35 - menginginkanmu

249 28 3
                                    

"Lee. Yoon. Jae. Bukankah itu nama istrimu?"

Tubuh Yoon Jae seketika melemas ketika namanya disebutkan oleh wanita itu. Otomatis semua mata tertuju pada Taehyung dan Yoon Jae. Tentu saja mereka kaget ketika mendengar hal itu.

"Lee Yoon Jae, apa kau tidak merasa jijik terhadap dirimu? Lihatlah, mahasiswi biasa sepertimu berhasil menikahi Taehyung hanya karena menginginkan keuntungan untuk perusahaan ayahmu." Ujar wanita itu sambil menunjuk Yoon Jae.

Teman-teman yang tadinya berada di meja yang sama dengan Yoon Jae kini menjauh. Mereka merasa telah dibohongi oleh Yoon Jae karena selama ini Yoon Jae berkata kalau dia tidak mempunyai lelaki yang dia sukai apalagi seorang kekasih.

"Kuperingatkan kau untuk menutup mulutmu!" kata Taehyung berusaha untuk tidak berteriak walau sebenarnya dia sangat ingin.

"Aku bisa melakukan yang lebih daripada ini," jawab Hyun Seo.

"KAU!" Taehyung maju dengan wajah yang sudah merah api dan bahu yang naik turun karena menahan emosinya. Tangannya sudah terkepal kuat di sisi tubuhnya.

Hyun Seo malah memasang senyum miringnya. "Lihatlah dirimu, Taehyung. Kau berusaha untuk memukulku? Kenapa kau mau melakukan hal itu? Apa gadis itu telah membutakanmu?" Hyun Seo tak habis-habisnya berbicara untuk menjelek-jelekkan Yoon Jae.

Yoon Jae menunduk. Tubuhnya bergetar. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Air matanya perlahan mulai turun di pipi.

Setelah menghela napas panjang, entah kenapa kaki Yoon Jae memerintahkan dirinya untuk berlari sekencang-kencangnya keluar dari restoran ini.

"Yoon Jae!" teriak Taehyung.

Taehyung ingin mengejar Yoon Jae, tapi Hyun Seo menahan lengan kirinya.

"Kau mau kemana?" tanya Hyun Seo sambil sekuat tenaga menahan lengan Taehyung.

"Minggir kau!" Taehyung menepis tangan Hyun Seo dengan agak kasar sehingga membuat wanita itu sedikit terhuyung ke belakang. Dia hanya sedikit terdorong ke belakang, tapi Hyun Seo seakan membuat dirinya terjatuh dengan keras dan Taehyung menepis lengannya dengan sangat kasar.

Taehyung yang sudah tidak mempedulikan hal itu, memilih untuk mengejar Yoon Jae yang semoga saja masih bisa ia kejar.

"Yoon Jae-ya," Taehyung keluar dari Restoran. Sayangnya dia sudah kehilangan jejak Yoon Jae. Andai saja dia pergi lebih cepat sedikit, pasti dia bisa mengejar gadis itu.

Taehyung berlari kesana kemari, berusaha untuk menemukan Yoon Jae. Dia berlari tanpa memedulikan bahwa dirinya lupa memakai mantel padahal sekarang suhu sangat dingin. Beberapa butir salju sudah dari tadi turun dari langit, membuat suhu bertambah dingin.

"Yoon Jae-ya, kau dimana?" raut wajah Taehyung terlihat sangat khawatir. Dia takut dirinya tidak bisa menemukan Yoon Jae. Dia takut kalau kehadirannya di kehidupan Yoon Jae malah menambah beban gadis yang sangat ia cintai itu.

Taehyung berlari sambil melirik kesana kemari, memastikan bahwa dia melihat setiap sudut bangunan dan jalanan berharap menemukan Yoon Jae.

***

Setelah setengah jam berlari dan belum berhasil menemukan Yoon Jae, Taehyung beristirahat sebentar di kursi sambil mengelap keringatnya. Napasnya jadi tidak terkontrol karena lelah.

Suhu dalam tubuhnya terasa panas, tapi suhu di luar tubuhnya terasa sangat dingin. Dengan keadaan yang seperti ini sangat rentan sekali Taehyung akan terserang demam dan flu.

Dia menutup matanya sebentar, berusaha memperkirakan dimana posisi Yoon Jae sekarang.

Belakangan ini Yoon Jae sering mengajak dirinya ke sungai Han. Yoon Jae sering mengajak Taehyung menikmati indahnya sungai itu ketika malam hari.

Dengan napas yang masih terengah-engah dan badan yang menggigil, Taehyung kembali bangkit berdiri dan berlari menuju sungai Han yang jaraknya sekitar 1,5 km.

Yoon Jae, maaf jika aku egois. Walau kehadiranku malah membuat hidupmu sulit, jauh di dalam hatiku, aku sangat menginginkan kau ada di sisiku. Batin Taehyung.

PRAGMA[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang