19 - pemberitahuan

331 33 1
                                    

Dokter sudah memperbolehkan aku pulang setelah 3 hari dirawat. Sebenarnya di hari pertama aku masuk rumah sakit dokter sudah memperbolehkan aku keluar, tapi Taehyung bilang aku harus benar-benar memulihkan kondisiku agar tidak ada sesuatu yang buruk terjadi padaku.

Sekarang sudah jam 7 pagi. Jam kuliahku dimulai pukul 8.30. Masih ada waktu untuk sarapan.

Setelah merapikan bajuku, aku keluar dari kamar untuk menyiapkan sarapan. Saat aku ke dapur, aku melihat Taehyung yang sedang memotong wortel untuk masak sup.

Baru kali ini aku melihat Taehyung memasak.

Dia tidak memakai celemek, hanya kaos putih dengan celana panjang hitam. Akibatnya baju milik Taehyung jadi kotor karena terkena noda.

"Taehyung-ssi, biar aku saja yang menyiapkan sarapannya." Aku menghampiri Taehyung, berusaha mengambil alih pisau yang ada di tangannya.

Tapi dengan sigap Taehyung menjauhkan pisau itu dari jangkauanku.

"Mulai sekarang hati-hatilah dengan benda tajam. Aku tidak mau kau terluka lagi." Katanya lalu melanjutkan kegiatan memotong wortelnya.

"Iya, aku mengerti. Sekarang duduk lah, biar aku yang menyiapkan sarapan." Ujarku padanya.

"Tidak perlu, supnya sudah mau matang, tinggal menunggu saja." Taehyung memasukkan wortel yang sudah dia potong ke dalam panci.

***

"Ini dia," Taehyung meletakkan panci di atas meja makan. Dia mengambil sebuah mangkok dan sendok untukku.

Aku dan Taehyung duduk berhadap di meja makan.

"Cobalah. Ini pertama kalinya aku memasak sup. Aku harap kau menyukainya." Taehyung menuangkan supnya di mangkok, mengambilnya dengan sendok dan meniup-niupkannya agar panasnya berkurang.

"Aaaak," Taehyung menyuapiku, seperti aku ini anak kecil baginya. Aku membuka mulutku, menerima suapan darinya.

Aku terdiam beberapa saat. Menahan makanan yang ada di mulutku.

"Bagaimana? Apakah enak?" tanya Taehyung harap-harap cemas.

Supnya hambar. Sangat hambar. Bahkan aku tidak bisa merasakan apa-apa saat sup itu masuk ke dalam mulut. Wortelnya juga terlalu keras, sulit untuk dikunyah.

"Enak." Aku tidak ingin membuat Taehyung kecewa. Ini adalah kali pertamanya membuat sup. Wajar kalau rasanya seperti ini.

"Jeongmal? Kalau begitu makanlah yang banyak, aku akan menyuapimu." Ujar Taehyung.

aku tersenyum sebisa mungkin. Walaupun sup ini terasa hambar, itu tidak masalah. Yang penting sekarang Taehyung sedang menyuapiku dengan sangat perhatian.

Hal itu tentu saja bisa membuat sup itu terasa sangat lezat, entah bagaimana caranya. Sepertinya Taehyung berhasil menciptakan sup terenak di dunia.

***

Taehyung POV

Aku mencoba untuk merenungkan semua sikapku selama ini terhadap Yoon Jae. Aku menyadari sikapku yang seperti angin lalu yang sebentar kencang sebentar pelan.

Terkadang aku mempermainkan Yoon Jae, terkadang mendiami, pernah memarahi, sampai bersikap tidak peduli. Memang pernikahan ini atas dasar urusan bisnis, tapi sikapku kepadanya tidak mencerminkan sikap seorang lelaki sesungguhnya. 

Aku sudah memutuskan untuk berubah. Aku tidak mau lagi seperti angin yang berubah-ubah setiap detik.

Aku tidak ingin bersikap kurang ajar lagi.

Mau bagaimana pun ceritanya, aku dan Yoon Jae akan hidup bersama dalam waktu yang lama. Yoon Jae adalah gadis yang baik. Aku tidak ingin menyakiti hatinya.

Kejadian kemarin membuat aku sangat takut kehilangan Yoon Jae. Dia menangis. Bisa aku pahami bahwa dia menderita karena sikapku terhadapnya selama ini.

Mulai sekarang, aku akan mencoba untuk mencintai wanita untuk pertama dan terakhir kalinya.

Yoon Jae, tunggulah sebentar, aku akan berubah untuk dirimu.

Tbc
Halo guys...

Terimakasih karena masih setia menunggu update nya PRAGMA.

Jangan lupa untuk vote dan comment.

Sekarang aku lagi buat kerangka cerita buat ff lain, doakan aku bisa membagi waktu yaa...


PRAGMA[√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang