I Need You ✔

Episode 52 "pengakuan kim"

"Ina, lihatlah aku" pinta kim sambil mengarahkan wajah ina ke arah wajah kim.

"Dengarkan aku baik baik" ucap kim sambil memegang erat kedua tangan ina

"Aku selalu senang saat bersamamu, kamu mampu meredam amarahku, aku selalu suka melihatmu tersenyum kearahku, itu seperti langit biru yang cerah, aku ingin kita benar benar menjalin hubungan, ina, aku suka padamu, aku ingin kita benar-benar berpacaran" ucap kim lembut

Ina terdiam melihat kim

"Ina aku juga ingin tahu bagaimana perasaanmu terhadapku" lanjut kim

"Kim, ayo kita makan, aku lapar" ucap ina tersenyum

"Aku tidak akan tertipu ina, kita akan makan setelah kamu menjawab pertanyaanku" ucap kim sambil terkekeh.

Ina terdiam beberapa menit dan hanya terpaku melihat ke arah kim, kim hanya menunggu jawaban dari ina dengan gugup.

"Kim, aku tidak bisa berpacaran, aku punya prinsip, jika seseorang ingin menjalin hubungan denganku, aku tidak ingin bermain-main dengan berpacaran, aku ingin hubungan serius" ucap ina menjelaskan kepada kim

"Baiklah aku akan serius padamu" ucap kim bersemangat

"Tunggu kim, kamu mengerti maksudku kan, akuu ingin serius tapi..."

"Aku tahu, baiklah ayo kita makan" potong kim lalu menarik ina ke sebuah restaurant dekat pantai.

Dengan pemandangan pantai, mereka duduk berhadapan memesan makan dan menunggu makanan mereka tiba.

"Ina, jika kamu ingin pergi, pamitlah padaku dulu ya" pinta kim sedih

"Aku ingin pergi kemana ?" Tanya ina

"Suatu saat kamu akan kembali ke negaramu, aku takut kamu pergi tanpa pamit seperti yang kamu lakukan pada khun" jawab kim

Ina kaget mendengar ucapan kim.

"Bagaimana...bagaimana kamu tahu ??" Tanya ina

"Yaaa keluarga kami tidak ada yang menyimpan rahasia, semuanya bercerita tentang masalahnya, sampai saat khun bertunangan dengan yonna, ia menjadi lebih tertutup" jawab kim

"Kamu pasti sudah tahu bagaimana khun bisa berada di keluarga kami, aku tahu semuanya dari ayah, kamu belum lama ini merayakan ulangtahunnya di rumah khun, dan sesuatu yang buruk terjadi menimpamu di kantor." Lanjut kim.

Ina hanya tersenyum melihat kim

"Ina, aku juga tahu bagaimana hubunganmu dulu dengan khun, aku akan memberi tahu sesuatu padamu, khun sudah berubah, awalnya ia orang yang paling kami sayangi karena tingkahnya yang benar-benar seperti anak kecil, sekarang aku sering berkelahi dengannya, bukan hanya karena yonna, sikap khun berubah total, ia menjadi orang licik yang selalu ingin mengalahkan orang-orang di atasnya, aku pernah berbahagia bersama yonna di depannya, sampai suatu saat ia mengancamku, tiba-tiba ia berkata akan merebut kebahagiaanku, jika aku tidak mau mengambil alih perusahaan properti milik ayahnya. Aku hanya selalu di manfaatkan olehnya, aku benci ketika dia menganggapku seperti mainan, bukan kakaknya, ia bahkan tidak pernah memanggilku kakak lagi, ia paling berkuasa ina, aku hanya bawahannya, itu yang dia pikirkan."

"Kamu bisa saja salah kim, semuanya pasti ada alasan tersendiri, tidak mungkin khun seperti itu, dia tidak akan melakukan kejahatan pada orang-orang yang pernah membantu hidupnya"

"Tidak, aku sempat berfikir seperti itu, namun semakin lama ia tidak mengerti mauku, egois, dia hanya berfokus pada misinya tanpa melihat hati seseorang bisa saja terluka, ia juga menjadikanku pijakannya untuk mencapai puncak. Aku tidak apa jika itu membantu adikku, namun dia tidak melihatku sebagai kakak yang membopongnya ke atas, ia melihatku seperti tangga, yang harus di manfaatkan untuk naik lebih tinggi dari sebelumnya."

"Kim, mungkin ia tidak tahu bagaimana caranya, dia hanya terbiasa dengan bantuan orang-orang"

"Tidak ina, ayah pasti mengajarkan khun tentang kehidupan, bagaimana khun harus naik ke atas tanpa harus menginjak injak orang itu, ayah sudah pasti ajarkan, ayah juga bilang padaku, khun sama seperti ayahnya, ia akan melakukan segala cara agar dirinya bisa diatas, ayah khun terkenal sangat pintar dan licik, karena itu banyak yang memusuhinya, tapi hanya ayahku yang mengerti ayah khun..."

"Kamu juga harus mengerti dia kim"