67 - menjaga

158 20 8
                                    

Taehyung memutuskan untuk pergi saja dari depan pintu Yoon Jae ketika dia melihat seorang pria paruh baya masuk ke dalam ruangan Yoon Jae.

Taehyung tak punya keberanian untuk menunjukkan dirinya yang sekarang pada Yoon Jae. Dirinya terlihat tak berdaya. Untuk bergerak saja dia harus dibantu dengan kursi roda. Nyalinya langsung ciut ketika melihat kondisinya sekarang.

Taehyung kembali ke ruangannya untuk berbaring di sana. Nyeri di perutnya masih terasa, tapi untungnya pusing yang kemarin sangat mengganggunya kini berangsur-angsur membaik.

Taehyung memutuskan untuk kembali tidur saja. Dia ingin segera sembuh. Dia tidak mau memakai pakaian rumah sakit ini lagi.

***

Taehyung membuka matanya ketika dia mendengar ada suara langkah kaki memasuki ruangannya. Ternyata suster yang selama ini merawatnya lah yang datang sambil membawa segelas air putih.

"Sekarang sudah waktunya anda minum obat." Ujar suster tersebut. Taehyung segera mengubah posisinya menjadi duduk.

Sebenarnya Taehyung tahu kalau suster tersebut sedang modus kepada dirinya. Suster tersebut terlalu sering keluar masuk ke ruangannya. Tapi dia tidak ingin memperdebatkan hal seperti itu di saat sekarang.

Taehyung menerima pil dan segelas air putih yang diberikan oleh suster itu padanya lalu memakannya.

"Apa anda sudah merasa baikan?" tanya suster itu sambil membereskan beberapa barang yang terlihat berantakan di ruangan Taehyung.

"Iya. Apa infus ini sudah boleh dilepas?" tanya Taehyung. Dia ingin segera bergerak bebas tanpa harus diberi jarum infus.

"Sepertinya sudah. Tapi anda harus tunggu dokter memeriksa keadaan anda sebentar lagi. Saya akan panggilkan dokter sekarang." Ujar suster tersebut lalu keluar dari ruangan Taehyung.

Taehyung menghela napas lega. Dia juga ingin segera mengganti pakaian ini dengan pakaian biasanya.

Klek.

Pintu ruangannya kembali dibuka ketika dia melihat Jungkook masuk dengan keringat yang terlihat memenuhi bajunya. Sepertinya dia sangat tergesah-gesah untuk menuju kemari.

"Kau sudah selesai ujian praktik?" tanya Taehyung.

Jungkook duduk di sebuah sofa yang ada di ujung. "Aku langsung kemari ketika sudah selesai." Jawab Jungkook.

"Ada perlu apa datang kemari?" Taehyung kembali membaringkan tubuhnya di kasur dan memakai selimutnya.

Jungkook terdiam sejenak. "Apa kau belum melihat Yoon Jae semenjak ia sadar?"

Taehyung menggeleng.

"Aku rasa dia selalu mencarimu." Ujar Jungkook. Sepatunya mengetuk-ngetuk lantai yang ada di bawahnya. "Matanya selalu melirik ke arah pintu. Pasti dia sedang menunggumu. Kenapa kau tidak mengunjunginya?"

"Mana mungkin aku memperlihatkan diriku yang seperti ini pada Yoon Jae. Dia akan merasa khawatir." Jawab Taehyung.

Jungkook mengeluarkan bunyi 'ck' dari mulutnya. "Di saat sekarang apa kau masih memikirkan hal itu? Mau bagaimana pun keadaanmu yang jelas sekarang Yoon Jae sangat membutuhkanmu. Apa kau tidak berpikir bahwa dia gelisah karena belum melihatmu?" Jungkook meninggikan nada bicara.

Taehyung tertegun mendengar pemaparan Jungkook. Semenjak drop akan kesehatannya Taehyung jadi tidak bisa berpikir dengan baik.

"Pergilah temui Yoon Jae, yang dia butuhkan sekarang ini adalah kau. Kau lah satu-satunya orang yang akan memulihkan Yoon Jae dalam waktu yang cepat." Kata Jungkook.

"Aku melakukan semua ini untuk Yoon Jae. Aku tak ingin dia semakin menderita sekarang. Sakit rasanya ketika melihat dia tidak berdaya seperti itu."

***

Taehyung bersyukur kala Dokter mengatakan kalau infus di tangannya sudah boleh dilepas dan dia sudah boleh mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa.

Setelah mengganti pakaiannya di toilet, Taehyung berkaca sebentar. Wajahnya masih terlihat sangat pucat dan bekas jarum infus di tangannya masih terlihat. Tapi itu lebih baik dibanding harus menemui Yoon Jae dengan keadaan yang buruk.

***

Yoon Jae menutup matanya kembali setelah Jungkook sudah pulang ke rumahnya. Yoon Jae merasa kecewa. Dia masih belum melihat Taehyung sampai sekarang.

Tapi seketika dia merasa bahwa ada seseorang yang duduk di sampingnya sembari memegang salah satu tangannya yang tidak dialiri cairan infus.

Perlahan Yoon Jae membuka matanya dan dia terbelalak ketika melihat Taehyung yang tersenyum ke arahnya. Yoon Jae dapat melihat dengan jelas bahwa Taehyung terlihat tidak baik. Matanya menelusuri punggung tangan Taehyung yang terdapat bekas jarum infus.

Kenapa dengan pria itu? Kenapa dia tampak pucat?

"Mianhe, sudah membuat menunggu." Taehyung mengelus punggung tangan Yoon Jae dengan lembut lalu badannya bergerak untuk mencium kening Yoon Jae sekilas.

Yoon Jae tak bisa menyembunyikan air matanya. Sekarang dia menangis karena terlalu senang melihat Taehyung berada di hadapannya.

Andai sekarang tubuhnya tidak lemah, pasti gadis itu langsung berlari untuk memeluk Taehyung dengan pelukan paling erat.

"Mulai sekarang aku akan selalu berada di sampingmu, menemanimu, menjagamu, merawatmu, sampai kau sembuh. Jangan khawatir." Taehyung meletakkan tangan Yoon Jae di pipinya.

PENGUMUMAN!!!

Sabtu depan aku bakal post ENDING.

😘😘😘😘....

PRAGMA[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang