Episode 102 "aku mencintaimu ina"

146 8 4
                                    

Beberapa menit berlalu, namun khun terus memeluk ina, ina menghapus air matanya dan mencoba menenangkan khun yang masih menangis.

"Kenapa jadi khun yang tidak berhenti menangis" ucap ina heran.

"Sudahlah khun berhentilah menangis, matamu akan bengkak kalau kamu terus menangis" ucap ina sambil melepaskan pelukan khun lalu mengusap air mata khun.

"Jangan...marah" ucap khun terbata bata.

"Kenapa khun jadi cengeng begini sih" ucap ina

"Ina...jangan marahh"

"Khun...kenapa aku harus marah, dengarkan aku, kamu sudah dewasa dan bukan anak anak lagi, kamu sudah bisa memilih mana yang terbaik untukmu, aku tidak bisa selalu menyuruhmu untuk melakukan semuanya yang aku mau, kamu juga butuh kebebasan, jadi khun, lakukanlah apa yang kamu mau, aku tidak apa jika kamu pergi berkencan dengan sora, aku juga tidak apa jika kamu berteman dengan wanita lain, aku bahagia jika kamu punya banyak teman wanita selain aku, aku tidak akan marah padamu khun" jelas ina.

"Aku gamau kencan dengan siapapun lagi selain ina, tadi ina bilang, ina sakit melihat khun dengan wanita lain, maaf inaa, khun gamau ina sakit lagi"

"Tidak khun aku tidak sakit, aku sudah meluapkan semuanya dan sekarang aku harus berfikir panjang, aku tidak bisa terus terusan menyuruhmu menungguku, jika kamu memang tidak bisa aku akan membiarkanmu berkencan dengan wanita lain." Ucap ina sambil mengelus pucuk rambut khun.

"Inaa aku tidak mauu berkencan dengan wanita lain!!!!, aku akan terus menunggumu!!!" Tegas khun membuat ina terdiam.

"Berhentilah bersikap seolah olah kamu baik baik saja, aku tidak akan tahu bagaimana perasaanmu jika kamu tidak memberitahuku, baru saja kamu mengungkapkan apa yang kamu rasakan saat aku bersama wanita lain, dan sekarang tiba tiba kamu berusaha bersikap seolah olah baik baik saja, jika kamu kecewa padaku, ingin marah dan menangis, tolong luapkan, aku gamau ina sakit lagi, kumohon ina" ucap khun kesal lalu mulai mengeluarkan air mata lagi.

"Khunn jangan menangis lagi, maaf khun" ucap ina sambil menghapus air matanya.

"Hari ini temani aku, jangan bekerja dan jangan kemana mana, jika kamu pergi aku akan marah" tegas khun.

"Baiklah khun" ucap ina sambil tersenyum.

Khun membuka kunci pintunya lalu duduk di meja kerjanya, sedangkan ina duduk di sofa sambil memainkan handphonenya, beberapa menit berlalu, ina mulai bosan, ia mulai mendengarkan lagu lewat headset, lalu bersandar di sofa, ina melihat ke arah khun yang terlihat sedang sibuk.

"Saat sedang serius seperti ini ia terlihat lebih tampan, ia memakai kaca mata saat bekerja, membuatnya tampak terlihat dewasa"  ina terpana melihat ke arah khun. Tak lama khun melirik ke arah ina, membuat ina menoleh ke arah lain dan terlihat salah tingkah, khun tertawa kecil melihat ina lalu kembali ke pekerjaannya.

Ina terlihat bosan dan mulai mengantuk, ina menyandarkan kepalanya di sofa lalu mulai tertidur. Beberapa jam berlalu, ina tertidur pulas sambil duduk, khun melihat ke arah ina, lalu menghampiri ina.

"Ina sepertinya kelelahan, dia tidur sambil duduk, punggungnya akan sakit" gumam khun, lalu khun menggendong ina perlahan dan memindahkannya ke sofa yang lebih panjang di sampingnya, khun mengatur bantal lalu menurunkan ina perlahan, ina terlihat masih tertidur pulas, khun meletakkan tubuh ina di sofa dengan hati hati.

"Dia tidur dengan mulut terbuka" gumam khun sambil tertawa kecil. Khun menutup mulut ina.

"Nahh tutup, ntar ada binatang masuk kalau terbuka terus" gumam khun sambil tertawa kecil. Khun terus melihat ke arah ina yang tertidur, ia mendekatkan wajahnya ke arah wajah ina, lalu mencium dahi ina.

"Aku mencintaimu ina" bisik khun sambil mengusap pucuk rambut ina perlahan, ina masih tertidur pulas. Beberapa menit berlalu, khun masih mengusap rambut ina dan menatap wajah ina, tak lama seseorang mengetuk pintu ruangan kerja khun lalu memasuki ruangan.

"Permisi tuan khun" ucap staff wanita. Membuat khun bergegas berdiri, dan membalikkan badannya ke arah staff itu.

"Yaa ada apa ??" Tanya khun

I Need You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang