telah melarangmu. Aku pikir tindakan yang selama ini aku lakukan bisa menjagamu dari bahaya sehingga kau akan baik-baik saja. Tapi ternyata aku lah penyebab kenapa dirimu selalu murung ketika melihat dapur atau makanan yang disajikan di restoran."
Yoon Jae kembali duduk dengan tenang di sampingnya.
"Aku tidak tahu kalau kau sampai dapat tawaran seperti ini. Pasti kau punya bakat memasak yang luar biasa." Ujar Taehyung.
Yoon Jae tersenyum mendapat pujian dari Taehyung. "Berarti ... kau juga mendengar bahwa aku akan ke Jepang selama tiga tahun?"
Taehyung mengangguk. "Kapan kau akan pergi?"
"Mungkin tahun depan, setelah aku lulus." Jawan Yoon Jae.
Taehyung menggenggam tangan Yoon Jae. "Untunglah masih banyak waktu. Aku pikir kau akan pergi sebentar lagi."
"Tapi bagaimana denganmu? Nanti kau akan sendirian di Korea jika aku pergi." Yoon Jae menatap Taehyung dengan wajah sedih. Sejujurnya dia juga tidak ingin pergi meninggalkan Taehyung.
"Jangan khawatirkan aku, aku akan baik-baik saja. Pergilah kejar mimpimu." Taehyung mengelus puncak kepala Yoon Jae dengan lembut. "Aku akan sering-sering berkunjung ke Jepang untuk melihatmu."
"Aku juga akan sering-sering ke Korea dan akan sering memberi kabar untukmu, jadi jangan khawatir."
Taehyung langsung memeluk Yoon Jae dengan erat. "Aku akan sangat merindukanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAGMA[√]
FanfictionMenikah dengan Kim Taehyung adalah impian banyak wanita, tak terkecuali Lee Yoon Jae. Dia sangat senang ketika mendengar bahwa Taehyung akan dijodohkan dengannya. Tapi apa jadinya jika pernikahan yang Yoon Jae pikir romantis, ternyata tidak seindah...