episode 41 "ayah dan ibu khun"

226 13 2
                                    

"Ceritamu seperti drama drama korea pewaris tahta" ucap ina spontan

"Aku bahkan dulu sering sekali menonton drama yang seperti ini di tvmu ina" ucap khun tersenyum kecil.

Ina melihat khun masih menutup matanya, sambil tersenyum dan memeluk ina dengan erat.

"Ini khun ku yang asli, yang selalu tersenyum saat bersamaku" ucap ina dalam hati

"Ayahku sangat mencintai ibuku, lalu mereka menikah, awalnya park jaegu merestui hubungan mereka, sampai akhirnya ibuku hamil dan park jaegu merusak kebahagiaan mereka,ibu tiba tiba berperilaku aneh, kadang kadang ibu melukai diri sendiri, memukul diri sendiri dan selalu berteriak pada ayah, park jaegu bilang ibuku tidak waras, ibuku terkena depresi, tidak ada yang tahu kenapa ibuku bisa depresi, padahal ayahku sangat menyayanginya, ayahku tidak pernah menyakitinya, hingga ayah berfikir bahwa seorang telah melakukan sesuatu pada ibu, hingga akhirnya ibu benar benar pergi meninggalkan ayah, ayah benar benar tidak mengetahui kemana ibu pergi."

Hening diantara mereka

"Saat melahirkanku, ibu sangat baik, hingga beberapa tahun kemudian saat aku sudah bersekolah TK, ibuku berubah ubah sikapnya, kadang baik, kadang jahat padaku, hingga saat aku SD, ibuku pergi meninggalkanku, polisi itu bilang bahwa ibuku pergi karena ingin menemui ayahku, ibuku tidak sanggup melihat aku yang sering terluka karena ibu, ibu berniat ingin membawaku ke ayah, namun ibuku malah bertemu park jaegu, ibu juga terpaksa berbohong dan berkata bahwa aku telah meninggal, karena itu park jaegu membawa ibu pergi ke rumah sakit jiwa, karena park jaegu berfikir bahwa ibuku yang membunuh pewaris tunggal JP group" lanjut khun

"ibumu ingin melindungimu, dari park jaegu dan dirinya yang sering depresi melampiaskan amarahnya padamu khun. Maaf khun, aku sering sekali mengutuk ibumu dalam hati karena kufikir dia selalu jahat padamu, ternyata semua yang di lakukannya ada alasan, kurasa ibumu sangat baik, namun karena depresi, sifatnya yang berubah ubah, membuat dirinya nampak seperti wanita yang jahat." Ucap ina yang terlihat murung

Khun membuka matanya, lalu mengecup bibir ina dan memeluk ina lagi. Membuat ina terdiam kaku.

"Ahh siall, jantungkuu kenapa ini, khun kenapa kamu menciumi ku terus" dalam hati ina berteriak

"Beberapa tahun ibuku di rumah sakit jiwa, namun park jaegu tidak pernah memberitahu dimana rumah sakit jiwa tempat ibu, ayah sangat kesal, sampai akhirnya ayahku berencana membongkar semua kejahatan park jaegu, saat ayah mendapatkan semua buktinya, ayahku menyimpannya di suatu tempat. ayahku pernah berkata pada polisi itu, ayahku sangat mencintai ibuku, selama ibu tidak berada disisi ayah, ia selalu pergi ke tempat kencannya dengan ibu dulu di sebuah taman, ayah selalu berharap bertemu ibu dan aku di taman itu, namun sayangnya kami tidak pernah bertemu. polisi itu mengira kemungkinan semua bukti disimpan rapih di taman itu, namun Hingga saat ini, kami masih mencari, ayah juga suka menulis diary namun diary itu hilang, kemungkinan besar semua petunjuk ada di diary, polisi itu berfikir bahwa semua petunjuk pasti sudah berada di tangan park jaegu"

Hening lagi di antara mereka berdua, khun hanya memeluk erat ina, dan ina mengelus rambut khun dengan lembut,

"Setelah ayah mencari cari ibu keseluruh rumah sakit jiwa di korea, akhirnya ayah menemukan ibu, rumah sakit jiwanya tidak jauh dari rumahku saat itu, setelah bertemu ibu, ayah menjemputku namun saat itu aku sedang tidak berada di rumah, ayah dan ibu mencariku, tak lama polisi itu menelfon ayah dan meminta bukti bukti kejahatan park jaegu yang sudah di pegang ayah, ayah mengiyakannya lalu mengajak ibu pergi mengambil semua barang bukti, namun semuanya tidak terduga, park jaegu sangat licik, ia lebih tahu rencana ayah, ia sudah merencanakan membuat ayahku, ibuku dan aku kecelakaan dengan membuat truk menabrak kencang mobil ayahku, namun karena saat itu aku belum ada di mobil aku selamat."

"Aku bersyukur kamu masih hidup khun" ucap ina lembut dan memeluk khun erat. Khun tersenyum dan membalas pelukan ina.

Khun dan ina terlihat masih berpelukan sambil berbaring saling berhadapan di kasur, wajah khun berhadapan dengan leher ina, ujung dagu ina menyentuh atas kepala khun, sesekali ina juga mencium rambut dan kening khun, seperti dulu yang selalu ia lakukan saat ia menjadi sosok ibu bagi khun.

I Need You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang