"YOON JAE-SSI!" suara berat milik seseorang berhasil membuat bulu kuduk Yoon Jae berdiri.
"Apa yang kau lakukan?" Taehyung berlari menghampiri kedua orang itu.
Dengan cepat Yoon Jae melepas jambakan rambutnya pada Mirae.
Mirae yang melihat Taehyung datang langsung mencari kesempatan agar dirinya terlihat seperti korban.
"Hiks ... hiks, Ssaem," Mirae mulai menangis.
"Kenapa kalian bertengkar?" tanya Taehyung.
"Saya tidak tahu, Ssaem. Tiba-tiba Yoon Jae menyerang saya tanpa memberitahu apa alasannya." Kata Mirae.
Yoon Jae membulatkan matanya tidak percaya. Baru kali ini Yoon Jae menonton drama secara live.
"Taehyung-ssi," Dae Ri terlihat berlari dari arah utara menuju kerumunan mereka.
"Taehyung, ini tidak seperti yang kau lihat. Yoon Jae tentu tidak melakukannya tanpa alasan." Dae Ri berusaha untuk membela Yoon Jae. Dia sudah tahu kalau Taehyung salah paham pada Yoon Jae. Nampak dari raut wajah Taehyung yang terlihat kecewa.
Taehyung menghela napas berat. Dia tidak pernah menyangka Yoon Jae berani bertengkar dengan orang lain.
"Kwon, kau urus gadis ini. Aku ingin berbicara dengan Yoon Jae." Ujar Taehyung dingin.
"Yoon Jae, ikut ke ruanganku sekarang."
***
Entah sejak kapan ruangan Taehyung yang dulu terasa hangat dan nyaman kini berubah menjadi dingin dan menegangkan.
Taehyung dan Yoon Jae duduk berhadapan. Wajah Yoon Jae menunduk, tidak berani untuk menatap wajah tampan lelaki itu.
Kini mereka hanya diam. Kalau dihitung-hitung, sudah 5 menit mereka terdiam tanpa ada yang mau memulai untuk bicara. Hanya ada helaan napas berat yang Yoon Jae dengar dari Taehyung.
Akhirnya mulut Yoon Jae berusaha untuk mengucapkan sebuah kalimat. "Apa kau marah padaku?"
Taehyung diam sejenak, lalu menjawab pertanyaan Yoon Jae. "Aku tidak suka melihatmu bertengkar."
"Bagaimana kalau satu kampus mengetahui tentang pertengkaran ini? Kenapa kau bertengkar dengannya?" tanya Taehyung.
Yoon Jae kembali menunduk. Mana mungkin dia menjawab alasan dia bertengkar dengan Mirae adalah karena Taehyung.
"Yoon Jae, jawab pertanyaanku. Kenapa kau bertengkar dengannya?" tanya Taehyung sekali lagi.
"Aku tidak bisa mengatakannya padamu." Jawab Yoon Jae seadanya.
Taehyung kembali menghela napasnya. Entah sudah keberapa kali dia melakukan hal itu.
"Apa sekarang kau sudah bisa merahasiakan sesuatu dariku? Apa aku tidak berhak untuk mengetahuinya?" Taehyung terlihat kecewa.
Yoon Jae tidak suka menatap wajah Taehyung yang seperti itu.
"Bukan begitu, Taehyung. Hanya saja, aku tidak bisa mengatakannya padamu." Jawab Yoon Jae.
Taehyung menutup matanya, berusaha untuk menenangkan pikiran. Setelah itu dia berdiri dari tempat duduknya.
"Selama ini aku pikir diriku lah yang pertama kali kau cari ketika ada masalah, tapi ternyata kau masih belum bisa sepenuhnya terbuka padaku." Taehyung mengambil laptop yang ada di atas mejanya. Dia akan masuk ke kelas untuk mengajar.
"Kau boleh keluar. Aku ada kelas sekarang." Taehyung keluar dari ruangannya, menyisakan Yoon Jae sendirian di ruangan yang semakin terasa dingin ini.
Bibir Yoon Jae bergetar. Dia berusaha sekuat tenaga untuk menahan air mata yang akan keluar dari pelupuk matanya.
Klek.
Pintu dibuka. Terlihat Dae Ri yang berjalan menghampiri Yoon Jae lalu duduk di sampingnya.
"Eonni, Taehyung marah padaku," lirih Yoon Jae dengan suara bergetar.
Dae Ri langsung menarik Yoon Jae ke dalam pelukannya.
"Jangan sedih. Taehyung tidak akan selamanya marah padamu." Dae Ri mengelus-elus punggung Yoon Jae.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAGMA[√]
Hayran KurguMenikah dengan Kim Taehyung adalah impian banyak wanita, tak terkecuali Lee Yoon Jae. Dia sangat senang ketika mendengar bahwa Taehyung akan dijodohkan dengannya. Tapi apa jadinya jika pernikahan yang Yoon Jae pikir romantis, ternyata tidak seindah...