"Astaga, Yoon Jae, matikan kompornya!"
"Ada apa denganmu? Kenapa kau menaruh terlalu banyak saus?"
"Biar aku saja, kau tidak fokus pada pekerjaanmu."
"Apa kau mau dipecat oleh Jimin?"
Umpatan-umpatan itu terus didengar oleh Yoon Jae mulai dari saat dia masuk ke dalam restoran. Senior-seniornya terus mengomelinya karena Yoon Jae bekerja dengan tidak fokus.
Yoon Jae tak membantah hal itu. Dia juga merasa ada yang salah dengan dirinya. Yoon Jae tak pernah merasa seburuk ini dalam memasak sebelumnya. Para chef di sini pun terasa seperti setahun yang lalu, terasa mengerikan saat Yoon Jae memasuki dapur ini untuk pertama kalinya.
"Sumimasen," (maaf) hanya itulah yang bisa Yoon Jae katakan pada mereka yang sekarang geleng-geleng kepala.
"Kau istirahatlah dulu. Jangan sampai membuat makanan yang buruk. Itu sangat berdampak pada reputasi restoran ini." Ujar salah seorang chef.
Yoon Jae sudah kebal dengan ucapan keras seperti itu. Ucapan mereka memang sering terasa menyakitkan tapi Yoon Jae sudah terbiasa.
Akhirnya Yoon Jae memilih untuk berdiam diri sejenak di taman belakang. Hari ini hujan gerimis melanda Tokyo, membuat udara terasa dingin.
Yoon Jae mencoba memejamkan matanya, berusaha untuk menemukan apa yang salah dari dirinya. Kenapa dia tiak bisa fokus hari ini?
Dia merenung cukup lama. Dia berusaha untuk menemukan apa yang salah pada dirinya, tapi itu tidak berhasil.
"Yoon Jae," sampai sebuah suara mengagetkannya tiba-tiba. Ternyata Eun Ho yang memanggilya. Gadis itu duduk di samping Yoon Jae.
"Kau terlihat pucat. Apa kau sakit?" tanya Eun Ho.
"Aku terlihat pucat? Benarkah?" Yoon Jae sendiri tak sadar kalau dirinya terlihat seperti itu. "Aku tak tahu kenapa aku terlihat seperti ini."
Eun Ho tertawa kecil. Menurutnya sahabat SMA-nya itu terlihat lucu dan polos.
"Kau tahu kenapa kau terlihat pucat seperti itu?" tanya Eun Ho.
Yoon Jae menatap Eun Ho dengan tatapan yang ingin tahu apa jawabannya.
"Kau merindukan Taehyung." Jawaban Eun Ho cukup membuat Yoon Jae terkejut.
"Ha? Apa itu ada hubungannya dengan kondisiku sekarang?" Yoon Jae tak mengerti dengan apa yang Eun Ho katakan.
"Tentu saja. Ayo jujur, pasti dari tadi kau kepikiran Taehyung kan?" Goda Eun Ho. Dia menoel dagu Yoon Jae sehingga membuat Yoon Jae tersipu malu.
"Hmmm ... sepertinya iya." Jawab Yoon Jae malu-malu.
Eun Ho tertawa keras melihat ekspresi Yoon Jae yang menurutnya lucu.
"Jangan tertawa seperti itu, kau membuatku malu." Yoon Jae menutup wajahnya malu.
***
Untungnya sekarang sudah jam 9 malam. Artinya Yoon Jae sudah boleh pulang. Dia sangat lega karena akhirnya dia bisa tidur di kasurnya untuk beristirahat.
Sekarang dia tengah berdiri di hadapan kaca besar restoran yang berembun. Yoon Jae melihat bahwa di luar masih hujan gerimis. Dia merasa tidak bisa pulang sekarang karena akan basah ketika sampai di apartemen. Kondisinya sekarang tidak fit. Yoon Jae tidak mau jatuh sakit karena nekat menerobos hujan.
Restoran sudah sepi. Semua pelanggan sudah pergi. Hanya tinggal beberapa chef dan juga cleaning service saja yang tinggal.
Iseng-iseng Yoon Jae menggambarkan bentuk love di kaca yan berembun itu. Lalu jarinya bergerak untuk menuliskan Kim Taehyung, I miss U di bawah bentuk love.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAGMA[√]
FanficMenikah dengan Kim Taehyung adalah impian banyak wanita, tak terkecuali Lee Yoon Jae. Dia sangat senang ketika mendengar bahwa Taehyung akan dijodohkan dengannya. Tapi apa jadinya jika pernikahan yang Yoon Jae pikir romantis, ternyata tidak seindah...