Setelah mengganti baju dan mengemasi barang-barangnya, Yoon Jae keluar dari kamar untuk menemui Taehyung yang ternyata sedang menunggu di luar.
"Kajja," Taehyung meraih tangan Yoon Jae agar mereka bisa berjalan beriringan. Di punggung Taehyung sudah bertengger tas yang berisi barang-barangnya juga. Mereka memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.
"Taehyung-ah, kau tidak serius kan dengan ucapanmu itu?" tanya Yoon Jae saat mereka berjalan menuju lift. Gadis itu menanyakan perihal perkataan Taehyung yang ingin mengundurkan diri.
"Aku tidak pernah main-main kalau sudah mengambil keputusan." Itulah yang Taehyung jawab tepat sesudah mereka masuk ke dalam lift.
"Aku sudah muak dengan Hyun Seo. Dia itu tipe orang yang nekat kalau sudah melakukan sesuatu. Aku hanya takut terjadi hal buruk padamu. Tapi sepertinya melawan dia hanya akan membuang-buang tenagaku. Aku sudah lelah menghadapinya yang mengancam terus. Jadi aku ikuti saja permainannya, biar dia menyerah dengan masalah yang dia timbulkan sendiri."
Yoon Jae jadi murung. Dia merasa bahwa dirinya lah yang menyebabkan Taehyung melepaskan impiannya begitu.
"Mianhe," lirih Yoon Jae sambil menundukkan kepalanya.
Melihat Yoon Jae yang murung Taehyung jadi semakin mengeratkan genggamannya. "Itu sama sekali bukan salahmu."
"Tapi ... itu adalah impianmu dari kecil kan? Mana bisa kau lepaskan begitu saja." Kata Yoon Jae.
Taehyung menarik Yoon Jae untuk semakin merapat kepadanya. "Impian masa kecilku sudah terwujud, aku sudah puas merasakannya. Lagipula aku harus melanjutkan perusahaan Appa sekarang." Taehyung mencubit pipi Yoon Jae untuk membuat bibir gadis itu membentuk senyuman. "Selain itu, ada impian lain yang ingin aku raih sekarang."
"Apa itu?" tanya Yoon Jae penasaran.
"Membuatmu nyaman dan bertahan di sisiku selamanya."
***
Taehyung dan Yoon Jae sudah berdiri di depan para mahasiswa. Semua mahasiswa tersebut tampak kecewa, tentu saja. Bahkan ada yang menangis.
Taehyung mengambil keputusan ini semata-mata tidak hanya karena ucapan Hyun Seo. Tapi karena memang Ayahnya sudah mengatakan pada Taehyung bahwa sudah saatnya dia fokus pada urusan kantor. Dan Taehyung akan dengan senang hati melanjutkan usaha Ayahnya yang telah dibangun susah payah dari nol.
"Taehyung, kami akan merindukanmu. Tolong jaga dirimu baik-baik. Jaga Yoon Jae juga, buatlah dia bahagia." Ucap Dae Ri sambil menyeka air matanya.
Taehyung mengangguk. "Maaf semuanya, aku rasa aku telah membuat kalian kecewa. Tapi ini adalah keputusan yang telah aku pikirkan jauh-jauh hari."
Taehyung mengedarkan pandangannya berusaha untuk mencari sosok Hyun Seo. Tapi wanita itu seperti hilang ditelan bumi.
Taehyung harap wanita itu sudah benar-benar sadar akan sikapnya yang tidak terhormat itu. Semoga dia tidak lagi mengganggu mereka.
"Kami pergi dulu," Taehyung menautkan jemarinya di tangan Yoon Jae.
"Ssaem..." semua mulai mengeluarkan air mata. Selama ini Taehyung yang mereka kenal adalah Taehyung yang sangat perhatian kepada mahasiswanya. Ditambah lagi otaknya yang cerdas dan wajahnya yang tampan, membuat semua orang akan jatuh cinta pada lelaki tampan itu.
Taehyung membungkukkan tubuhnya 90 derajat sebelum dia menggandeng Yoon Jae pergi dari sana.
***
Taehyung meletakkan barang-barang miliknya dan milik Yoon Jae di kamar.
Ddrrtt... dddrrrtt...
Hp Taehyung bergetar. Ternyata Ayahnya yang menelepon. Dengan cepat Taehyung mengangkat telepon itu.
"Eoh, Appa, aku akan segera mengurus kantor. Jangan khawatir. Pihak Kampus juga sudah tahu aku akan mengundurkan diri dari dosen." Ujar Taehyung dibalik telepon.
"Arraseo, Appa. Tidurlah dengan baik, aku akan melanjutkan usaha Appa."
Dari cara Taehyung berbicara kepada Ayahnya, Yoon Jae tahu bahwa lelaki itu menyayangi Ayahnya.
"Yoon Jae, tidurlah, kau pasti lelah." Taehyung menuntun Yoon Jae untuk tidur di kasur. Setelah dia berbaring, Taehyung menyelimuti tubuhnya dengan selimut.
Ditatapnya Yoon Jae selama beberapa detik. "Sepertinya aku tidak bisa melihatmu lagi di Kampus. Jaga dirimu baik-baik. Aku akan sering mengunjungimu. Kalau ada yang berani mengganggumu jangan sungkan untuk beritahu aku."
Yoon Jae tersenyum. "Eoh, kau juga kalau sudah bekerja di kantor jangan sampai kelelahan dan jangan lupa makan."
Mereka berdua sama-sama tersenyum. Saling memperhatikan dan memberi perlindungan satu sama lain adalah hal yang mereka lakukan untuk saling menjaga agar hubungan ini tetap bertahan terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRAGMA[√]
FanfictionMenikah dengan Kim Taehyung adalah impian banyak wanita, tak terkecuali Lee Yoon Jae. Dia sangat senang ketika mendengar bahwa Taehyung akan dijodohkan dengannya. Tapi apa jadinya jika pernikahan yang Yoon Jae pikir romantis, ternyata tidak seindah...