32 - milikku

263 29 8
                                    

Siang ini, setelah selesai ujian Kampus aku sudah memiliki rencana untuk bertemu dengan Jimin. Aku ingin mengatakan langsung padanya kalau aku tidak bisa melanjutkan belajar memasak di restorannya.

"Jimin-ah! Di sini!" aku melambaikan tangan pada Jimin yang baru saja masuk di café ini. Ketika melihatku Jimin langsung menghampiriku.

"Annyeong, Yoon Jae. Apa yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya Jimin yang baru saja duduk di kursi yang ada di depanku.

Aku menggigit bibir bawahku gelisah. Aku terdiam sejenak, mencoba untuk mengumpulkan keberanian.

"Sebenarnya ada sesuatu yang juga ingin kusampaikan padamu." Kata Jimin. Dia mengeluarkan laptop yang dia bawa di tasnya.

"Apa itu?" tanyaku penasaran. Biarlah Jimin dulu yang berbicara setelah itu aku.

Jimin membuka file yang ada di laptopnya lalu menunjukkannya padaku.

"Aku ingin membuka cabang restoranku di Jepang. Aku ingin mengajakmu bekerja sama dalam hal ini. Aku sangat terkesan melihat skill memasakmu. Pacarku bilang dia juga ingin membuka restoran bersama-sama denganmu." Kata Jimin menjelaskan.

Aku meneguk saliva-ku kasar. Sungguh hal ini adalah hal yang paling ku impikan selama hidupku. Aku masih ingat ketika masih menduduki bangku sekolah bersama Lee Eun Ho. Kami sering menceritakan tentang membuka suatu usaha bersama-sama ketika sudah dewasa. Dan ini adalah kesempatan yang sangat bagus.

"Kau bisa jadi chef utama di sana. Kau bisa bebas berkreasi dan buat sebuah karya seni yang berkelas bagi para pelanggan." Ujar Jimin.

Rasanya aku ingin melayang. Jimin benar-benar baik mau memberikanku kesempatan itu. Aku sungguh ingin menerimanya.

"Kapan kau selesai ujian? Eun Ho sudah rindu ingin memasak denganmu. Padahal baru ditinggal berapa hari, tapi dia sudah merengek supaya aku mengajakmu lagi." Ujarnya.

Aku terdiam, rasanya jadi semakin sulit untuk menolak permintaan Jimin.

Bibirku terasa kelu untuk menjawab pertanyaan Jimin. Jadi aku terdim selama 30 detik.

"Yoon Jae, apa yang kau pikirkan? Kenapa diam? Kau tidak mau menerimanya?" tanya Jimin penasaran.

Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat. "Aku sangat ingin menerimanya."

"Kalau begitu kau setuju dengan tawaranku ini? setelah kau lulus kuliah kita bisa memulai bisnis ini. Pikirkan dulu baik-baik, lalu beri jawabannya padaku jika kau sudah siap."

***

Aku berdiam diri di salah satu mini market 24 jam yang ada di kota Seoul dan memesan ramen yang sudah dimasak.

Menikmati hujan sambil makan ramen panas memang hal yang paling menyenangkan. Sejenak aku ingin membuang semua resah gelisah yang selama ini aku pendam di hati.

Tapi seketika aku menghentikan kunyahan di mulutku ketika mataku melihat seseorang yang sangat kukenal di seberang jalan. Aku bisa mengenalinya dari baju kotak-kotak yang pernah aku belikan untuknya.

Kim Taehyung.

Apa yang dia lakukan sambil hujan-hujanan di sana? Dan ... bersama seorang wanita?

Pundakku langsung terasa berat. Hatiku seperti sedang ditusuk-tusuk. Sebelumnya aku belum pernah melihat Taehyung bersama wanita lain. Ini adalah kali pertama aku melihatnya bersama wanita lain dan mereka sedang hujan-hujanan.

"Me—mereka berpegangan tangan?" gumamku kaget ketika melihat si wanita yang memegang kedua tangan Taehyung. Mereka terlihat sedang dalam pembicaraan serius.

Sialnya aku tidak bisa melihat wajah wanita itu dengan jelas karena posisinya yang membelakangiku dan juga rambut panjangnya tidak membiarkan aku melihat sisi wajahnya. Di tambah lagi hujan yang membuat pandanganku mengabur.

Kemudian, aku melihat si wanita memeluk Taehyung dengan erat. Cepat-cepat aku alihkan pandanganku ke arah lain agar tidak melihat pemandangan itu.

Setelah menenangkan diri selama satu menit, aku segera bangkit berdiri dan keluar dari mini market untuk menghampiri Taehyung.

"Kemana mereka?" aku menoleh kiri kanan untuk mencari keberadaan mereka. Mereka sudah tidak kelihatan lagi.

Aku mencoba untuk menghela napas panjang, berusaha untuk berpikir positif. Aku harus mempercayai Taehyung. Aku tidak bisa menyimpulkan segala sesuatu hanya dengan sekali lihat saja.

"Taehyung itu milikku, bukan milik orang lain."

~TBC~

Ayo dooongVote vote vote !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo dooong
Vote vote vote !!!

PRAGMA[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang