episode 43 "Bulu"

232 13 2
                                    

"Dasar mesum, aku selalu luluh setiap dia seperti ini, aku tidak bisa marah dari dulu sampai sekarang" ucap ina dalam hati

"Tidak sakit kok ina, ibuku juga sering memukuliku padahal lebih keras dari pukulanmu, tapi rasanya tidak sakit" ucap khun sambil tersenyum ceria.

Ina hanya terdiam. Karena masih terlalu pagi, ina menyuruh khun untuk tidur lagi. Pukul 6 pagi, ina menggosok giginya memakai sikat gigi milik khun di kamar mandi. Saat sedang bercermin dan menyikat giginya, sesuatu terlintas di pikiran ina.

"Ahh kenapa aku mengingat ciuman itu, sikat gigi bodoh" ucap ina kesal, lalu ina membersihkan sikat gigi itu dan menaruhnya kembali. Ina berkumur dan membersihkan sisa sisa pasta gigi di bibirnya.

"Bibirnya kecil" gumam ina sambil tersenyum melihat ke arah kaca.

"Ihh bodoh inaa bodoh, bisa bisanya mikirin itu, dasar mesum, jangan sampe ketagihan ya ampun, dosa besar inaa, dosa,,, aku telah melakukan dosa sangat banyakk" gumam ina sambil memukul kecil kepalanya.

Setelah selesai ina keluar kamar mandi, terlihat khun sudah bangun dan sedang duduk di tempat tidurnya, wajahnya masih terlihat sangat mengantuk.

"Dia sudah jadi pria dewasa, punggungnya lebar, badannya kotak kotak gitu, kenapa bisa yaa, siapa yang mengajarinya olahraga sampai badannya sebagus itu, wajahnya sudah tidak seperti anak kecil, dia benar benar sudah jadi pria dewasa. Kenapa saat duduk dengan wajah yang masih mengantuk seperti itu membuat khun menjadi pria dewasa yang seksi" ucap ina dalam hati.

Khun membuka matanya dan melihat ke arah ina, khun tersenyum ceria dan memanggil ina dengan nada anak kecil, membuat hayalan ina buyar.

"Tidak jadi, dia bukan pria dewasa" gumam ina

Khun menghampiri ina

"Aku meminjam sikat gigimu tadi" ucap ina

"Aku mau sikat gigi ina, inaa sikat gigiku dan basuh wajahku seperti dulu"

"Kamu sudah besar, sudah bisa sendiri"

"Aku mau sama inaa" ucap khun manja

"Duhh lemah aku sama yang begini" dalam hati ina

"Yaudah ayo"

Khun berteriak "yeee" dengan senyum yang ceria, khun mengangkat tangannya lalu melihat bulu bulu ketiak khun yang lebat. Ina kaget dan menghentikan langkahnya di depan kamar mandi.

"Khun, kamu tidak mencukur bulu ketiakmu??"

"Tidak inaa, aku hanya mencukur bulu bulu di wajah" ucap khun seperti anak kecil.

"Khun, semua bulu di tubuh harus di cukur, kamu tahu, itu tempat bersarangnya para hantu, kamu mau ketiakmu di tinggali hantu??" Ucap ina menakuti khun

"Tidak mau inaa" ucap khun sedih

"Sini aku yang cukur" ucap ina sambil menarik tangan khun.

Ina membasuh wajah khun terlebih dahulu, lalu mengambil alat cukur milik khun, ina memerintahkan khun untuk membasuh ketiaknya dengan air sendiri, lalu duduk di samping westafel dan mengangkat 1 tangannya. Khun melakukan apa yang di perintahkan ina, lalu ina mencukur bulu ketiak khun.

"Inaa gelii" ucap khun sambil tertawa kecil

"Diamm!!!, besok besok kamu harus mencukur bulu bulumu sendiri khun, kamu sudah besar, badanmu harus bersih" tegas ina

"Baik inaa" jawab khun

"Inaa, bubu juga mulai tertutup dengan bulu, apa yang harus ku lakukan" ucap khun seperti anak kecil

Ina terdiam dan memikirkan sesuatu.

"Siapa bubu" dalam hati ina

Tidak lama ina teringat masalalu, saat khun bercerita tentang burungnya yang mati.

"Khunn!!!! Ka...kamuu, kamu sudah besar, bersihkan bubumu sendiri, dasar mesum" ucap ina kesal sambil menyentil kencang kuping khun.

"Maaf inaa, aku bertanya karena tidak tahu"

"Apaa.. apaa kim sunghyun tidak mengajarimu tentang... Tentang..." ucap ina terbata bata, khun melihat ke arah ina dengan serius.

"Tentang biologi khun" teriiak ina

"Ayah kim hanya mengajariku tentang managemen bisnis ina, selalu buku yang berhubungan dengan hitung hitungan yang kubaca, aku pernah mendengar tentang biologi, itu yang di pelajari kakak angkatku, anak pertama ayah kim, dia seorang dokter, dia mengajarkanku bagian bagian tubuh manusia. Namun ayah kim bilang aku tidak usah menghafalnya, karena itu pekerjaan dokter, aku bukan dokter"

"Ohh jadi seperti itu" ucap ina sambil memutar kedua bola matanya dan kembali melanjutkan kegiatannya.

I Need You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang