66 - ikut sakit

150 18 2
                                    

Taehyung terbangun ketika hidungnya tak kuat mencium bau obat-obatan yang tidak ia suka dari kecil. Taehyung melihat sekitarnya. Dia berada di ruangan rumah sakit. Taehyung melihat tubuhnya yang sekarang dibalut oleh seragam rumah sakit. Di tangan kanannya diberi sebuah infus.

Tak berapa lama, datanglah seorang suster dengan membawa beberapa obat-obatan. Suster itu adalah suster yang sama dengan yang waktu itu menolong Taehyung.

"Anda harus diberi infus karena tubuh anda mengalami kekurangan cairan. Saya sudah ingatkan untuk istirahat dan berbaring saja di kasur tapi sepertinya anda tidak mendengarkan." Ujar suster itu.

Taehyung merasa sedang disindir sekarang. Dia hanya bisa berusaha tersenyum.

"Minumlah obat anda sekarang juga." Suster tersebut sudah meletakkan beberapa pil dan juga segelas air putih di meja yang berada di samping kasur.

Taehyung mengangguk.

"Apa ... aku tak bisa dipindahkan ke kursi roda?" tanya Taehyung, mengingat tangannya harus diberi cairan infus.

"Anda harus tidur sekarang, setelah anda sudah cukup energi baru diperbolehkan untuk pergi." Jawab suster itu. "Tapi sebaiknya anda berbaring saja agar kondisi anda memulih dengan cepat."

"Aku harus menemui istriku." Kata Taehyung.

Suster itu sedikit terejut ketika Taehyung menyebutkan kata 'istri'.

Sepertinya rencanaku gagal untuk mendekati lelaki tampan ini. Batin suster tersebut.

"Kalau begitu anda harus tidur sekarang. Setelah itu dokter akan memeriksa lebih lanjut." Ucap suster tersebut.

Setelah mengatakan itu, suster itu pun pergi dari ruangan Taehyung dengan segera.

***

Waktu tadi Yoon Jae membuka matanya, yang pertama kali ia lihat adalah Jungkook yang sedang duduk di sampingnya. Dia melihat Jungkook yang melompat kegirangan ketika Yoon Jae membuka mata.

Tapi pikiran Yoon Jae waktu itu hanya tertuju pada Taehyung. Dimana lelaki itu? Dia berusaha berpikir walau dengan kepala yang terasa sangat pusing dan rasa sakit yang ada di perutnya. Dia sadar bahwa Taehyung sekarang sudah berada di Korea. Karena Yoon Jae sendiri yang mengantar Taehyung pulang.

Tapi sudah berapa lama dia terbaring di sini? Sudah berapa lama dia memejamkan mata? Apa Taehyung akan kembali kemari untuk menemui dirinya?

Yoon Jae terus memikirkan hal itu. Tapi dia sudah terjaga selama kurang lebih 3 jam dan tidak ada tanda-tanda keberadaan Taehyung.

Jungkook pun juga sudah pergi semenjak 2 jam yang lalu karena dia harus mengikuti ujian praktik di Kampusnya.

Sekarang Yoon Jae merasa lelah. Rasa sakit di perutnya sangat tidak tertahankan. Apalagi semua alat-alat yang terpasang pada tubuhnya terasa menyesakkan.

Jadi Yoon Jae memutuskan untuk menutup matanya kembali. Sebenarnya dia agak kecewa ketika tak mendapati Taehyung berada di sisinya ketika membuka mata. Tapi Yoon Jae berusaha untuk berpikir positif dan mengerti Taehyung.

***

Yoon Jae kembali membuka matanya setelah beberapa jam dia tertidur. Badannya masih terasa kaku seperti saat pertama kali dia membuka mata. Tapi sekarang lengannya sudah bisa digerakkan. Yoon Jae baru ingat bahwa dia ditusuk oleh seorang preman saat sedang berada di taksi dalam perjalanan pulang.

Seketika dia merinding ketika membayangkan kembali tentang hal itu. Dia trauma untuk naik taksi sendirian pada malam hari. Mungkin setelah ini dia tidak akan keluar lagi pada malam hari.

Tok tok tok...

Pintu ruangannya di ketuk oleh seseorang. Yoon Jae pikir itu Taehyung. Hatinya sudah tak sabar ingin melihat lelaki itu. Tapi dia sedikit merasa kecewa karena bukan Taehyung yang datang, melainkan paman yang menjadi sopir taksi pada saat insiden itu terjadi.

"Selamat sore," ujar paman itu.

Seperti ada hal penting yang ingin disampaikan oleh paman tersebut.

"Saya membawa beberapa buah-buahan." Paman tersebut menaruh parsel buah-buahan di meja.

Yoon Jae tak bisa menanggapi selain menganggukkan kepalanya pelan.

"Kau tidak usah khawatir tentang preman itu. Sekarang mereka sudah ditangkap oleh polisi." Ujarnya.

Yoon Jae langsung bernapas lega ketika mendengar hal itu. Untung saja mereka sudah ditangkap. Kalau preman-preman itu masih berkeliaran di dunia ini, Yoon Jae bersumpah akan mengejar mereka sampai ke ujung dunia.

"Tapi ngomong-ngomong tadi saya melihat seorang lelaki tampan menggunakan kursi roda berada di depan ruanganmu. Saya pikir dia sudah dari tadi menunggu di luar. Ketika saya ajak dia untuk masuk dia langsung pergi," cerita si Paman.

Yoon Jae tidak tahu siapa laki-laki pengguna kursi roda yang menunggu di luar ruangannya.

"Dia lelaki tampan dengan rambut berwarna pirang." Kata Paman tersebut.

Yoon langsung membelalakkan matanya. Benar ... itu adalah Taehyung. Taehyung ada di Tokyo. Tapi, kenapa lelaki itu menggunkan kursi roda? Apa Taehyung juga sakit? 

PRAGMA[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang