Untungnya tak berapa lama lewatlah sebuah mobil sehingga bisa membawa mereka ke rumah sakit terdekat.
Yoon Jae kehilangan sangat banyak darah mengingat apalagi dia menderita penyakit hemofilia sehingga darah segar terus bercucuran keluar dari perutnya walau sudah ditutupi dengan kain.
Butuh sekitar 15 menit untuk sampai ke sebuah rumah sakit dengan fasilitas yang memadai. Ketika turun, Yoon Jae langsung ditangani oleh beberapa suster dan orang-orang di sana untuk segera diberi pertolongan.
Untungnya dia masih menyimpan hp di dalam saku celana sehingga sopir itu bisa menghubungi kerabat Yoon Jae.
Dia melihat kontak Yoon Jae dan mendial nomor Taehyung karena nomor itulah yang paling sering dihubungi.
Tapi sayangnya Taehyung tidak dapat dihubungi karena dia sekarang masih berada di dalam pesawat. Setengah jam lagi pesawatnya baru akan mendarat di Korea.
Paman itu menemukan kontak dengan nama Jungkook di sana. Akhirnya dia menelepon nomor itu saja.
Setelah Jungkook mengangkat teleponnya, paman itu langsung berbicara. "Halo, pemilik ponsel ini mengalami musibah, sekarang dia sedang berada di rumah sakit. Tolonglah datang kemari."
Tentu saja Jungkook kaget mendengar hal itu. "Apa?! Ada apa dengan Yoon Jae? Dimana alamat rumah sakitnya?"
"Saya akan mengirim alamatnya lewat SMS." Ujar Paman itu.
***
Denyut jantung Yoon Jae melemah. Tubuhnya kekurangan banyak sekali darah. Para dokter juga mulai pasrah akan keadaannya. Hanya sedikit saja harapan untuk bisa bertahan hidup. Tapi para dokter berusaha semaksimal mungkin untuk mengupayakan agar Yoon Jae tetap bertahan.
Jeon Jungkook berlari seperti orang kesetanan agar dia tiba di rumah sakit dengan cepat. Dia melihat isi SMS yang menuliskan ruangan tempat Yoon Jae ditangani. Dengan sigap Jungkook berlari ke ruangan itu. Tapi langkahnya tertahan ketika baru saja ada seorang dokter yang keluar dari ruangan tersebut.
"Dokter, apa yang terjadi pada Yoon Jae? Dia akan baik-baik saja kan?" Ucap Jungkook dengan paniknya.
"Pasien mengalami pendarahan luar biasa. Dia terlalu banyak kehilangan darah, apa dia mempunyai penyakit hemofilia?" tanya Dokter yang menunjukkan raut serius itu.
Jungkook mengangguk. Dia masih ingat bahwa Yoon Jae pernah mengatakan kalau dia menderita penyakit itu. "Iya, hemofilia ringan."
"Saya akan segera mengambil beberapa kantung darah untuk pasien. Tapi saya ragu apakah persediaan kantung darah masih cukup atau tidak." Dokter tersebut berjalan menuju tempat penyimpanan kantung darah dengan langkah yang cepat.
Jungkook mengikutinya dari belakang. "Golongan darah Yoon Jae AB, Dokter. Dan saya AB. Apakah saya bisa mendonorkan darah untuknya?" tanya Jungkook.
Dokter itu berhenti sebentar dan menatap Jungkook. "Kau yakin? Mungkin akan banyak sekali darah yang akan diambil darimu. Kau mungkin kekurangan zat besi, atau bahkan kau bisa anemia. Apa kau akan menerima segala resiko itu?"
"Iya." Jawaban Jungkook sangat mantap. Sekarang yang ada di otaknya bukanlah segala efek samping itu, tapi bagaimana dia bisa menyelamatkan nyawa Yoon Jae.
Dokter itu diam sejenak untuk memikirkan tentang keputusan yang diambil Jungkook. Tak berapa dokter itu mengangguk. "Baiklah, mari kita lakukan tes kesehatan terlebih dahulu."
***
Yoon Jae harus segera dioperasi arena darah yang terus mengalir. Denyut nadinya pun semakin lama semakin menurun. Sudah 2 kantung darah yang dokter berikan pada Yoon Jae. Hari ini mereka kekurangan kantung darah karena sudah ada beberapa pasien yang memerlukannya secara mendadak.
"Ini darahnya," seorang suster datang dengan membawa dua kantung darah lagi. Mereka segera menyuntikkannya pada Yoon Jae, berharap donor darah dari Jungkook bisa membantu Yoon Jae.
Sekarang Jungkook sedang terbaring di kasurnya. Pikirannya terus tertuju pada gadis itu. Memang Jungkook sudah tidak mempunyai perasaan lagi pada Yoon Jae. Tapi gadis itu akan tetap menjadi orang yang penting dalam hidupnya. Jadi Jungkook sangat khawatir terhadapnya.
Jungkook meraih hp Yoon Jae yang tadi diberikan oleh sopir taksi yang sekarang tengah berada di kantor polisi untuk melaporkan kejadian yang dia alami hari ini.
Jungkook tidak kaget ketika melihat lockscreen dan wallpaper hp Yoon Jae dihiasi oleh foto Taehyung.
Dia segera mencari kontak Taehyung untuk mengabari Pria yang pastinya akan merasa panik jika Jungkook memberitahukan tentang kejadian ini.
Pada detik kelima saat Jungkook menelepon, Taehyung sudah mengangkat.
"Yeoboseyo ... Yoon Jae-ya, aku baru saja sampai di bandara, apa kau juga sudah sampai rumah?" tanya Taehyung langsung.
Jungkook terdiam sejenak mendengar Taehyung yang terdengar gembira mengucapkan kalimat itu. Rasanya jadi berat untuk memberitahukan hal ini pada Taehyung.
"Hyung," Jungkook sendiri tak percaya bahwa dia akan memanggil rival masa lalunya dengan sebutan itu.
"Jeon Jungkook?" nada bicara Taehyung jadi tidak enak.
"Yoon Jae ditusuk oleh para preman."
5 chapter menuju ending. Uwu uwu...😙😙
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAGMA[√]
FanficMenikah dengan Kim Taehyung adalah impian banyak wanita, tak terkecuali Lee Yoon Jae. Dia sangat senang ketika mendengar bahwa Taehyung akan dijodohkan dengannya. Tapi apa jadinya jika pernikahan yang Yoon Jae pikir romantis, ternyata tidak seindah...