episode 3 "kaukah itu"

340 22 1
                                    

"Ina tolong buatkan 2 kopi dengan gula 1 sendok kecil saja untuk bos di lantai 7, hati hati yaa bos disini benar benar pemarah, jangan sampai kamu membuat kesalahan sekecil apapun" Pinta seorang staff wanita

"Baik nona" jawab ina

Lalu ina pergi dengan 2 gelas kopi di tangannya, Dan pergi ke ruangan Bos KAIEnt. Kopi Dengan gula yang sangat sedikit ini membuat ina berfikir bahwa bosnya pasti orang orang tua yang perutnya buncit seperti orang orang indonesia umumnya, Atauu bapak bapak dengan kepala botak setengah karena terlalu banyak memikirkan uang.

"Kalau beruntung aku bisa bertemu om om korea ganteng yang kali aja pemilik KAIEnt. Mungkin nama bosnya Kai, untuk nama kai pasti orangnya ganteng ga mungkin om om, kalau itu ganteng aku pelet ah hihihii..." gumam ina sambil tertawa kecil

Sesampainya di lantai 7, hanya ada 1 ruangan di lantai itu, itu adalah ruangan pemilik KAIEnt, ina mengetuk pintu lalu memasuki ruangan itu, seseorang terlihat sedang duduk disofa, badan yang agak berisi, dengan perut buncit dan kepala yang setengah botak membuat ina tersenyum kecil dan menahan tawa, karena takut ketahuan ina menunduk dan manaruh kopi yang ia buat. Ina tidak bisa berbicara sama sekali karena menahan tawa, ia tidak percaya perkiraannya benar, pemilik KAIEnt adalah om om tua yang kepalanya setengah botak karena terlalu memikirkan uang. Saat ina ingin beranjak keluar ruangan,tiba tiba seseorang memasuki ruangan.

"Ohh benarr, ada 2 orang, mungkin inii sama seperti tua bangka itu, tapi mungkin kali ini rambutnya ada, hanya saja perutnya yang membuncit" dalam hati ina sambil tersenyum kecil

Saat ina hendak keluar ina melihat ke arah orang yang baru saja datang, dan benar perkiraan ina, rambutnya masih ada, rambutnya hitam tebal lurus, tapi kali ini perutnya tidak buncit, dengan kemeja putih membuat perut yang berbentuk kotak kotak itu sedikit terlihat, lalu wajahnya sangat dingin, terlihat seperti ingin marah.

"Wahh kali ini tampan" gumam ina

Lalu ina mendekati pintu keluar melewati orang yang menurut ina tampan itu, saat ina ingin membuka pintu tiba tiba terlintas seseorang di pikiran ina.

"Khun??" Ucap ina lalu ina membalikan badannya

"Khun kaukah itu?" Tanya ina dengan semangat dan tersenyum lebar

"Bagaimana bisa seorang pekerja paruh waktu memanggil bosnya dengan sebutan itu, dimana sopan santunmu?!" Teriak orang tua dengan rambut setengah ada yang sedang duduk di sofa itu.
Lalu lelaki yang ina sangka khun membalikan badan, setelah ina melihat lelaki itu dengan jelas ina tersenyum dengan lebar.

"Khun, aku mengenalmu, kamu benar benar khun yang aku kenal" ucap ina dengan perasaan yang senang

"Dia mungkin ingin ku pecat, jika kau masih ingin bekerja disini, keluar dari ruanganku sekarang!!!!" Teriak lelaki yang mirip khun

Mendengar hal ini, ina langsung menundukan kepalanya dan berjalan keluar, ina terlihat mengeluarkan air matanya dan berlari pergi ke lantai paling bawah, ruangan dimana ia membuat minuman. Saat ina sampai di ruangan tempat kerjanya, ina terlihat sendirian, ina menangis mengeluarkan semua air matanya.

"Aku yakin itu kau khun, apa kau tidak mengingatku? Aku merindukanmu, itu benar kau khun, aku tidak mungkin salah, kenapa kau lakukan ini padaku" gumam ina.

Tak lama seorang staff wanita datang ke ruangan kerja ina. Staff wanita itu panik dan menghampiri ina yang sudah duduk dilantai sambil menangis dan memegang dadanya.

"Ina... inaaa... tenang tenang, kau kenapa inaa?? Apa kau sakit, aku akan meminta bantuan staff lain tunggu disini"

"Tidak kak, aku tidak apa apa, jangan kasih tau siapa siapa, aku hanya ingin menangis sebentar" jawab ina tersedu sedu

"Kamu kenapa ina ?? Ada masalah apa ? Kamu dapat masalah sama bos ?, aku sudah bilang padamu hati hati ina, mulutnya lebih tajam dari pedang, kamu harus terbiasa dengan kata katanya ina" ucap staff wanita itu sambil memeluk ina untuk menenangkan ina.

"Maaf kak, aku terlalu berlebihan, aku hanya sakit hati saja hingga seperti ini" jawab ina tersedu sedu.

Lalu wanita itu menenangkan ina, sampai ina selesai menangis.

I Need You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang